Banjir di Lamongan Meluas, Hampir 8 Ribu Rumah Terendam

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 13 Apr 2020 17:59 WIB

Banjir di Lamongan Meluas,  Hampir 8 Ribu Rumah Terendam

SURABAYA PAGI, Lamongan - Banjir di Kabupaten meluas. Bila sebelumnya ada 11 Kecamatan dari 27 Kecamatan yang terdampak banjir, kali ini bertambah menjadi 13 Kecamatan, dan air khususnya di wilayah Bengawan Jero tak kunjung surut, rumah yang terendam pun bertambah menjadi 7.943 jiwa, kerugian ditaksir mencapai Rp 3,8 miliar. Kepala BPBD Lamongan Mugito melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lamongan Jannata SMP, Senin (13/4/2020) menyebutkan, banjir di Lamongan meluas dari yang sebelumnya 11 Kecamatan menjadi 13 Kecamatan. Dua kecamatan yang baru saja terdampak banjir adalah Kecamatan Glagah dan Sugio. Banjir terbesar sejak kejadian tahun 1997 tersebut kata Jannata, ketinggian air bervariasi, mulai setinggi lutut orang dewasa hingga sampai ke 60 cm. "Banjir tahun ini cukup parah, dan air diprediksi lama surutnya, " terangnya. Banjir yang disebabkan curah hujan tinggi 3 hari berturut-turut dan jebolnya tanggul ini kata Jannata, selain menggenangi jalan desa dan rumah, juga merendam rumah ibadah, lembaga pendidikan, sawah dan tambak. " Ada 37 Lembaga Pendidikan ikut terendam, belum lagi rumah ibadah berjumlah 18, serta 7 fasilitas kesehatan berjumlah, dengan total kerugian mencapai Rp 3,8 miliar lebih," ungkapnya. Terhadap musibah banjir ini, pemerintah sudah melalukan upaya-upaya pencegahan meluasnya banjir, seperti melakukan gotong royong untuk membendung tanggul yang jebol. Selain itu, pemerintah juga sudah membagikan sembako kepada masyarakat yang terdampak banjir. "Sembako sudah mulai didistribusikan ke rumah warga yang terdampak banjir," akunya. Sekedar diketahui, sebelumnya 11 Kecamatan yang terdampak banjir meliputi Lamongan, yang menggenangi rumah dan jalan di Desa Made, Desa Plosowahyu, dan Desa Kebet, dan sejumlah jalan protokol di Lamongan Kota. Selanjutnya wilayah Kecamatan Deket, di Kecamatan penyangga Lamongan ini ada 3 Desa yang kebanjiran yakni Desa Weduni, Desa Sidomulyo, Desa Tukerto,dan Desa Laladan. Kecamatan Turi 5 Desa yang kebanjiran yakni Desa Kemlagigede, Kemlagi lor, Kepudibener, Pomahanjanggan, Putat Kumpul. Kecamatan Tikung ada 3 Desa yakni Desa Bakalan Pule, Desa Culik dan Desa Pungumbulanadi. Kecamatan Kembangbahu Desa yang kebanjiran hanya satu Desa, yakni Desa Sukodono. Dilanjut Kecamatan Sukodadi ada 10 Desa dan ini termasuk yang paling banyak Desanya yang kebanjiran, meliputi Desa Balongtawon, Gedangan, Siwalanrejo, Pajangan, Sukodadi, Madulegi, Sugiharjo, Banjar Rejo, Baturono, dan Sugiharjo Kecamatan Modo ada 3 Desa yakni Desa Sidomulyo, Desa Sambungrejo dan Desa Kedungrejo. Kecamatan Kedungpring ada 3 Desa, yakni Desa Jatidrojok, Desa Gunungrejo, dan Desa Kradenanrejo Kecamatan Babat Kelurahan Banaran, Desa Bedahan, Kelurahan Babat. Kecamatan Karangbinangun ada Desa Ketapangtelu, Desa Somowilangun, Desa Karanganom, dan Desa Waruk. Sedangkan Kecamatan Kalitengah yang menjadi langganan banjir setiap tahunya, meliputi Desa Bojoasri, Desa Gambuhan, Desa Mblajo, Desa Somosari, Desa Kelak Catur,Desa Tiwet dan Desa Pucangtelu. Banjir yang terjadi di 11 Kecamatan itu, membanjiri rumah, jalan sawah dan tambak."Ada ratusan hektar sawah dan tambah kebanjiran, bahkan petambak di wilayah Kalitengah dan Deket saat ini mestinya sudah waktunya memanen, tapi tambaknya sudah keburu kebanjiran," kata Jannata.ji

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU