Cegah Pandemi Korona, PP Tebuireng Jombang Lakukan Penyemprotan Disinfektan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 19 Mar 2020 11:30 WIB

Cegah Pandemi Korona, PP Tebuireng Jombang Lakukan Penyemprotan Disinfektan

SURABAYAPAGI.Com, Jombang - Guna untuk mencegah penyebaran pandemi virus korona (Covid-19), Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur melakukan penyemprotan disinfektan di beberapa titik. Penyemprotan tersebut dilakukan seecara mandiri oleh pihak Ponpes Tebuireng. Yang mana biaya penyemprotan disinfektan tersebut menggunakan dana infak peziarah makam Presiden RI Ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Penyemprotan disinfektan dimulai sejak Selasa, (17/3) kemarin hingga saat ini. Titik-titik penyemprotan disinfektan yakni SMA Trensains Tebuireng di Desa Jombok dan lokasi PP Tebuireng Jombang di Jalan Irian Jaya, Kecamatan Diwek, Jombang. Direktur Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng (LSPT), Abdul Rohim menjelaskan, atas perintah Pengurus PP Tebuireng, penyemprotan disinfektan sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus korona. "Penyemprotan khusus dilakukan pada kamar santri, masjid-masjid dan area kompleks makam keluarga PP Tebuireng, karena kan kerap dikunjungi para peziarah, kawasan wisata religi," jelasnya, kepada jurnalis PP Tebuireng, Kamis (19/3/2020). Rohim memaparkan, di kompleks makam tersebut terdapat makam Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asyari, Menteri Agama RI Pertama atau ayah Gus Dur, KH Wahab Hasbullah dan KH Salahuddin Wahid (Gus Solah). "Sementara yang kita semprot ini masih sarana umum yang sering dikunjungi peziarah. Kemudian yang dikunjungi santri. Tentunya tempat-tempat ini masih meninggalkan bakteri, sehinggai perlu kita bersihkan untuk menghindari virus yang ada," paparnya. Rohim mengungkapkan, untuk bahan disinfektan yang digunakan adalah cairan pemutih (bayclin) sebanyak 1 liter, dicampur dengan air sebanyak 9 liter. Campuran kedua bahan itu menjadi cairan disinfektan yang siap untuk mensterilkan atau mencegah penyebaran virus. "Kita menggunakan bayclin karena mudah didapatkan. Karena untuk mendapatkan alkohol itu kan susah. Untuk biaya pembelian bahan untuk disinfektan, kita ambil dari dana infak para peziarah makam Gus Dur," ungkapnya. Dana infak peziarah ini, lanjut Rohim, merupakan dana infak yang diambil dari kotak amal yang diletakkan pihak pondok di sekitar wilayah kompleks makam keluarga PP Tebuireng. Total dana infak peziarah makam yang digunakan sekitar Rp 12 juta. "Dana infak itu untuk membeli cairan bayclin dan alat-alat penyemprotan. Jadi ini yang kita himpun, salah satunya kegunaannya untuk membantu ini (penyemprotan disinfektan mandiri, red)," ujarnya. Selanjutnya, pihak LSPT akan siap melakukan penyemprotan di lokasi yang berada diluar pondok. Dan maayarakat yang meminta, akan dilakukan penyemprotan secara gratis. "Kita tentunya juga akan melayani masyarakat. Nanti jika ada sarana masjid yang ingin disemprot disinfektan ya monggo. Masyarakat bisa langsung hubungi LSPT," pungkasnya.(suf/dsy)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU