Home / Hukum & Pengadilan : drg David, Pemilik Klinik “Jet-Z” Semolowaru, Ngak

Pemasok Alkes RS Batu, tak Lewat drg David

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 17 Des 2018 22:47 WIB

Pemasok Alkes RS Batu, tak Lewat drg David

BERITA harian kita edisi Senin kemarin yang berjudul Proyek Alkes Rp 63 M Diusut mengundang reaksi dari beberapa pengusaha alat kesehatan di Surabaya. Mereka menduga soal Alat Kesehatan (Alkes) di RS Batu, karena tidak melalui jalur yang dimiliki drg. David Andreasmito, pemilik klinik Jet-Z di Semolowaru Surabaya. Kamu sudah paham, kalau lelang Alkes yang tak melibatkan drg. David, pasti berbuntut diganggu aparat. Maklum, kita tahu bahwa drg. David, punya channel di kejaksaan dan kepolisian. Bahkan dulu sering menyebar foto bersama mantan Ketua KPK, Abraham Samad, jelas seorang pria pengusaha Alkes Surabaya, saat ditemui Surabaya Pagi, di kantornya, Senin (17/12/2018) siang. Menurut beberapa pengusaha Alkes di Surabaya, mayoritas pengusaha Alkes, sudah mengenal kegiatan drg. David, dalam urusan alkes di rumah sakit milik pemerintah di Jatim. Dia pernah pasok Alkes di RS Dr. Soetomo saat direkturnya masih dr. Harsono, bekas Bupati Ngawi. Nilainya sampai Rp 300 miliar, jelas seorang pengusaha yang kenal baik dengan drg. David. Pinjam Bendera Seorang Jaksa di Kejati Jatim dan Perwira Menengah Polda Jatim saat dihubungi Surabaya Pagi, mengaku, drg. David, punya kenalan di Kejaksaan dan Kepolisian. Bahkan pengurus Kadin Jatim memantau gerakan drg. David, terkait lelang alkes. Malahan pejabat di lingkungan Pemrov Jatim mengenal sosok drg. David, yang mengurus Alkes, tetapi tidak pernah memakai bendera sendiri. David, memakai bendera orang lain, jelasnya. Beberapa peseroan yang diduga sering dipakai oleh drg. David Andreas adalah PT Haryana, PT Perdana Bina Sukses dan PT Dirgantara Jaya. Ada pengusaha Alkes bernama Harjono, yang sering memasok alkes di rumah sakit pemerintah dengan kawalan drg David. Modusnya, drg. David, main dari atasan, pelaksana lapangan orang lain. Ini hebatnya permainan David, tutur seorang pengusaha yang kenal David, maupun pemasok Alkes di RSU Batu bernama Jimmy Tanaya dan Lusi yang membuka kantor Alkes di Jl. Pucang Sewu No. 49 Surabaya. Seorang pemasok Alkes mengaku pernah diajak drg David memasok rumah sakit di sebuah daerah. Tapi David, minta komisi 40%. Pengusaha ini keberatan. Akhirnya pasokan Alkes dialihkan ke orang lain. Ada beberapa yang dipinjam benderanya dikasih untung 2,5% - 3%. Sisanya disetor ke drg David melalui BCA, Bank Jatim, Mandiri. Canggih deh mainnya, pengusaha ini menambahkan. Masih Penyelidikan Sampai siang kemarin, Tipidkor Direktorat reserse Kriminal Khusus Polda Jatim masih dalam tahap penyelidiki Dugaan Korupsi Pengadaan Alat-alat Kesehatan di RSU Karsa Husada, Batu. Penyelidikan masih mendengar 6 orang saksi dan belum menetapkan tersangka. Mengingat sampai Senin malam, tahapan penangannya belum ke penyelidikan. Seperti berita kita kemarin, proyek pengadaan alat-alat kesehatan di Rumah Sakit Umum (RSU) Karsa Husada di Kota Batu, ini diterpa isu suap, diduga markup up alat-alat kesehatan yang dibiayai dari APBD Jatim tahun 2016. **foto** Klarifikasi drg David Wartawan Surabaya Pagi, Senin (17/12/2018) mengklarifikasi kepada drg David Andreasmito, di nomor ponselnya 08132222188 pada pukul 20:25 WIB, drg David menjawab melalui telepon yaitu mengaku tidak tahu urusan proses pengadaan Alkes di sejumlah Rumah Sakit pemerintah di Jatim. Klarifikasi terkait temuan lelang alkes, yang kali ini diusut tanpa melibatkan drg David. Padahal hampir semua pengusaha Alkes di Surabaya tahu bahwa Drg David, dikenal penguasa pasokan Alkes di rumah sakit milik Pemerintah. Berikut klarifikasi wartawan Surabaya Pagi, sore kemarin pukul 20:25 WIB melalui sambungan telepon. SP: Apakah dokter gigi david mengenal pemenang lelang di RS Batu (Jimmy Tanaya dan Lucy) dan apa benar mereka eks anak buah Anda? Drg David: Saya tidak mengenal mereka mbak, apalagi menjadi anak buah saya. Tidak pernah SP: Dikalangan pengusaha Alkes Surabaya, laporan penanganan kasus di RSU Batu ini diduga dari Anda, karena pemenang Lelang tidak memakai Anda? Dan Anda dikenal berteman dgn pejabat kepolisian dan kejaksaan. Bahkan dulu dikenal dekat dgn mantan Ketua KPK, Abraham Samad. Drg David: Saya ndak tau apa-apa, saya hanya dokter gigi jadi tidak tau masalah seperti itu Saya juga tidak merasa dekat dengan kepolisian maupun kejaksaan, intinya ya saya biarkan saja spekulasi yang sedang menyeret nama saya tapi saya memang tidak tau apa-apa SP: Kalangan pengusaha Alkes bilang, suplai Alkes ke semua RS di Jatim yang tidak lewat jalur Anda seperti PT. Haryana, PT Perdana Bina Surya dan PT Dirgantara Jaya, umumnya berurusan dgn aparat kepolisian dan kejaksaan. Karena Anda dikenal dekat dgn pejabat kejaksaan dan kepolisian? Benarkah? Drg David: Saya tidak tau masalah seperti itu mbak, sudah ya terimakasih Lelang Sesuai Prosedur Sementara, kabar dugaan korupsi dari proyek pengadaan alat-alat kesehatan di rumah sakit milik pemprov Jatim yang salah satunya di rumah sakit umum (RSU) Karsa Husada kota Batu ditanggapi pihak pemprov melalui Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jawa Timur Aries Agung Paewai, Senin (17/12/2018). Proyek pengadaan alkes di rumah sakit milik pemprov Jatim menurut Aries, pemprov Jatim telah mengikuti aturan yang berlaku dan selalu terbuka pada masyarakat. Pemprov Jatim akan sangat menghormati proses hukum yang berlaku dan jika memang ada pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak yang berwenang, kita juga telah memeriksa ulang dari semua proses yang telah dilakukan dan itu menurut Pemprov Jatim telah dilakukan dengan transparan melalui adanya lelang terbuka dengan mengikuti aturan yang berlaku, jelas Aries, kepada Surabaya Pagi (17/12/2018). Sebelum proyek dilakukan, Aries menambahkan, juga telah diteliti oleh BPKAD, BAPPEDA sebelum dianggarkan SKPD. Setelah diteliti akan dilakukan kualifikasi jika nominal mencapai Rp 100 juta keatas maka harus diadakan lelang dan dipublikasikan agar dapat transparan terhadap masyarakat. Tetap dipublikasikan, dan setelah masing-masing perusahaan mencakup spesifikasi angka yang sesuai maka akan ditunjuk dan yang memenangkan akan mengerjakan proyek. Setelah itu, sesuai dengan uji lelang pun, akan tetap dicek pada barang yang dibeli dengan proses yang sangat ketat, tambahnya. Aries juga menjelaskan, pihak rumah sakit telah melakukan tahapan yang berlaku dalam penetapan anggaran yang sudah di apprisal. Bahkan, Direktur RSU Karsa Husada, siap dikonfrontasi langsung dengan data yang sudah berjalan. "Jadi harapan kita bersama mari kita hormati proses yang berjalan, InsyaAllah tidak ada yang ditutupi. Pak gubernur juga sudah memerintahkan kepada semua kepala (Organisasi Kepala Daerah) OPD untuk mengikuti program kegiatan yang sesuai aturan yang berlaku serta tidak boleh menyalahi aturan dan harus mentaati aturan yang berlaku karena semua prosesnya terbuka dan telah melalui e-budgeting" jelas Aries. Kabiro Humas Pemprov Jatim, juga menjelaskan jika tahapan yang di lalui juga sesuai prosedur dan cukup panjang yakni melalui verifikasi yang dilakukan oleh beberapa OPD untuk menetapkan sebuah program kegiatan yang telah tercantum dalam pedoman pelaksanaan APBD tahun yang berjalan sehingga pihak pemprov menyakini jika adanya penyelewengan sangat kecil kemungkinan untuk dilakukan. Laporan: Noviyanti Tri, Raditya Khadaffi, Tim Wartawan Surabaya Pagi

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU