Pertimbangan PDIP Soal Gibran: Calon Walikota Solo

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 11 Mar 2020 09:26 WIB

Pertimbangan PDIP Soal Gibran: Calon Walikota Solo

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Hingga saat ini DPP PDIP belum mengumumkan nama yang akan diusung sebagai calon wali kota Solo dalam Pilkada 2020. Meski mengklaim telah mengantongi satu nama, namun Ketua Umum Megawati yang akan mengumumkan sendiri. Di Solo tersisa dua calon yang bakal diusung PDIP: Gibran Rakabuming dan Achmad Purnomo. Pedabatan memanas usai PDIP Solo menyatakan lebih memilih Achmad Purnomo ketimbang Gibran. Purnomo dipasangkan bersama Teguh Prakosa oleh DPC PDIP Solo. Sementara Gibran yang merupakan putra Presiden Joko Widodo maju mendaftarkan diri melalui DPD PDIP Jawa Tengah. Pengamat politik dari Exposit Strategic, Arif Susanto menilai alotnya nama yang muncul lantaran belum ada titik temu antara akar rumput Solo dengan DPP PDIP. Menurutnya, banyak yang harus dipertimbangkan jika DPP PDIP ingin mengusung Gibran. Dilansir dari laman CNNIndonesia, "Ini tarik ulur posisi tawar. Putusan Gibran maju atau tidak, bergantung pada apa yang bisa ditawarkan DPP kepada DPC PDIP. Misal Gibran akan maju dengan syarat, atau Purnomo maju dengan syarat," ujar Arif, Selasa (10/3). Arif menuturkan, apabila DPP berkukuh mengajukan Gibran sebagai cawalkot Solo, risiko terjadi friksi dengan DPC PDIP akan lebih besar. Menurutnya, dominasi elite PDIP Solo sangat kuat. Kebanyakan preferensi pemilih di wilayah tersebut juga sangat dipengaruhi kerja mesin politik DPC PDIP Solo. "Kalau di Solo yang bisa menggerakkan pemilih itu ya DPC karena mereka punya akar. Sesuatu yang tidak dimiliki Gibran. Dia pendatang baru," katanya. Embel-embel Gibran sebagai anak Jokowi disebut Arif akan mendongkrak elektabilitasnya sebagai cawalkot Solo. Namun, menurut dia, hal itu tak akan berdampak signifikan jika mesin politik di DPC PDIP mogok karena ogah mendukung Gibran. "DPC di Solo ini bukan tipe elite yang tidak bekerja dan mereka juga punya pendukung di bawah. Mereka lebih punya loyalitas pada DPC ketimbang DPP," ucap Arif. Meski demikian, Arif memprediksi DPP PDIP cenderung akan mengusung calon selain Gibran alih-alih memaksakan mengajukan putra sulung Jokowi itu. "Dugaan saya Solo masih terlalu besar untuk dikorbankan. Saya cenderung pada akhirnya ketemu (kesepakatan) dan itu lebih baik daripada memaksa mengajukan Gibran," katanya. Di sisi lain, pertimbangan memilih Gibran juga diyakini Hendri akan memberi keuntungan besar bagi PDIP. Selain regenerasi, Gibran juga dinilai dapat meraup popularitas dan elektabilitas tinggi. "PDIP juga akan dapat suara anak muda, baik di Solo maupun nasional. Jadi ini memang momentumnya dia, kalau enggak sekarang hilang momentum dia," ucapnya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU