Kerjasama Indonesia-China Masih Memiliki Potensi Hingga Rp 455 Triliun

surabayapagi.com
Sambutan Presiden Joko Widodo pada acara Belt and Road Initiative, Rabu (18/10/2023).

 

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Dalam pengembangan industri, teknologi, inovasi dan sumber daya manusia, Indonesia memerlukan kerjasama dengan China untuk melakukan pengembangan ekonomi Indonesia.

Baca juga: Bertemu Dubes Korsel Airlangga Bahas Kerja Sama di Bidang Ekonomi, Perdagangan, dan Investasi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan kerjasama Belt and Road Initiative (BRI) yang diinisiasi oleh China dapat membantu pengembangan ekonomi Indonesia.

“Kerja sama ini diperlukan oleh Indonesia, terutama terkait dengan pengembangan industri, pengembangan teknologi, inovasi, dan pengembangan sumber daya manusia,” kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/10/2023).

Investasi China di Indonesia pada semester I 2023, berdasarkan keterangan Airlangga telah melampaui 3,8 miliar dolar AS. Hal ini menjadi faktor yang mana ia meyakini kerjasama BRI ini akan terus mendorong pengembangan-pengembangan industri maupun kawasan ekonomi, khususnya di wilayah Sumatra Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi, dan Bali.

Baca juga: Presiden tak Beri Arahan Kepada 4 Menteri dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Adapun Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan Forum Bisnis Indonesia - China telah menghasilkan kesepakatan kerjasama senilai Rp204 triliun. Kesepakatan tersebut mencakup berbagai bidang, antara lain infrastruktur, energi, manufaktur, serta pariwisata.

Menurut Erick kerjasama dengan China ini masih ada potensi hingga Rp455 triliun.

Baca juga: Menko Airlangga: Program Makan Siang Gratis Dianggarkan Rp 15 Ribu per Anak Tiap Hari

"Belt and Road Initiative Forum antara Indonesia dan China adalah forum yang positif. Pertumbuhan investasi dari China ke Indonesia jika ditilik dari tahun 2013, kurang lebih berada di angka 280 juta dolar AS, tetapi saat ini sudah mencapai angka 8,6 miliar dolar AS. Artinya ini signifikan," tutur Erick.

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo juga turut menghadiri dan memberikan sambutan pada pembukaan Belt and Road Forum (BRF) ke-3. 
Dalam sambutannya, Jokowi memberikan apresiasi dalam perkembangan kerjasama Indonesia dan China terkait BRI. Di tengah kondisi global yang tidak menentu ini, ia berharap agar kerja sama tersebut tidak dipolitisasi dan harus berlandaskan prinsip kemitraan yang setara dan saling menguntungkan. ac

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru