178 Ribu Beras Impor Telah Masuk Gudang Bulog

surabayapagi.com
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso. Foto: Bulog.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog,Budi Waseso mengatakansebanyak 178 ribu ton beras impor telah masuk ke gudang-gudang Bulog. Impor tersebut masih bagian dari kloter pertama sebanyak 200 ribu ton.

"Yang sudah masuk gudang 178 ribu ton. Itu partai 200.000 dari 4 negara. Sisanya masih belum bongkar di pelabuhan dan dalam perjalanan," kata pria yang akrab disapa Buwas, Rabu (18/1/2023).

Baca juga: Faisal Basri, Persoalkan Impor Beras 3 Juta Ton

Untuk tahap pertama, impor beras didatangkan dari empat negara yakni Vietnam, Thailand, Myanmar, dan Pakistan. Sementara untuk impor beras fase kedua sebanyak 300 ribu ton,kata Buwas, seluruhnya dalam proses perjalanan. Namun, kemungkinan impor akan masuk semua paling lambat per 16 Februari 2023.

Kendati demikian, rencana itu bisa terhalang oleh kebijakan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, yang menyatakan bakal menutup keran impor pada akhir Januari 2023.

Menanggapi hal tersebut, Buwas berujar tidak keberatan bila kontrak itu dibatalkan. Pasalnya, Perum Bulog hanya menjalankan penugasan sesuai amanah pemerintah.

"Jadi ya sudah, kalau memang gitu ya kami batalkan. Enggak apa-apa, kan yang tanggung jawab bukan saya," ujarnya

Baca juga: Penyerapan Beras dalam Negeri Belum Optimal, Bulog: Kita Sangat Andalkan Impor

Mengenai kontrak yang sudah disepakati, ia menilai hal itu bakal didiskusikan lebih lanjut dengan pihak pengimpor.

"Kontrak masih bisa dibicarakan, kami mah enggak ada masalah, enggak usah dibikin pusing," ujarnya.

Adapun hingga saat ini, total cadangan beras yang dikuasai Bulog sebesar 742,6 ribu ton. Itu termasuk 500 ribu ton beras impor yang masih dalam proses perjalanan maupun telah tiba di gudang Bulog.

Baca juga: Penuhi Pasokan CBP, 27 Ribu Ton Beras Impor Vietnam Siap Didistribusikan

Sementara itu, Mendag Zulkifli Hasan meminta Perum Bulog untuk segera menghabiskan beras impor yang telah masuk untuk operasi pasar beras. Pasalnya, harga beras hingga saat ini tercatat masih mengalami kenaikan hingga Rp 1.000 per kg dari harga eceran tertinggi.

"Beras impor habiskan untuk operasi pasar," kata Zulkifli.

Adapun, harga jual beras dari Bulog dipatok sebesar Rp 8.200 per kg atau Rp 9.450 per kg jika menjual langsung kepada konsumen. Beras yang disiapkan Bulog untuk operasi pasar menggunakan jenis medium yang saat ini mengalami kenaikan harga hingga Rp 11 ribu per kg. jk

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru