Artidjo, Pengajar Integritas Sudah Tiada

surabayapagi.com
Artidjo Alkostar semasa hidup.

 

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Mantan Agung yang kini Anggota Dewan Pengawas (Dewas) KPK Artidjo Alkostar telah meninggal dunia, di Jakarta, Minggu kemarin . Jenasah pria kelahiran 1948 ini dimakamkam di makam keluarga Situbondo, Jawa Timur.

Baca juga: Suami Sandra Dewi, Disidik 2 Kasus Korupsi Timah dan TPPU

Menko Polhukam Mahfud Md hingga Ketua KPK Firli Bahuri melayat ke rumah duka, di Apartemen Springhill Terrace Residence, Kemayoran, Jakarta Utara.

Selain Mahfud Md, ada rekan kerja Artidjo Alkostar di Dewas KPK, Albertina Ho, ikut melayat. Selain Syamsuddin Haris dan Ketua Dewas KPK Tumpak Hatorangan Panggabean telah tiba di rumah duka. Ketua MA, Srarifudin.

 

Algojo para Koruptor

Mahfud mengaku terinspirasi oleh sosok Artidjo semasa hidupnya sebagai seseorang yang tak ragu menjatuhkan hukuman berat terhadap pelaku korupsi di Indonesia. “Artidjo Alkostar adalah hakim agung yang dijuluki algojo oleh para koruptor. Dia tak ragu menjatuhkan hukuman berat kepada para koruptor tanpa peduli pada peta kekuatan dan back up politik," cuit Mahfud melalui akun twitter pribadinya @mohmahfudmd, Minggu (28/2).

Baca juga: KMSS Demo KPK Desak Tersangka Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Ditahan

 

Mengajarkan Integritas

Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Fathul Wahid, mengenang almarhum Artidjo Alkostar selalu menekankan kepada semua dosen dan mahasiswa untuk selalu menjaga integritas.

Fathul Wahid, menyatakan Artidjo adalah salah satu dosen di kampusnya yang menjadi teladan dan telah menjadi milik bangsa. "Yang pertama, kami keluarga besar Universitas Islam Indonesia berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya. Ini kehilangan besar bagi kami," kata Fathul saat dihubungi wartawan, Minggu (28/2/2021).

Baca juga: Dokternya Bisa Bisa Dibidik Halangi Penyidikan

Ia mengungkapkan, almarhum merupakan teladan bagi semua orang. Baginya, terlalu sempit jika hanya memandang Artidjo Alkostar milik UII. Baginya, Artidjo sudah milik bangsa.

"Pak Ar ini teladan bagi banyak orang, tidak hanya kami di UII tapi juga nampaknya bagi semua dari kita lah. Dan Pak Ar terlalu kecil kalau hanya dibingkai dengan UII. Pak Ar sudah milik bangsa ini," ungkapnya. n erc/rmc

 

Editor : Moch Ilham

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru