Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Gencar Berikan Pelatihan Kaum Perempuan

surabayapagi.com
Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Peny Indriani. SP/ JT

SURABAYAPAGI.com, Malang - Dalam rangka memberdayakan kaum perempuan, Dinsos-P3AP2KB (Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan,Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) Kota Malang akan gencar melakukan pelatihan terhadap kaum perempuan. 

Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Peny Indriani menjelaskan bahwa pelatihan kepada kaum perempuan tersebut untuk meningkatkan keahlian dan menambah penghasilan tambahan. 

Baca juga: Pasokan Kebutuhan Pokok Stabil Pasca Lebaran

"Kalau pemberdayaan perempuan, itu pelatihan-pelatihan. Bagaimana perempuan itu dapat berdaya. Pelatihan biar bisa menghasilkan tambahan uang," ujarnya, Selasa (26/1/2021). 

Adanya pelatihan tersebut, kaum perempuan di Kota Malang bisa diarahkan untuk membuat sebuah UMKM (usaha mikro kecil menengah). Artinya, Dinsos-P3AP2KB Kota Malang berharap embrio dasar peningkatan perekonomian perempuan di Kota Malang melalui pelatihan-pelatihan usaha. 

"Perempuan-perempuan yang nganggur, juga perempuan janda-janda, terus nanti kami teruskan ke Dinas Koperasi dan UMKM. Entah nanti dibantu modalnya. Kami lakukan pemberdayaan paling dasar," ungkap Peny. 

Baca juga: 4 Perampok di Malang Tertangkap, 2 Masih Buron

Bentuk pelatihannya antara lain menjahit, merajut, dan membuat kue. Untuk pelatihan ini, Dinsos-P3AP2KB akan menggandeng  beberapa kalangan guna memberikan bantuan berupa alat praktik usaha. 

"Modalnya biasanya ada bantuan alat praktik. Dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, red). Seperti bantuan untuk merajut atau membuat kue. Ya kami berikan saat pelatihan, tidak tiap RW," kata Peny.

Untuk kondisi sebelum pandemi Covid-19, pelatihan usaha untuk perempuan yang dilakukan Dinsos-P3AP2KB Kota Malang bisa mencapai 200 orang. Jumlah itu  dibagi dua gelombang  atau masing-masing 100 orang. 

Baca juga: Pj Wali Kota Malang: Layanan Jemput Bola Efektif

"Sekali pelatihan, kalau dulu bisa 200 dibagi dua gelombang sehingga masing-masing 100. Kalau sekarang kami kurangi karena harus menjaga jarak. Jadi, setiap pelatihan hanya 30 orang. Tapi tetap berjalan kegiatannya," tandas Peny. Dsy11

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru