Dispendikbud Kota Pasuruan Anggarkan Rp 2.4 M untuk Rehabilitasi Sekolah

surabayapagi.com
Sekolah Purutrejo II yang bakal direhabilitasi tahun 2023 ini.

SURABAYAPAGI.COM, Pasuruan – Gedung - gedung sekolah rusak di Kota Pasuruan terus diinventarisasi. Bahkan, sekolah yang mengalami kerusakan parah mendapatkan prioritas untuk ditangani.

Tahun ini, ada dua gedung sekolah yang segera ditangani yakni SDN Karangketug III dan SDN Purutrejo II. Pemerintah Kota (Pemkot) mengalokasikan anggaran Rp 1,4 miliar untuk merehabilitasi gedung kelas SDN Karangketug III.

Baca juga: Pemerintah Kota Pasuruan Raih Predikat Opini WTP dari BPK

Sementara untuk kerusakan bangunan di SDN Purutrejo II lebih kompleks. Yang perlu direhab bukan hanya ruang kelas saja. Melainkan juga ruang guru, ruang tata usaha, dan UKS. Proyek itu diperkirakan menelan biaya Rp 1 miliar.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan Lucky Danardono mengungkapkan, pendataan kondisi gedung sekolah dilakukan setiap tahun. Sehingga, dinasnya bisa mengetahui kondisi terakhir seluruh bangunan sekolah. Hal itu akan memudahkan dalam merencanakan gedung sekolah mana yang prioritas direhab secepatnya.

“Pendataan selalu kami lakukan secara rutin dan kondisi gedung sekolah itu terlaporkan secara online hingga kementerian,” kata Lucky.

Baca juga: Dinas PUPR Kota Pasuruan Adakan Kegiatan Fasilitasi Pelaksanaan Program PTSL

Hanya saja, untuk mengajukan rehab gedung tidak bisa dilakukan dalam tahun anggaran yang sama. Dinasnya lebih dulu memetakan sekolah mana saja yang tingkat kerusakannya parah sehingga perlu mendapatkan perhatian prioritas.

“Karena menyangkut kemampuan anggaran juga. Jadi kami usulkan secara bertahap sesuai dengan prioritas,” ujarnya.

Dia mengatakan, dua gedung sekolah yang prioritas dibangun tahun ini memang cukup parah kerusakannya. Rehabilitasi gedungnya masuk dalam kategori skala berat.

Baca juga: 2025, Pemkot Pasuruan akan Bangun Rest Area Bernuansa Arafah

Maka dari itu, dinasnya mengajukan agar rehabilitasi ditangani Dinas PUPR. Seperti halnya beberapa gedung sekolah yang direhab tahun lalu di antaranya yakni, SDN Kebonsari dan Blandongan.

“Pelaksanaannya ada di PUPR karena kami sendiri juga memiliki keterbatasan SDM di bidang teknis,” pungkasnya. ris

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru