Wanita di Koper itu Hasil Perselingkuhan dan Bisnis Seks

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 05 Mei 2024 21:15 WIB

Wanita di Koper itu Hasil Perselingkuhan dan Bisnis Seks

i

Raditya M Khadaffi

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Satu minggu terakhir, ramai tentang berita misteri mayat wanita dalam koper.

Korban pembunuhan Rini Mariany (50) adalah istri yang mengkianati suaminya , Ganda Permana. Sebelumnya, Ganda dituding dalang pembunuhan. Rini Mariany, dibunuh oleh rekan kerja sekaligus kekasih gelapnya bernama Ahmad Arif Ridwan Nuwloh.

Baca Juga: Pembunuh Mahasiswi di Malang Tertangkap Hampir 2 Tahun

Kematian Rini Mariany (50) di tangan kekasih gelapnya, Ahmad Arif Ridwan Nuwloh atau AARN (29), menggambarkan begitu berbahayanya dampak perselingkuhan.

Alih-alih dinikahi, yang diminta Rini, Kasir PT Kobe, malah tewas dengan cara yang tragis. Terungkap hubungan keduanya terjalin sejak satu tahun lalu.

Rini Mariany, sudah hampir setengah tahun menjalin hubungan gelap dengan rekan kantornya Ahmad Arif Ridwan Nuwloh yang jauh lebih muda.

Sebelum tewas, korban diduga sempat disetubuhi oleh pelaku, AARN. Rini Mariani, wanita dalam koper dibuang di Cikarang oleh kekasih gelapnya.

Awal pilisi mengungkap tabir kematian wanita dalam koper yang ditemukan di Kalimalang, Bekasi, itu dari CCTV hotel yang merekam aktivitas AARN.

Terungkap, korban dibunuh oleh rekan kerja sekaligus kekasih gelapnya bernama Ahmad Arif Ridwan Nuwloh.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Gogo Galesung, menyebut tugas Rini di perusahaan, rutin menyetorkan sejumlah uang ke bank perusahaan.

"Bahwa SOP dari ibu Rini ini sehari-harinya adalah setiap sore ibu ini menerima laporan dari para sopir. Sekitar jam 4 sore, jam 5 sore paling lambat, besok paginya dari jam 9 sampai jam 11 ibu ini wajib menyetorkan ke bank BCA. Rutinitas seperti itu," kata Gogo saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (3/5/2024).

Namun, rutinitas Rini yang seharusnya menyetorkan uang ke salah satu bank tiap pagi tidak dilakukannya pada 24 April 2024. Hal itu berdasarkan rekaman CCTV di perusahaan. Korban bahkan sempat berbohong kepada atasannya kalau ingin menyetorkan uang.

"Di tanggal 24 April dia pergi keluar pada 9.35 dan tidak ada setoran ke bank BCA. Ia malah berkencan dengan pacar gelapnya.

"Sebelumnya, dia berbohong, izin dengan supervisor bernama Roni, bahwa setelah menyetor dari bank BCA dia mau izin menengok kakaknya yang sakit TBC di RS Hasan Sadikin. Dan kita cek ke Hasan Sadikin sampai kepada bank BCA, dia tidak ada," ungkap AKBP Gogo.

Rupanya, Rini pada akhirnya tidak menyetorkan uang itu gara-gara Arif. Ia sempat berpesan agar hasil uang harian yang dipegangnya ditahan terlebih dulu dan mengajak korban ke Hotel Zodiak di kawasan Bandung.

Singkat cerita, di hotel tersebut mereka malah bersetubuh. Padahal, keduanya masing-masing sudah berumah tangga.

Setelah Arif puas melampiaskan hasratnya, justru membunuh Rini dengan cara membenturkan kepalanya ke tembok lalu mencekik hingga meninggal dunia.

Tidak habis sampai di situ, hasil uang perusahaan yang harusnya disetorkan Rini senilai Rp43 juta juga raib dibawa oleh Arif. Segala upaya dilakukan Arif, seperti membeli sebuah koper guna membungkus mayat Rini yang bakal dibuang.

Tersangka kemudian membawa koper berisi mayat keluar hotel. Dia menggunakan kendaraan taksi daring menuju ke arah Bitung, Tangerang. Di sana, tersangka menemui adiknya, Aditya Tofiq Qurahman (21).

Jasad RM awalnya ditemukan dalam koper di Jalan Inspeksi Kalimalang, Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (25/4).

 

Baca Juga: Di Jakarta, Perempuan BO tak Tampak ABG, Agresif Tawarkan Diri

***

 

Ada modus yang sama, wanita dibunuh lalu dimasukan koper. Penyidik Polresta Denpasar, Bali mengungkap kasus pembunuhan seorang wanita PSK berinisial RA (23) di Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Mayat RA ditemukan dalam koper. Polisi telah mengungkap pelaku pembunuhan itu, yakni AARP (20). Pelaku yang asal Kota Balikpapan, kesal terhadap teman kencannya itu.

Pelaku kesal dan emosi karena korban yang berprofesi sebagai pekerja seks komersial (PSK) meminta bayaran lebih kepada pelaku.

Kemudian pelaku tidak terima, sehingga korban mengancam pelaku akan mendatangkan pacarnya bersama teman temannya. Karena adanya ancaman tersebut, pelaku menjadi emosi dan melakukan penganiayaan terhadap korban hingga wanitawanita itu tewas.

Setelah korban tewas, pelaku kemudian memasukkan jasad PSK itu ke dalam koper milik pelaku, lalu diangkut menggunakan sepeda motor dan dibuang di semak-semak, di Jembatan Panjang, Jimbaran, Kuta Selatan.

Polisi menangkap Amron Al Rasyid Pane atau AARP, karena diduga membunuh wanita teman kencannya inisial RA di Bali. Amron membunuh RA setelah mengencani korban yang berasal dari Bogor, Jawa Barat, itu.

Pembunuhan itu terjadi di sebuah tempat kos di Kuta, Badung, Bali. Setelah menghabisi nyawa RA, Amron memasukkan jasad RA ke dalam koper dan membuangnya ke semak-semak.

"Korban diketahui bekerja sebagai pekerja seks komersial. Ia meninggal setelah mendapat luka sobek pada leher dan tikaman pada tubuhnya

 

Baca Juga: Setengah Telanjang, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas di Lahan Tebu Jombang

***

 

Dua kasus sosial ini telah menyebar di dunia maya. Ada seorang istri, seorang pekerja seks, lelaki pemuas nafsu dan pengantin baru yang kepincung uang bawaan seorang istri.

Ini gejala sosial yang memprihatinkan. Dari dua kasus ini tergambar lingkungan yang bebas. Ini menjadi salah satu penyebabnya. Pertanyaan moralnya, terberat perselingkuhan istri berusia "tua". Nestapa terberat dipukul anak, suami dan keluarga. Kelakuan istri berselingkuh oleh orang jawa, perbuatan bejat!.

Ya, sudah bersuami dan beranak terapkan pergaulan bebas. Apakah korban bernama Rini Mariani, perlu mendapat perlindungan atas nama perempuan?

Ia melakukan pergaulan bebas di masyarakat saat sudah beranak dan bersuami .

Ia lupa "kebiasaan" laki-laki yang cenderung menganggap perempuan sebagai objek pemuas seksual. Apakah Rini Mariani, layak mengklaim perempuan yang lemah seharusnya mendapat perlindungan dari laki-laki.?

Terungkap, ia adalah perempuan yang tak puas atas layanan seksual dari seorang laki-laki. Beda dengan pelaku pembunuhan di Kuta. Orang menjuluk 'laki-laki hidung belang'.

Tapi secara sosial, dua pria pembunuh ini telah melakukan kekerasan pada perempuan. Pesan dari meja redaksi, perbuatan ini jangan ditiru. ([email protected])

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU