Dukung Pemulihan Ekonomi, Kemenperin Tingkatkan Sektor Fashion

surabayapagi.com
Sektor fashion dinilai memiliki potensi untuk mendukung pemulihan ekonomi. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Sektor fashion merupakan salah satu sektor yang dinilai memiliki potensi untuk mendukung pemulihan ekonomi. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya meningkatkan perannya dalam pemulihan ekonomi nasional dan mendorong stakeholder terkait industri fashion (tekstil dan pakaian jadi) di tengah pandemi Covid-19.

Sementara itu, kinerja ekspor industri tekstil dan pakaian jadi pada tahun 2020 mencapai US$ 10,62 miliar dengan kontribusi ke PDB industri pengolahan nonmigas sebesar 6,76%. Sehingga industri tekstil dan pakaian saat ini menjadi salah satu sektor prioritas dalam program Making Indonesia 4.0 yang penting untuk terus dikembangkan.

Baca juga: Pengaturan Impor PE dan PP tak Memerlukan Pertimbangan

"Saya mengajak stakeholders yang terdiri dari industri fashion, pemerintah daerah, pelaku industri, marketplace dan akademisi bersama memajukan industri fashion nasional dengan selalu mempromosikan dan menggunakan produk fashion dalam negeri," ujar Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, Kamis (22/4/2021).

Salah satu kegiatan yang menurut Agus dapat mendorong pemulihan ekonomi nasional diantaranya, adanya penyelenggaraan InaFashion Online Expo 2021 yang dinilai dapat menjadi. Khususnya bagi industri kecil fashion dalam menghadapi pandemi saat ini. "Acara ini sinergitas pemerintah dan pelaku sektor riil untuk kembali bangkit untuk pemulihan ekonomi nasional," ujar Agus.

Baca juga: Perizinan Impor Dipersulit, Pengusaha Sepatu Lokal Ketar-ketir Produksi Macet

Tak hanya itu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi juga mengapresiasi penyelenggaraan acara tersebut. Menurutnya, hal ini menjadi salah satu dukungan untuk menjaga daya konsumsi masyarakat. Serta membantu UMKM bidang fashion untuk segera bangkit di tengah pandemi. "Fashion lokal sangat berpotensi menjadi salah satu penggerak utama perekonomian nasional," ucap Lutfi.

Berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan pada tahun 2020, per Maret 2021, ekspor nonmigas di sektor pakaian dan aksesorinya yang tergolong rajutan berhasil tumbuh 18,82% (mom) menjadi kisaran US$360 juta.

Baca juga: Kemenperin: Stok Gula dan Minyak Goreng Aman Jelang Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Sedangkan, ekspor pakaian dan aksesorinya golongan bukan rajutan berhasil tumbuh 12,81% (mom) di kisaran US$ 350 juta. Kedua sektor tersebut masuk dalam top 20 ekspor nonmigas Indonesia. Dsy15

 

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru