Rayakan Hari Pancasila, Bupati Yes Pakaian Adat Aceh

surabayapagi.com
Bupati Yes saat mengikuti upacara Peringatan Hari Pancasila secara virtual dengan memakai baju adat Nusantara. SP/MUHAJIRIN KASRUN

SURABAYA PAGI, Lamongan - Untuk merayakan Hari Lahir Pancasila, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bersama jajarannya, Selasa (1/6/2021) di Pendopo Lokatantra kompak memakai baju adat Nusantara, saat Upacara yang digelar secara virtual dan dipimpin langsung Presiden Joko Widodo dari Istana Negara. 

Bupati Yes dan Wabup Bro kompak mengenakan pakaian adat yang berasal dari Provinsi Aceh yakni Ulee Balang. Dilansir dari situs Kemendikbud RI, nama pakaian adat Aceh dikenal dengan Ulee Balang dimana baju adat Nanggroe Aceh Darussalam untuk laki-laki sering dikenal dengan sebutan baju Linto Baro. Pada saat memakai Linto Baro mengenakan baje meukasah (baju jas leher tertutup), cekak musang (jas yang dilengkapi celana panjang), kain sarung (ija lamgugup). Kemudian sebilah rencong atau siwah, meukeu top (bagian kepala ditutupi kopiah yang populer) dan tengkulok atau tompok. 

Baca juga: Mentan Bolak Balik ke Lamongan Ingin Pastikan Programnya Terealisasi

Hal serupa juga turut dikenakan Wabup KH. Abd Rouf, hanya saja keduanya memakai motif dan corak yang berbeda. Konon, pakaian adat tersebut sudah ada sejak masa Kerajaan Samudera Pasai.

IMG-20210601-WA0009

Tak hanya Bupati dan Wabup saja, tampak hadir seluruh jajaran Forkopimda serta kepala OPD juga turut bangga mengenakan pakaian adat berbagai daerah di Indonesia.

Baca juga: Atasan dan Bawahan Ini Saling Berhadapan, "Partai" ASN Akhirnya Terbelah

Melalui pengenaan pakaian adat pada Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini, rupanya Jokowi ingin menyampaikan pesan mendalam soal keberagaman dan kebhinekaan di Indonesia.

Jokowi dalam pidatonya juga mengajak seluruh rakyat Indonesia tak terkecuali untuk bersatu padu dan bergerak aktif dalam memperkokoh nilai-nilai pancasila dalam mewujudkan Indonesia Maju.

Baca juga: Lembaga Sosial Terus Diberdayakan Untuk Bisa Turunkan Angka Kemiskinan

“Menghadapi semua ini perluasan dan pendalaman nilai-nilai pancasila tidak bisa dilakukan seperti cara-cara biasa. diperlukan cara baru yang luar biasa. Manfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pancasila harus menjadi pondasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan revolusi industri yang berkeindonesiaan,” terangnya.

Hal senada juga diungkapkan Bupati Yes, sesuai arahan presiden, Yes mengungkapkan bahwa nilai-nilai pancasila memiliki tantangan baru kedepannya. Dengan demikian tentu mempengaruhi cara-cara untuk mensosialisasikan nilai-nilai pancasila. Dengan adanya teknologi informasi itu diharapkan akan lebih mempermudah pendistribusian informasi supaya nilai-nilai pancasila tetap eksis.jir

Editor : Mariana Setiawati

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru