Home /

Serius Garap Mobil Listrik

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 12 Sep 2017 22:01 WIB

Serius Garap Mobil Listrik

SURABAYAPAGI.com, Shanghai – Tiongkok semakin serius untuk menggarap mobil listrik di dalam negeri dengan bersiap melarang peredaran mobil bermesin bensin dan diesel. Langkah ini akan meningkatkan kendaraan listrik dan menggoyang pasar mobil terbesar di dunia dan udara di kota-kota besarnya termasuk sangat polutif. Rencana tersebut akan mengikuti keputusan Prancis dan Inggris untuk melarang penjualan mobil tersebut dari 2040, untuk mengurangi emisi berbahaya. Wakil Menteri Industri dan Teknologi Informasi Tiongkok Xin Guobin mengatakan, di hadapan sebuah forum pada akhir pekan di kota Tianjin, pihaknya telah memulai penelitian dan sedang menyusun jangka waktu untuk Tiongkok. Ia menyebut langkah-langkah itu akan mendorong perubahan lingkungan secara mendalam dan memberi momentum bagi perkembangan industri otomotif Tiongkok. “Perusahaan harus berusaha memperbaiki tingkat penghematan energi untuk mobil tradisional, dan dengan giat mengembangkan kendaraan energi baru sesuai dengan persyaratan penilaian,” kata Xin, dalam sambutan yang disiarkan televisi negara CCTV. Menurut kantor berita resmi Xinhua, Xin mengatakan bahwa kebijakan tersebut akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Sebelumnya pemerintah memperkenalkan rancangan undang-undang pada Juni untuk membuat mobil yang diproduksi secara elektrik pada 2020 melalui sistem kuota yang rumit. Meski tidak memberikan tanggal pelarangan, pengumuman itu telah mendorong saham produsen mobil dan pembuat baterai lithium di Asia, dengan pemimpin mobil listrik Tiongkok BYD menutup 4,07% di Shenzhen dan Toyota naik 1,22% di Tokyo. Asosiasi Mobil Penumpang Nasional Tiongkok menyatakan akan menjadi proses yang panjang untuk menerapkan pelarangan itu. Sekjen asosiasi tersebut, Cui Dongshu, menilai akan sulit menghentikan produksi kendaraan bertenaga bahan bakar tradisional untuk dekade atau dua dekade mendatang. “Kami mungkin membuat kemajuan signifikan dalam mobil penumpang pada 2040 atau bahkan lebih awal lagi, tapi untuk produk lain seperti truk akan sulit,” kata dia. Cui menambahkan pembuat mobil belum benar-benar berusaha keras di sektor ini dan konsumen tidak begitu mengenal kendaraan energi baru. Menurut Bill Russo, managing director Gao Feng Advisory Group, para produsen mobil Tiongkok sudah mampu bersaing dengan asing ketika harus membuat kendaraan listrik. Jika Tiongkok mengatakan tidak ada lagi ICE (mesin pembakaran dalam), seluruh dunia akan mengikuti karena tidak dapat kehilangan pasar Tiongkok yang teramat besar. Berdasarkan International Organization of Motor Vehicle Manufacturers, Tiongkok memproduksi dan menjual lebih dari 28 juta kendaraan pada tahun lalu. Penjualan kendaraan energi baru mencapai 500.000 pada 2016. Jumlah ini lebih dari 50% lebih banyak dari tahun sebelumnya dan mayoritas dibuat oleh perusahaan dalam negeri. ch

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU