Sindikat Industry Narkoba di Sidoarjo Diungkap BNNP Jatim

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 18 Mei 2020 21:44 WIB

Sindikat Industry Narkoba di Sidoarjo Diungkap BNNP Jatim

i

Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur megungkap industry narkoba di salah satu hotel di kawasan Sedati, Sidoarjo. SP/tyan

Selain aksi pencurian motor yang marak terjadi, peredaran barang haram narkotika juga masih aktif. Buktinya, BNNP Jatim berhasil membongkar praktik peredaran narkotika di Sidoarjo yang melibatkan pemain sepakbola di salah satu hotel Kawasan Sedati, Sidoarjo. Berikut laporan wartawan Surabaya Pagi Septyan di Surabaya,

Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur mengungkap sindikat industry narkoba jenis sabu-sabu di salah satu hotel di Kawasan Sedati, Sidoarjo pada Minggu (17/5) siang kemarin.

Baca Juga: 2 Kurir Pembawa Narkoba 40 Kg Senilai Rp 66 Miliar, Dibekuk Polrestabes Surabaya

Dalam pembongkaran praktik tersebut, selain mengamankan barang bukti narkotika, BNNP Jatim turut mengamankan empat orang tersangka.

“Pengungkapan bermula dari informasi masyarakat yang ditindaklanjuti dengan penyelidikan tim intelijen, bahwa ada transaksi narkoba di sana,” ujar kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Bambang Priyambadha di Surabaya, Senin (18/5).

Dari data yang didapat BNNP Jatim, keempat tersangka yang diamankan yakni mantan pemain Persela Lamongan Eko Susan Indarto (40) warga Pucangro, Lamongan; mantan ketua Askot Jakarta Utara Dedi A. Manik (42) warga Mengkudu Blok M, Jakarta Utara; pemain liga 2 PS Hizbul Wathan (PSHW) M. Choirun Nasirini alias Cak Imin (31) warga Pagerjowo, Buduran, Sidoarjo; dan sopir Novin Ardian (36) warga Dusun Gowok, Kabupaten Kendal.

Ia menjelaskan, pada Minggu (17/5) pukul 12.20 WIB, petugas BNNP Jatim mengintai Nasirin yang menuju hotel di Kawasan Sedati, Sidoarjo.

Baca Juga: Kurir Sabu Banyu Urip Dikendalikan Aditya Narapidana di Lapas Porong

Rupanya, Nasirin menemui seseorang yang datang menggunakan kendaraan roda empat nomor polisi H-9314-AW, lalu tak berselang lama kemudian datang seseorang bergabung dalam kamar 103.

Selanjutnya, BNNP Jatim menggerebek  dan menggedah lokasi tepatnya dikamar hotel nomor 103.

"Kemudian tim berantas BNNP jatim lakukan profiling dan penyelidikan hingga akhirnya kami temukan empat tersangka dalam sebuah kamar hotel di sekitar Sedati,  Sidoarjo," katanya, Senin (18/5/2020).

Kepala BNNP Jatim, Brigjend Pol Bambang Priyambadha mengatakan, pengungkapan tersebut dilakukan tim pemberantasan setelah melakukan profiling dari informasi masyarakat.

Baca Juga: Warga Tahunya Tempat Kecantikan

Dari hasil penggeledahan diperoleh barang bukti jenis methapetamine sebanyak 5.000 gram yang dikemas dalam 7 paket berukuran 1030 gr, 1032 gr, 1033 gr, 1030 gr, 1032 gr, 107 gr dan 55 gr, kemudian hasil interogasi dan jejak digital para tersangka terungkap fakta adanya clandestine laboratory di wilayah Mijen, Semarang.

Selain barang bukti narkoba turut diamankan pula beberapa barang bukti lainnya yakni dua kartu ATM, delapan ponsel, satu sepeda motor, dua mobil, empat kompor listrik, satu timbangan digital, dua jerigen asetone 30 liter, dua botol HCL 5 liter, enam gelas ukur, beberapa tabung Tupperware, panci kecil, keranjang plastic, lima gallon campuran prekusor, dua thermometer stick dan satu kertas lakmus Ph indicator.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan pasal 114 ayat (1) subsider pasal 112 ayat (2) juncto pasal 129 huruf a dan huruf d juncto pasal 132 ayat (1) UU RI nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman pidana penajra paling singkat lima tahun penjara dan maksimal 20 tahun penjara atau seumur hidup. tyn

Editor : Moch Ilham

Tag :

BERITA TERBARU