Ratusan Warga di Jombang Gelar Doa Bersama di Pinggir Rel Kereta Api

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 11 Sep 2020 11:59 WIB

Ratusan Warga di Jombang Gelar Doa Bersama di Pinggir Rel Kereta Api

i

Ratusan warga saat doa bersama di pinggir rel kereta api di Desa Sumbermulyo, Jogoroto, Jombang. SP/M. Yusuf

SURABAYAPAGI.com, Jombang - Ratusan warga di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Jombang, Jawa Timur, menggelar doa bersama di lahan kosong sekitar perlintasan kereta api, Jumat (11/9/2020).

Doa bersama yang dimulai sekitar pukul 20.00 WIB pada Kamis, (10/9/2020) malam tersebut, meminta keselamatan kepada Allah SWT agar masyarakat yang melintasi rel kereta api tanpa palang pintu diberi keselamatan.

Baca Juga: Komoditas Unggulan Vanili: Perawatan Mudah, Harga Jual Tinggi

Terlihat ratusan warga terlihat berkumpul di sisi selatan rel kereta api yang berada di Dusun Subentoro, Desa Sumbermulyo. Mereka bersama-sama melantunkan sholawat dan ayat-ayat Al-Qur'an.

Memang perlintasan kereta api di lokasi tersebut kerap memakan korban jiwa. Dan doa bersama tersebut sebagai tolak balak, juga bentuk ikhtiar agar musibah tidak menimpa warga sekitar.

Salah satu tokoh masyarakat Desa Sumbermulyo, Hasan Rahmawan mengatakan, bahwa tujuan dari doa bersama di pinggir rel kereta api ini untuk meminta keselamatan kepada Allah SWT, agar warga sekitar terhindar dari musibah saat melintasi perlintasan kereta api.

"Ini untuk tolak balak. Agar senantiasa diberikan keselamatan saat perjalanan. Makanya kita ini adakan syukuran dan doa bersama minta keselamatan di sini," katanya, kepada jurnalis, Jumat (11/8/2020).

Baca Juga: Upacara Hardiknas di Jombang, Belasan Peserta Bertumbangan: Kelamaan ‘Dijemur’

Hasan menjelaskan, bahwa doa bersama di pinggir rel kereta api itu rutin dilakukan warga sekitar pada tiap bulan Muharram atau bulan suro. Dan doa bersama kali ini yang ke empat kalinya.

"Kenapa dilakukan bulan suro ini. Karena masyarakat sangat percaya bahwa bulan suro itu bagus untuk doa bersama," jelasnya.

Disamping itu Hasan menandaskan, agar perlintasan kereta api di lokasi tersebut tetap dibuka untuk jalan umum. Pasalnya, perlintasan itu merupakan akses jalan yang sangat penting bagi warga setempat dan yang lainnya.

Baca Juga: Panen Raya Berakhir: Petani di Jombang Nangis, Harga Gabah Anjlok

"Di desa ini banyak home industri yang memanfaatkan jalan itu untuk menuju wilayah Kota Jombang dan wilayah lainnya," tandasnya.

Menurut Hasan, home industri di desa tersebut seperti industri pembuatan tahu dan lontong. Jadi frekuensi intensitas perjalanan sini sangat padat sekali karena banyak pengguna jalan yang melintas.

Semoga pemegang kebijakan mendengar ini. Dan saya berharap, agar akses jalan perlintasan ini tetap dibuka," pungkasnya. suf

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU