SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mengancam presiden Jokowi. Bila tuntutan mereka membatalkan UU Cipta Karya tak dikabulkan, para mahasiswa bakal membuat kegentingan nasional. Ultimatum ini disampaikan mahasiswa, karena mereka dalam Aksi Demo damai Selasa (20/10/2020) tak ditemui presiden Jokowi.
BEM SI mengultimatum Minimal presiden membuat peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) untuk mencabut Ombibus Law Undang-Undang Cipta Kerja.
Baca Juga: Puan Diejek BEM UI, Baleg DPR Ngebela
Tuntutan yang disuarakan dalam demonstrasi di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2020) disertai dengan pernyataan bahwa pengesahan undang-undang ini cacat prosedur dan mengandung permasalahan dalam sejumlah pasal.
BEM Akui Aksi Damai
“Apabila tidak bisa melakukan hal tersebut dalam 8x24 jam, BEM SI memastikan akan melakukan gerakan besar untuk menciptakan kegentingan nasional tepat pada Hari Sumpah Pemuda," kata Koordinator Koordinator Wilayah BEM SeJabodetabek-Banten Aliansi BEM SI, Bagas Maropindra, kepada wartawan.
Baca Juga: BEM UI Gelisah Wacana Penundaan Pemilu, KPU Tenang
Mahasiswa menekankan, seharusnya pemerintah fokus menangani pandemi Covid-19 yang memburuk. Alih-alih melakukan itu, pemerintah menurut mahasiswa justru bermanuver politik dengan mengesahkan Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Mahasiswa telah berkali-kali turun ke jalan untuk menolak undang-undang tersebut. Melalui orasi, mahasiswa juga menegaskan bahwa dasar penyampaian aspirasi ini berbekal dari keresahan rakyat bukan disinformasi seperti yang disebut pemerintah.
"Aksi itu dibalas Presiden Joko Widodo dengan menyatakan yang disuarakan masyarakat tentang Undang-undang Cipta Kerja disebabkan kebohongan belaka," tutur dia.
Baca Juga: Ridwan Kamil Ajak BEM Seluruh Indonesia Se-Jawa Barat Respons Disrupsi dan Bantu Berantas Tengkes
Aksi demonstrasi, berlangsung divkawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jalan Medan Merdeka Barat. BEM SI mengklaim aksi hari ini berakhir damai. "Alhamdulillah aksi kali ini aman dan damai," kata Bagas.
Tapi sekitar pukul 17.00 WIB, saat massa mahasiswa menyudahi aksi demonstrasinya, sejumlah massa remaja merangsek maju ke depan kawat berduri berdekatan dengan aparat yang berjaga. Massa remaja itu bergerak maju melakukan provokasi dengan melemparkan batu ke arah aparat. n erc/jk/rmc
Editor : Moch Ilham