Nakes Lansia Divaksin Pakai Sisa Vaksin

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 08 Feb 2021 21:23 WIB

Nakes Lansia Divaksin Pakai Sisa Vaksin

i

Nakes yang sudah berusia lanjut, lebih dari 60 tahun, Senin (8/2/2021) kemarin secara serentak mendapatkan suntikan vaksin di tiga RS di Surabaya yang telah ditunjuk. SP/Alqomar/Humas Pemkot

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Tenaga kesehatan (nakes) lanjut usia di Surabaya mulai mendapat suntikan vaksin covid-19 pada Senin, (08/02/2021). Ini setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 Sinovac untuk lansia diatas usia 60 tahun.

Baca Juga: CEPI dan Bio Farma Berkolaborasi untuk Dorong Percepatan Produksi Vaksin

Sedikitnya ada, 1.500 tenaga kesehatan lansia di Surabaya dijadwalkan akan mengikuti proses vaksinasi Covid-19 mulai Senin kemarin (08/02/2021) kemarin. Vaksinasi nakes lansia berlangsung  dua – empat minggu kedepan.

Hal ini diungkapkan oleh Kabag Humas Pemkot Febriadhitya Prajatara, Senin (8/2/2021). Menurut Febri, dari 1.500 nakes, tidak pasti semuanya bisa mendapat vaksin, tergantung hasil skrining "Jumlah nakes lansia di Surabaya ada sekitar 1.500an. Mulai hari ini vaksinasi mulai diberikan kepada nakes lansia. Jadi karena faktor usia, benar-benar diawasi," tambah Febri.

Ketersediaan vaksin ini dari sisa vial vaksin untuk nakes yang mendapat jatah pada tahap pertama. Sisa vial vaksin itulah yang diberikan dulu kepada nakes lansia. "Kan kemarin ada sisa, nah itu yang diberikan kepada nakes lansia untuk divaksin," ujarnya.

Vaksinasi tersebut dilakukan di beberapa rumah sakit. Di antaranya, RS Premiere, RS Husada Utama (RSHU), dan RSIA Putri.

Di RS Husada Utama, terdapat 12 nakes lansia yang mendapatkan vaksin Covid-19. Direktur Utama RS Husada Utama Didi Dewanto mengatakan, jumlah nakes yang divaksin pada hari ini (8/2) tidak memiliki penyakit penyerta.

”Vaksinasi dilakukan pada dokter yang berpraktik di RSHU. Mereka tidak memiliki riwayat sakit berat seperti hipertensi dan diabetes yang nggak terkontrol. Lansia di atas 60 tahun, paling tua usia 84 tahun,” papar Didi.

 

Skrining Diperketat

Baca Juga: Ratusan Anggota DPC PERADI Sidoarjo Antusias Ikuti Gelar Bakti Kesehatan Vaksinasi Covid-19

Dia menjelaskan, tidak ada perbedaan teknis penyuntikan dengan teknis pada nakes sebelumnya. Hanya saja, proses skrining lebih diperkatat .

”Sistem penyuntikan sama. Cuma lebih diperketat karena faktor usia. Pemantauan terus dilaksanakan. Semua calon penerima vaksin diimbau 1–2 hari menjaga diri. Jaga diri dan jaga kondisi,” ujar Didi.

Hingga pukul 13.00 WIB, belum ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau efek samping vaksinasi ke nakes lansia. Setelah menjalani vaksin pertama, diharapkan empat pekan kemudian dilakukan suntik dosis kedua.

"InsyaAllah vaksin ini aman, virus yang dimatikan. Setelah disuntik InsyaAllah tidak liar. Vaksin lansia 28 hari sesuai anjuran dari kemenkes beda dengan sebelumnya yang 14 hari," ujarnya.

Didi memaparkan, jumlah keseluruhan nakes lansia yang akan divaksinasi sebanyak 20 orang. Sebanyak 8 orang akan divaksin pada Selasa (9/2) atau Rabu (10/2).

Baca Juga: Vaksin Booster Covid-19 Kedua Harus Bayar Rp100 Ribu

Sementara itu, Prof Dr dr Bambang Priambodo SpB SpOT(K), sepesialis orthopedic RSHU, mengaku tidak merasakan apa-apa setelah divaksin. Dokter berusia 72 tahun itu mengatakan sebelum divaksin sudah melakukan swab dan mengajar offline soal orthopedi.

"Saya sudah pengen (Divaksin) dari lama. Dan saya ditelepon RS, saya semangat untuk vaksin," ungkapnya, Senin (8/2/2021).

dr Bambang mengungkapkan setuju jika lansia harus diutamakan dalam vaksinasi. Hal tersebut karena resiko virus masuk ke lansia cukup besar.

"Yang tua harusnya didulukan, supaya lebih safe. Nakes diutamakan, tua juga diutamakan. Vaksin bukan segala-galanya, meskipun divaksin harus tetap menjaga diri, prokes harus diutamakan," jelasnya. alq/cr2/ana

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU