SURABAYAPAGI.com, Situbondo - Warga Situbondo mulai diresah munculnya ribuan ulat bulu di pepohonan mangga karena menyebabkan gatal-gatal di kulit. Wabah ulat bulu juga menjalar ke rumah-rumah warga sekitar pohon di Lingkungan Plaosa RT 01 RW 04 Kelurahan Patokan, Kecamatan Situbondo.
warga setempat, Bu Tillah (32) mengatakan wabah ulat bulu itu tetap saja tak kunjung musnah. Hingga BPBD Situbondo pun akhirnya ikut turun tangan. Di antaranya dengan melakukan penyemprotan racun serangga ke pohon-pohon yang jadi sarang ulat bulu. Tak ketinggalan, sejumlah rumah warga sekitar juga disemprot.
Baca Juga: Pemkab Situbondo Tingkatkan Kompetensi Kader Posyandu Lewat ILP
"Awalnya di pohon mangga depan rumah itu, pak. Jumlahnya memang banyak. Tapi belakangan merembet ke rumah. Sudah dibakar, tapi tetap saja. Kalau kena kulit, bisa gatal-gatal," katanya, Minggu (21/3/2021).
Koordinator Pusdalops BPBD Situbondo, Puriyono juga menjelaskan, selain berwarna hijau, sebagian besar ulat yang panjangnya berkisar 2-5 cm itu juga berwarna cokelat tua. Semuanya sama-sama berbulu. Bulu pada ulat inilah yang paling meresahkan warga sekitar. Sebab bila mengenai kulit maka akan menyebabkan gatal-gatal. Tak heran, tiap hari upaya membasmi ulat bulu itu terus dilakukan warga. Di antaranya, dengan membakarnya menggunakan obor.
Baca Juga: Masa Tanam Kedua, Pemkab Situbondo Distribusi Pupuk Subsidi 57 persen
"Ada sekitar 10 rumah warga sekitar yang terkena dampak wabah ulat bulu itu. Ulat menempel di dinding-dinding rumah itu. Meresahkan, karena memang menyebabkan gatal-gatal di kulit," tandasnya.
Penyemprotan tak hanya dilakukan ke pohon-pohon mangga yang jadi sarang ulat bulu. Tetapi juga ke rumah-rumah warga sekitar. Karena di antaranya masih ada sisa ulat bulu yang menempel di dinding rumah. Berikutnya, sambung Puriyono, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait, sambil terus memantau perkembangan ulat di lapangan.
Baca Juga: Heboh Dugaan Mpox di Situbondo, Dinkes Jatim: Hanya Cacar Air
"Untuk penyebab munculnya ulat itu, sekarang masih dalam penyelidikan Dinas Pertanian Situbondo," tukas Puriyono. Dsy8
Editor : Redaksi