Visma Coffee Surabaya, Bertahan karena Inovatif

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 27 Mei 2021 09:20 WIB

Visma Coffee Surabaya, Bertahan karena Inovatif

i

Elina.

SURABAYAPAGI, Surabaya - Kebijakan pemerintah melalui Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mengatasi pandemi Covid-19 berdampak kepada banyaknya penurunan daya beli masyarakat, termasuk coffee shop.

Kondisi yang merugikan pelaku usaha coffee shop tersebut menuntut adanya adaptasi agar bisnis kopi tetap bertahan sampai dengan pandemi Covid-19 berakhir.

Baca Juga: Majukan UMKM Perkopian, Pemdes Pongangan Gelar Pelatihan Barista

Pada awal PSBB diluncurkan, kebijakan ini membatasi pelanggan untuk makan dan minum di kedai kopi dan hanya diperbolehkan layanan take away atau delivery order. Manager

Visma Coffee Surabaya, Elina, mengaku kebijakan pemerintah tersebut membuat omset di coffee shopnya menurun drastis.

"Selama satu bulan lamanya kita gak bisa dine in. Harus delivery order. Ini tantangan bagi kita saat itu di awal-awal pandemi. Omset terus turun," ujar Elina saat diwawancarai wartawan, Rabu (26/5/2021).

Baca Juga: Kopi Arabika Hasil Indonesia di Ekspor ke Turki

Kendati demikian, pandemi tidak lantas menyurutkan semangat Elina untuk mengembangkan Visma Coffee Surabaya. Bagi Elina, tidak ada cara lain yang dapat dilakukan kecuali dengan menuangkan kreatifitas dan inovasi agar coffee shopnya dapat bertahan.

"Tips and tricknya saat pandemi gini ya cuman bagaimana kita harus kreatif dan inovatif. Kita mulai ciptakan menu baru dengan rasa yang lagi in di masyarakat. Seperti thai tea, lemonade, waffle fries," ungkapnya.

Baca Juga: Pemkab Lumajang Dorong Pengembangan Komoditas Tembakau dan Kopi

Selain itu, Visma Coffee Shop Surabaya juga menetapkan aturan baru sebagai bentuk adaptasi di tengah pandemi. Mulai dari pengunjung yang diwajibkan mencuci tangan sebelum masuk hingga jarak antar meja pelanggan yang harus dijaga. Dengan menciptakan menu baru dan melakukan adaptasi, Elina bersyukur omset yang diterimanya mulai stabil.

"Iya sekarang sudah stabil, emang harus pinter-pinter yang ngelolah aja biar menunya gak ketinggalan jaman, tapi tetap melaksanakan protokol kesehatan," pungkasnya.lady

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU