Hari Jadi Surabaya Dipersoalkan, Armuji: Siap Terima Gugatan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 01 Jun 2021 15:26 WIB

Hari Jadi Surabaya Dipersoalkan, Armuji: Siap Terima Gugatan

i

Sejumlah sejarawan mempersoalkan Hari Jadi Kota Surabaya. SP/PEMKOT SURABAYA

SURABAYAPAGI, Surabaya - Sejumlah sejarawan mempersoalkan Hari Jadi Kota Surabaya, yang selama ini diperingati setiap tanggal 31 Mei. Menurut mereka, Hari Jadi Kota Surabaya bukan tanggal 31 Mei 1294, melainkan 1 April 1906.

Menanggapi hal tersebut,  Wakil Walikota Kota Surabaya, Armuji, menyampaikan kesiapannya menerima gugatan dan mempersilakan para sejarawan menggugat tanggal resmi Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS).  Armuji menganggap jika HUT Kota Surabaya resmi digugat merupakan bentuk kepedulian warga.

Baca Juga: 11 Hari Operasional Haji, Embarkasi Surabaya Telah Berangkatkan 38 Kloter

"Kami siap kalau digugat. Ini adalah wujud kepedulian warga Surabaya hingga hari jadinya pun juga dikaji secara serius dan mendalam," kata Armuji usai memperingati Hari Lahir Pancasila di Surabaya, Selasa (1/6/2021).

Menurut dia, pihaknya telah mendapat masukan dari para sejarawan saat menghadiri diskusi bertema "Menggugat Hari Jadi Kota Surabaya" yang digelar Komunitas Begandring Soerabaia di Surabaya pada Senin (31/5) malam.

Diskusi yang juga dihadiri beberapa Sejarawan itu membahas tanggal resmi Hari Jadi Kota Surabaya yang menurut mereka bukan tanggal 31 Mei 1294 melainkan 1 April 1906.

Beberapa sejarawan hadir dalam diskusi tersebut, salah satunya Nanang Purwono dari Komunitas Begandring Soerabaia.

Baca Juga: Imigrasi Surabaya: 282 Anak WNI-WNA di Jatim Belum Pilih Kewarganegaraan

Armuji menyampaikan apabila sejarawan ingin menggugat tentunya ada mekanismenya yang harus dilalui, salah satunya harus dibentuk panitia khusus (pansus) yang nanti akan dibahas bersama di DPRD Surabaya.

Hal itu sesuai dengan pengalaman Armuji saat menjadi Ketua DPRD Kota Surabaya 2014-2019. Saat itu, kata dia, DPRD Surabaya diminta mengubah nama Jalan Gunungsari menjadi Siliwangi dan Jalan Dinoyo menjadi Jalan Sunda sebagai bagian dari rekonsiliasi budaya antara Sunda dan Jawa.

"Jangan sampai melupakan sejarah. Harus terang benderang kejelasannya. Surabaya itu tempatnya orang berani," katanya.

Baca Juga: Imigrasi Surabaya: 282 Anak WNI-WNA di Jatim Belum Pilih Kewarganegaraan

Menurut dia, diskusi dibutuhkan karena merupakan bagian dari proses interaksi sosial yang ada di Kota Surabaya. Meski diskusi tersebut digelar di tengah pandemi COVID-19, namun tetap menjaga protokol kesehatan.

Sementara itu, salah seorang sejarawan dari Komunitas Begandring Soerabaia Nanang Purwono sebelumnya mengatakan sejarawan sejak dahulu mempertanyakan dan mencari jawaban soal tanggal resmi Hari Jadi Kota Surabaya.

"Sebab, menurut kajian dan penelitian kami, tanggal hari jadi Surabaya bukan 31 Mei 1294, tetapi 1 April 1906," ujarnya.nt/an

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU