Herd Immunity di Jatim Belum Capai Target

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 18 Agu 2021 12:13 WIB

Herd Immunity di Jatim Belum Capai Target

i

 Sejauh ini baru dua kabupaten di Jatim yang mencapai target dosis pertama yakni lebih dari 70 persen, Kota Surabaya 74,08 persen dan Kota Mojokerto 102,38 persen. SP/IST

SURABAYAPAGI, Surabaya - Program vaksinasi Covid-19 di Provinsi Jawa Timur (Jatim) semakin masif digerakkan. Hal ini karena sampai sekarang Jatim belum berhasil mengejar target kekebalan komunitas atau herd immunity guna menekan penularan virus Corona. Herd immunity di Jatim terwujud bila 70 persen masyarakat Jatim sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Berdasarkan data Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, per 16 Agustus 2021 capaian vaksin dosis pertama baru 8.288.419 orang atau 26,04 persen. Sementara vaksinasi dosis kedua baru menyasar 4.320.150 orang, setara 13.57 persen. Kondisi itu disadari masih jauh dari target untuk bisa mencapai kekebalan komunitas.

Baca Juga: Tak Lulus Asesmen, 49 SMP Surabaya Belum Gelar PTM

Juru Bicara Rumpun Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jatim dr Makhyan Jibril Al-Farabi mengatakan, sejauh ini baru dua kabupaten yang mencapai target dosis pertama.  "Dua daerah itu, Kota Surabaya 74,08 persen dan Kota Mojokerto 102,38 persen. Alhamdulillah dosis pertama sudah lebih dari 70 persen," kata Jibril di Surabaya, Rabu (18/8).

Baca Juga: Baru 2 Hari, 846 Warga Surabaya Terjaring Tim Swab Hunter

Dia lantas membeber sejumlah kendala yang membuat target kekebalan komunitas di Jatim belum tercapai, salah satunya ketersediaan vaksin Covid-19."Stok vaksin yang kurang, beberapa kali di lapangan kehabisan dosis vaksin untuk suntikan kedua," beber Jibril.

Baca Juga: Swab Hunter Kembali Beraksi di Surabaya

Kendala berikutnya, yaitu masalah teknis pelaksanaan di lapangan. Di mana tidak semua kabupaten/kota memiliki sumber daya yang cukup, sehingga kecepatan vaksinasi Covid-19 berbeda."Antusiasme masyarakat sangat berbeda signifikan, ada daerah yang semangat untuk vaksinasi sehingga cepat dan ada daerah yang masyarakat malah enggan divaksin," tandas Jibril.sb2/na

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU