Lamongan Masih Nihil Kasus Gagal Ginjal Akut pada Balita dan Anak

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 24 Okt 2022 17:03 WIB

Lamongan Masih Nihil Kasus Gagal Ginjal Akut pada Balita dan Anak

i

Bupati Lamongan saat menggendong balita dalam kesempatan program pemberian ASI beberapa waktu lalu.. SP/MUHAJIRIN KASRUN

Dinkes Perketat Skrining Anak di Semua Pelayanan Kesehatan

 

Baca Juga: Nabung Selama 6 Tahun, Pencari Rumput Asal Lamongan Naik Haji

SURABAYAPAGI.COM, Lamongan - Kasus gagal ginjal akut yang menimpa balita dan anak di DKI Jakarta dan sejumlah daerah di Indonesia,  sementara ini tidak terjadi di  Kabupaten Lamongan.

"Sampai saat ini kasus gagal ginjal akut yang menimpa balita dan anak di Kabupaten Lamongan tidak ada," kata Kepala Dinas Kesehatan dr Taufik Hidayat saat dihubungi surabayapagi.com, Senin (24/10/2022)

Meski kasusnya masih nihil kata Taufik panggilan akrab Kadis Kesehatan ini menegaskan, pihaknya tetap meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi secara dini,  dengan memerintahkan semua puskesmas agar melakukan skrining balita dan anak yang  sakit di pelayanan kesehatan di Desa-desa.

"Saya minta seluruh Puskesmas untuk melakukan skrining kepada balita dan anak, di pelayanan kesehatan desa-desa agar bisa diketahui secara dini anak tersebut terindikasi mempunyai sakit biasa atau sakit yang tengah terjadi di beberapa daerah ini, yakni gagal ginjal akut," ungkapnya.

Skrining ini lanjut Taufik penting dilakukan, agar pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui apakah seseorang berisiko lebih tinggi mengalami suatu masalah kesehatan, dan untuk mengetahui kemungkinan risiko terhadap penyakit tertentu.

Baca Juga: Baliho Background Biru Laut Kaji Ghofur Bertebaran, Pesan Apa yang Ingin Disampaikan...?

Selain melakukan skrining, pihak Dinkes juga meminta kepada orang tua,  petugas pustu dan pelayanan kesehatan di desa, bila kedapatan mengetahui balita dan anak mengalami panas, muntah, dengan sebab apapun agar langsung dibawa ke Puskesmas terdekat, agar dilakukan observasi dan cek fungsi ginjalnya jika diperlukan.

 

Selain itu Dinkes juga meminta kepada orang tua untuk selalu menjaga anaknya dalam kondisi fit, jangan kelelahan dan kurangi aktivitas yang berlebihan. "Jaga anak dari kelelahan, kurangi aktivitas yang berlebihan dan jangan sampai lupa memberikan makan yang tertib kepada anaknya," jelasnya.

Baca Juga: Jelang Idul Adha, Ketersediaan dan Hewan di Lamongan Aman

Pihak Dinkes tambah Taufik, seiring dengan munculnya kasus gagal ginjal akut di sejumlah daerah, pihak Dinkes mengikuti instruksi kementerian kesehatan dengan menganjurkan kepada orang tua untuk sementara tidak memberikan konsumsi kepada anak berupa Sirup. "Saat ini kami mengikuti kebijakan dari pusat. Memastikan obat sirup tidak digunakan dulu untuk sementara sampai ada kepastian," harapnya.

Pihaknya juga berharap agar orang tua memakai alternatif bentuk obat yang digunakan, ketika mengetahui anaknya sakit, yakni dengan beralih ke obat tablet, puyer dan lain-lain. "Sementara saya sarankan orang tua agar memakai obat-obatan jenis tablet dan puyer, ketika mengetahui anaknya tengah sakit panas, muntah-muntah dan sejenisnya, dan jangan lupa periksakan ke pelayanan kesehatan terdekat," ajak Taufik.

Sementara itu, data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengupdate jumlah anak yang menderita pasien gagal ginjal akut misterius di Indonesia. Terbaru, kini ada 241 anak terkena gagal ginjal akut misterius, 133 diantaranya meninggal dunia sejak Agustus 2022, di 22 Provinsi dengan 133 tingkat kematian atau 55 persen dari kasus. jir

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU