SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat adanya aliran modal asing keluar dari pasar keuangan Indonesia sebesar Rp 1,02 triliun sepanjang 14-17 November 2022.
"Berdasarkan data transaksi 14-17 November 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp 1,02 triliun," kats Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya, Sabtu (19/11/2022).
Baca Juga: Hippindo Ingatkan BI, Dampak Kenaikan Suku Bunga
Aliran dana asing tercatat masuk melalui pasar Surat Berharga Negara (SBN), namun nilainya lebih besar yang keluar melalui pasar saham.
Minggatnya dana asing dari pasar keuangan domestik tersebut utamanya berasal dari pasar saham sebesar Rp2,84 triliun. Sedangkan dana asing dari pasar SBN justru masuk (inflow) sebanyak Rp1,83 triliun.
Seiring dengan hengkangnya asing dari pasar keuangan dalam negeri, premi risiko investasi di Indonesia juga naik.
Baca Juga: BI Prediksi KPR Tetap Tumbuh Tinggi
Terlihat dari premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun yang sebesar 111,99 bps per 17 November 2022 atau lebih tinggi dari 103,32 bps per 11 November 2022.
Dengan demikian, selama tahun 2022 berdasarkan data setelmen sampai dengan 17 November 2022, nonresiden jual neto Rp166,14 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp75,83 triliun di pasar saham.
Baca Juga: Penyaluran Kredit Maret 2024, Tumbuh 11,8%
Lebih lanjut, Erwin mengatakan, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait.
"BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," pungkasnya. jk
Editor : Redaksi