Home / Peristiwa : Usai Disidak Wali Kota Eri

Pasien RSUD dr Soewandi Masih Mengeluh

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 29 Nov 2022 20:54 WIB

Pasien RSUD dr Soewandi Masih Mengeluh

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Usai viral Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi  sidak ke RSUD dr Soewandi, Senin (28/11/2022), ternyata masih ada pasien yang mengeluhkan pelayanan di sana, Selasa (29/11/2022).

Beberapa pasien masih harus menuggu lama untuk mendapatkan pelayanan.

Baca Juga: Peringkat ke-4 Piala Asia U-23, Pj Gubernur Adhy Bangga Semangat Skuad Timnas Garuda Muda Indonesia

“Saya dari jam setengah 10 pagi tadi, baru dipanggil jam 1 lebih 15,” keluh Subekti,  asal Tambak asri pada Surabayapagi.

Nasib serupa dialami seorang lansia asal Semolowaru. “Sudah daftar di online, dapat antrean nomer 127, aku datang jam 7 pagi baru selesai jam setengah 2 siang, mungkin juga pasien banyak hari ini, tapi padahal cuma ambil bekas jahitan saja dan menunggu obat,” ucap nenek yang tak mau disebutkan namanya ini.

Ada juga pasien rujukan, sudah 2 hari mau menemui dokter tetapi tidak dapat ditemui dikarenakan dokter sedang dalam operasi. Maka dari itu si pasien harus kembali mendaftar online ulang dan harus datang pagi agar bisa bertemu dengan dokter. “Susah mas, masih ruwet (meski sudah disidak walikota),” keluh si pasien.

Terpisah,  Eri Cahyadi langsung mengumpulkan jajarannya yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan di ruang sidang Wali Kota Surabaya, Balai Kota Surabaya, Selasa (29/11/2022). Ia meminta pelayanan kesehatan yang tidak maksimal harus diubah total menjadi lebih baik demi melayani warga Kota Surabaya.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri meminta seluruh jajarannya, terutama PJ Sekretaris Daerah Kota Surabaya Erna Purnawati, Asisten 3 Administrasi Umum Febria Rachmanita, Dinas Kesehatan Surabaya, Direktur RSUD Dr. Soewandhie, dan Direktur Bhakti Dharma Husada (BDH) untuk membuat hitung-hitungan tentang pelayanan kesehatan di Surabaya. Hitung-hitungan itu diantara adalah dokter yang bertugas di masing-masing poli di rumah sakit dan puskesmas harus berdasarkan pasien yang diperiksa di hari-hari sebelumnya.

Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Gudang Percetakan di Surabaya Terbakar

“Jadi, dokter di poli itu tidak boleh kurang dari yang sudah direncanakan, sampai poli itu berakhir dan pasien sudah habis. Dokter di IGD hitungannya juga sama, harus sesuai dengan kunjungan pasien. Jumlah dokter di IGD harus sesuai dengan jumlah yang sudah direncanakan, dan dokter itu harus stay selama jam pelayanan,” tegas Wali Kota Eri dalam rapat tersebut.

Wali Kota Eri juga meminta berkas rekam medis harus sudah ada di meja setiap poli sebelum poli tersebut buka pelayanan. Sebab, kalau pasien yang daftar melalui online, pasien itu sudah bisa diketahui sebelumnya, sehingga ada waktu untuk disiapkan sebelumnya. “Saya tidak mau tahu, pokoknya rekam medis itu harus sudah ada di meja poli sebelum poli itu buka,” katanya.

Selain itu, tempat pengambilan obat di rumah sakit harus dibuat beberapa tempat pelayanan sesuai jumlah poli, tentu dengan mempertimbangkan jumlah pasien masing-masing poli. Ia juga meminta masing-masing ruang tunggu dalam ruangan harus ada AC-nya, bahkan ia tidak mau kalau hanya dipasang kipas angin.

“Sedangkan ruang tunggu pasien yang belum waktunya tapi datang terlebih dahulu, harus diberikan kipas angin agar pasien tersebut lebih nyaman,” katanya.

Baca Juga: Pembangunan Box Culvert Sebabkan Macet, Pemkot Surabaya Harap Warga Memahami Manfaat Jangka Panjang

Di samping itu, Wali Kota Eri juga meminta di apotek tempat pelayanan obat harus lebih cepat. Bahkan, ia menetapkan untuk di puskesmas, pengambilan obat racikan maksimal 15 menit dan obat jadi bukan racikan maksimal 7 menit. Sedangkan di rumah sakit, obat racikan maksimal 30 menit dan obat jadi bukan racikan maksimal 15 menit.

“Kalau kurang tenaga ya nambah, supaya bisa lebih cepat. Insyaallah kalau ini bisa dilakukan akan lebih cepat pelayanan pengambilan obatnya,” tegasnya.

Wali Kota Eri meminta semua kebijakan yang telah disampaikan itu sudah harus disusun secepat mungkin. Sebab, ia meminta Kamis minggu ini manajemen RSUD Dr. Soewandhie dan RSUD BDH serta seluruh Kepala Puskesmas untuk memaparkan hitung-hitungan itu. “Kemudian maksimal Senin depan, semua kebijakan itu sudah harus berjalan semuanya,” pungkasnya. and

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU