Bos OJK Ingatkan Perbankan Tak Asal Bagi Dividen

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 21 Des 2022 15:18 WIB

Bos OJK Ingatkan Perbankan Tak Asal Bagi Dividen

i

Ketua Dewan KomisionerOJK Mahendra Siregar.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar memperingati perbankan untuk tidak menghamburkan ketersediaan kas meski kondisi kredit serta Dana Pihak Ketiga (DPK) tengah membaik.

Instruksi ini berangkat dari kewaspadaannya akan kondisi ekonomi global tahun depan. Jangan sampai kondisi ini justru membuat perbankan terpancing menghambur-hamburkan kas, hingga gelagapan saat kondisi keuangan menurun.

Baca Juga: Data OJK: Kalangan Milenial dan Gen Z Lebih Banyak Terjerat Pinjol dan Investasi Bodong

“Jangan terlalu euforia lalu buru-buru bagi dividen. Nanti pada saat diperlukan tambahan untuk mendukung pada kondisi yang lebih berat itu tidak ada, (jadi) ini mesti dijaga,” tegas Mahendra dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023, Rabu (21/12/2022).

Namun demikian, Mahendra mengaku bersyukur bahwa profit perbankan sudah mencapai tingkat tertinggi. Mahendra juga menuturkan saat ini di sektor keuangan juga telah melakukan langkah-langkah untuk keluar dari pandemi Covid-19 seperti yang dikatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Mahendra mengatakan, sejumlah indikator ekonomi domestik menunjukkan pertumbuhan yang positif tahun ini. Salah satunya angka penyaluran kredit perbankan yang menyentuh 11%. Sedangkan untuk perusahaan pembiayaan, besarannya mendekati 13%.

"Yang artinya jauh lebih besar bahkan dari sebelum pandemi. Ini wajar karena selain untuk membiayai dan dukung pertumbuhan ekonomi, juga menggantikan beberapa kebutuhan tambahan karena waktu pandemi ada yang ekstra berkurang. Jadi ada peluang untuk investasi di sana, jadi proses exiting from the pandemi itu sedang berjalan," jelasnya.

Baca Juga: OJK Terapkan Sistem 'Reward and Punishment', Genjot Net Zero Emission 2060

Yang menjadi masalah adalah, kondisi ekonomi global tahun depan. Bahkan, disebut-sebut akan ada badai yang sempurna atau perfect storm yang bakal melanda perekonomian global di 2023. Dikhawatirkan kondisi itu juga bisa berimbas pada perekonomian domestik.

"Perfect storm, walaupun pemulihan baik, tapi kami ingin ini diwaspadai," ujarnya.

Maka dari itu, Mahendra berpesan agar para perusahaan yang bergerak di sektor keuangan, termasuk perbankan memperkuat cadangan keuangannya.

Baca Juga: Nunggak 2 Angsuran, Mobil Pajero di Kediri Dijabel Kolektor MAF

"Jadi range-nya antara soft landing atau crash landing atau perfect storm," tuturnya.

Ia menjelaskan, soft landing merupakan pelemahan ekonomi, diikuti terjadinya penurunan inflasi. Sementara untuk crash landing skenario terburuknya, yang mana bisa terjadi stagflasi atau bahkan reflasi. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU