Keluarga dan Dokter Pribadi Lukas Enembe, Minta yang Aneh-aneh

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 12 Jan 2023 20:04 WIB

Keluarga dan Dokter Pribadi Lukas Enembe, Minta yang Aneh-aneh

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Terungkap Dokter Anton Mote,  dokter pribadi dan keluarga Gubernur Papua Lukas Enembe, minta yang aneh-aneh terkait pria tambun kelahiran Papua.

Anton Mote yang datang ke Jakarta dari Papua, mengungkap Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto tak menyediakan ubi dan keladi.

Baca Juga: Terbukti Terima Suap Rp 927 Juta, Eks Kajari Bondowoso Divonis 7 Tahun, Eks Kasipidsus 5 Tahun

Sampai Kamis, Ia dan pihak keluarga mengklaim belum dapat bertemu langsung dengan Lukas usai dibantarkan.

 

RSPAD tak Siapkan Ubi

Anton juga menanyakan makanan yang dikonsumsi Lukas yang tengah menjalani perawatan. "Seperti sekarang saya dibatasi-batasi. Tadi saya baru tanya tentang makan saja, di sini rumah sakit ini tidak siapkan ubi sama keladi, hanya siapkan nasi. Akhirnya hari ini karbohidratnya tidak ada," ujar Anton saat ditemui di RSPAD, Rabu (11/1/2023) malam.

 

Tak Makan Nasi

Lukas, kata dia, selama ini sudah tidak pernah makan nasi. Anton pun berharap Lukas dapat difasilitasi untuk mendapatkan perawatan di negeri Singa.

"Iya, beliau sudah tidak pernah (makan nasi). Akhirnya tadi makan sayur-sayuran dengan kentang, karbohidratnya mana? Kita berharap lebih baik lah, segera ini kita berharap untuk beliau bisa difasilitasi, bisa mendapat perawatan di Singapura," jelas Anton.

 

Riwayat Penyakir Lukas

Menurut Anton, Lukas memiliki riwayat penyakit jantung, darah tinggi, ginjal, hingga stroke.

"Ada sakit jantung, hipertensi, ginjal, kencing manis, diabetes, stroke yang sudah berulang kali," terang Anton.

Ia menyebut Lukas juga pernah dirawat di RSPAD akibat stroke. Saat itu yang menanganinya dokter Terawan Agus Putranto.

Dalam kesempatan yang sama, pengacara Lukas, Petrus Bala Pattyona juga menyebut kliennya tak cocok mengonsumsi nasi. "Beliau itu makanannya ubi dan talas. Kalau nasi kurang cocok," ucap Petrus.

Baca Juga: Dokternya Bisa Bisa Dibidik Halangi Penyidikan

 

Tak Perlu Berobat ke Singapura

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menegaskan fasilitas rumah sakit dan dokter yang ada di Indonesia cukup untuk menangani penyakit Gubernur Papua Lukas Enembe.

Menurutnya, Lukas Enembe tak perlu dibawa berobat ke Singapura.

"Terkait dengan rencana pengobatan ke Singapura, saya tidak berandai-andai kalau Pak Lukas ingin berobat ke Singapura. Sampai hari ini saya masih meyakini bahwa kemampuan profesional dokter kita, fasilitas rumah sakit kita sudah cukup dan memadai," kata Firli di Kompleks RSPAD Gatot Soebroto, Rabu (11/1/2023).

 

Adik Lukas Protes

Adik tersangka dugaan suap dan gratifikasi Lukas Enembe, Elius, protes karena tak bisa menjenguk kakaknya di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.

Baca Juga: Jet Pribadi, Mobil Lexus, Vellfire dan Jam Tangan Richard Mille Seharga Rp 2,2 M

Dia juga kecewa Lukas Enembe tak dibawa pakai pesawat Garuda saat ditangkap KPK.

"Kami keluarga serahkan pengabdian untuk negara 20 tahun, tapi kami kasih hati minta jantung, bagaimana negara ini? Nggak boleh minta KPK tidak boleh pun culik tidak boleh. Ini tidak syarat orang sakit ke Jakarta. Bukan pesawat Garuda lagi. Ini sudah kejahatan," ujar Elius kepada wartawan di RSPAD Gatot Soebroto Rabu (11/1/2023).

Ia tahu, Lukas Enembe, saad ditangkap dan dibawa ke Jakarta oleh KPK hanya menumpang pesawat carteran Trigana Air rute Jayapura-Sorong-Manado- Jakarta pada Selasa (10/1).

 

Saran KPK ke Adik

Atas tuntutan naik pesawat dari adik Lukas KPK meminta pihak Lukas Enembe berfokus pada substansi perkara. "Kami sarankan lebih baik fokuskan pada hal yang substantif, seperti pembelaan terhadap hak-hak tersangka maupun membuktikan sebaliknya atas apa yang kami tersangkakan terhadap diri Tersangka LE (Lukas Enembe). Namun tentu dilakukan harus sesuai koridor hukum," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri saat dihubungi, Kamis (12/1/2023).

Ali memastikan proses penangkapan Lukas Enembe dilakukan secara prosedural dan transparan. KPK, kata Ali, bahkan turut menyertakan keluarga Lukas Enembe dalam satu pesawat. Ini agar keluarganya melihat langsung tiap proses penangkapan kepada Gubernur Papua Lukas Enembe. n jk/erk/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU