Reward and Punishment untuk Para Pedagang di PTB Sudah Cukup Sesuai dan Tepat Sasaran

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 27 Mar 2023 20:52 WIB

Reward and Punishment untuk Para Pedagang di PTB Sudah Cukup Sesuai dan Tepat Sasaran

SURABAYAPAGI, Surabaya - Menindak lanjuti perintah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tentang pedagang di Pasar Turi Baru (PTB) buka serentak pada 1 april 2023 nanti, General Manager PTB Teddy Supriyadi mengatakan sistem reward and punishment ini sudah cukup sesuai dan tepat sasaran.

 “Niat pak Wali Kota ini agar semua pedagang segera bukan dan PTB bisa cepat ramai. Manajemen dan Pemkot merasa ini momen yang baik, karena di masa Lebaran ini permintaan akan semakin banyak, orang-orang akan spend lebih banyak.” Ucap Teddy, Senin (27/3). 

Baca Juga: Permintaan Tinggi, Imigrasi Kelas I Surabaya Tambah Kuota M-Paspor 200 Slot Per Hari

Menurut pihak manajemen PTB, permasalahan mendasar yang dialami para pedagang adalah hak pakai, sebab dalam perjanjian antara pedagang dan PT Gala Bumi Perkasa selaku manajemen, hak pakai stan pedagang adalah 25 tahun terhitung sejak 2011, yang berarti akan berakhir di tahun 2036.

Sementara sejak 2011 sampai tahun 2022 kemarin PTB sama sekali tidak beroperasi. Hal ini jelas merugikan para pedagang, oleh karena itu Teddy merasa kepastian yang diberikan oleh Wali Kota Surabaya agar pedagang memiliki hak pakai selama 25 tahun terhitung sejak soft opening yaitu 2022 kemarin sudah menyelesaikan permasalahan tersebut. 

“Jadi kan sudah bagus, pedagang bisa tenang dan tidak perlu khawatir lagi mengenai hak pakai, karena sudah dijamin oleh Wali Kota, mereka bisa berdagang di sini sampai tahun 2047, meski pun kontraknya dengan PT. Gala Bumi Perkasa berakhir di tahun 2036.” jelas Teddy.

Namun ternyata solusi ini tidak selalu menjadi jawaban bagi para pedagang yang ada di PTB. Seperti yang terlihat, dari 4.500 stan yang dimiliki pedagang, baru sekitar 20% yang sudah mulai aktif.

Pihak manajemen pun tidak tinggal diam, mereka sudah berkomunikasi dengan para pedagang yang belum membuka stan mereka, jawaban yang didapat cukup beragam, namun sebagian besar mengatakan, mereka kekurangan tenaga dan sedang sibuk dengan stan yang mereka miliki di pusat perbelanjaan lain, mengingat masa Lebaran ini minat belanja masyarakat cukup tinggi.

 “Untuk hal ini sebenarnya kami dan pihak Pemkot Surabaya juga sudah memberi solusi. Yaitu meminta pedagang yang memang tidak bisa membuka stan mereka, entah itu karena sibuk di tempat lain atau karena mereka memiliki lebih dari 5 stan di PTB meminjamkan stan itu kepada pengelola, kemudian nanti kami (manajemen dan Pemkot) akan mengisinya dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Jawa Timur. Jadi mereka tidak perlu membayar denda.”

Baca Juga: Gelar Kompetisi Meracik Kopi, NESC Tingkatkan Ketrampilan Barista Surabaya

 Terkait sistem reward and punishment itu sendiri, pihak PTB sebenarnya sudah memulainya sejak tahun 2022, di mana mereka memberlakukan denda bagi para pedagang yang tidak membuka stan mereka sebesar Rp. 50.000 per hari. Dengan adanya putusan dari Pemkot mengenai perpanjangan masa hak pakai stan pedagang di PTB tadi, Teddy pun mengusulkan agar putusan itu menjadi reward bagi para pedagang yang mau dan sudah membuka stan mereka.

“Saya mengusulkan reward ini agar menjadi pendorong bagi para pedagang, bagi yang belum buka kan sama saja menghambat kemajuan PTB sendiri, jadi mereka mendapat punishment yaitu hak pakai mereka berakhir sampai 2036, sama seperti perjanjian sebelumnya. Setelah itu kalau mereka mau melakukan perpanjangan ya berlaku ketentuan dengan Wali Kota Surabaya nanti.” tutur Teddy, Senin (27/3). 

Teddy menambahkan, terkait sistem reward and punishment tadi, manajemen PTB juga telah berusaha untuk meramaikan PTB dengan membuat event-event dan menurunkan biaya serta memberi subsidi bagi para pedagang yang ada di PTB.

 “Sejak bulan Juli tahun lalu kami sudah menurunkan biaya listrik, dari yang awalnya Rp. 300 ribu per bulan, sekarang jadi Rp. 109 ribu. Kemudian untuk service charge juga kami beri subsidi sampai 50%, tergantung dari berapa stan yang mereka buka. Misalnya satu pedagang punya 10 stan di sini, kalau dia buka 2 stan, maka dia dapat subsidi 25%, kalau dia buka 3 stan, dia dapat subsidi 35%, sedangkan paling tinggi itu subsidi 50% kalau dia buka 4 stan atau lebih.” tutur Teddy. 

Baca Juga: Ajak Masyarakat Berolahraga dan Bersenang-senang, AKG Entertainment Gelar Pokemon Run 2024 di Surabaya

Di sisi lain, tim Surabaya Pagi juga menemui beberapa pedagang yang sudah buka untuk mencari tahu tentang antusias dan tanggapan mereka selama berdagang di PTB sampai menjelang Lebaran tahun ini. Salah satu di antaranya adalah Haji Syukur, pemilik Toko Syukur yang menjual seragam dan atribut TNI, POLRI, serta satpam di PTB. Dirinya menyampaikan bahwa omzet yang ia peroleh sampai masal lebaran kali ini masih belum memenuhi target. Ia merasa pembeli yang datang ke toko miliknya rata-rata masih pelanggan yang sudah mengenalnya sejak berjualan di Tempat Penampungan Sementara (TPS). 

“Belum ada pelanggan baru, rata-rata mereka ya yang sudah kenal atau yang biasa beli seragam dan atribut di sini. Ada yang mengatakan belum familiar dengan tata letak toko kami, ada juga yang merasa lebih mudah mampir di toko seperti waktu di TPS, karena mereka kan butuhnya hanya sebentar. Mungkin akan lebih baik kalau manajemen membantu memberi tanda blok toko-toko seragam dan atribut aparatur ada di sini atau sebagainya. Kita juga sudah mencoba promosi dengan cara online, tapi ya belum ada kemajuan. Semoga saja semua pedagang di PTB ini cepat ramai, jadi pelanggan ramai juga yang datang.” Ucap Haji Syukur yang sudah berjualan di Pasar Turi sejak tahun 80-an, Senin (27/3).

 Selain itu ada juga Abdullah, pedagang busana muslim pria dan mukena. Dirinya mengaku sudah berjualan di Pasar Turi sejak tahun 1989. Abdullah mulai membuka kembali toko miliknya sejak awal tahun ini, menurutnya suasana di PTB saat ini sangat kondusif untuk kegiatan jual-beli. Dia juga mengapresiasi tentang murahnya harga stan dan biaya service yang ditawarkan bagi para pedagang. 

“Cukup nyaman ya, harusnya kan pembeli jadi semakin tertarik untuk berbelanja di sini. Tinggal teman-teman pedagang saja yang harusnya ikut meramaikan, apa lagi biaya stan di saya rasa sangat terjangkau. Jadi ya mungkin untuk teman-teman yang lain, ayo dodolan nang PTB. Semoga PTB jadi semakin ramai, terutama di bulan Ramadan ini, semoga barokah.” tutupnya. dev/na

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU