Stabilkan Harga Sembako, Pemkab Trenggalek Gelar Operasi Pasar

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 29 Mar 2023 10:53 WIB

Stabilkan Harga Sembako, Pemkab Trenggalek Gelar Operasi Pasar

i

Operasi pasar murah beras dan minyak goreng di Kabupaten Trenggalek. Foto: Pemkab Trenggalek.

SURABAYAPAGI.COM, Trenggalek - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek, Jawa Timur (Jatim) menggencarkan kegiatan operasi pasar di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Trenggalek. Hal tersebut bertujuan untuk mengendalikan laju kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok di daerah tersebut.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek Mulya Handaka mengatakan bahwa dua komoditas bahan pokok yang menjadi prioritas dalam kegiatan operasi pasar tersebut adalah minyak goreng dan beras.

Baca Juga: Gapoktan di Trenggalek Bagikan Ribuan Liter POC Gratis

"Dua komoditas itu menjadi perhatian karena stok minyak subsidi (Minyakita) akhir-akhir ini cenderung menipis sehingga memicu kenaikan harga, sementara harga beras juga melambung kendati stok relatif aman," kata Mulya di Trenggalek, Senin (27/3/2023).

Ia menuturkan, operasi pasar khusus untuk minyak goreng saat ini rutin digelar tiga kali dalam sepekan.

Meskipun jumlah dan volume yang dijual telah sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, diharapkan stimulasi itu bisa meredam laju kenaikan harga minyak goreng di pasaran.

Selain itu, melalui kerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog), beras murah juga disiapkan untuk memenuhi kebutuhan warga akibat kenaikan harga beras di pasaran sejak sebulan terakhir.

Bulog menyediakan lima ton beras setiap pelaksanaan operasi pasar untuk dibeli masyarakat dengan harga terjangkau.

Tak hanya itu, Pemkab Trenggalek juga memberikan subsidi biaya angkutan. Dengan demikian, beras yang dijual dalam operasi pasar menjadi lebih murah dibanding harga beras sejenis yang dijual di pasaran.

Baca Juga: 4 Titik yang Tertimbun Longsor di Trenggalek Dibuka

Berdasarkan hasil operasi pasar, lanjut Handaka, harga beras berangsur-angsur menurun di batas wajar sehingga tidak merugikan petani.

"Penurunan beras sudah mulai terasa. Mudah-mudahan dengan panen raya nanti, harga insyaallah bisa turun," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan, komoditas lain seperti cabai rawit dan ayam potong juga turut mendapat perhatian karena ikut mengalami kenaikan.

Menurutnya, kenaikan harga komoditas itu dipengaruhi oleh tingginya permintaan masyarakat di antaranya untuk kebutuhan tradisi "megengan" pada awal puasa lalu.

Baca Juga: Bupati Trenggalek Berangkatkan Bus Balik Lebaran Gratis

"Memang naik, tapi belum signifikan sehingga fokus kita masih beras dan minyak goreng," tuturnya.

Handaka memperkirakan harga itu akan bertahan sebab permintaan bahan pokok juga akan konsisten tinggi selama momentum Ramadhan hingga mendekati Hari Raya Idul Fitri.

Ia mencontohkan soal harga beras dengan berkaca pada harga kisaran minggu lalu yang mencapai Rp11.000 per kilogram dan kemudian turun menjadi Rp10 ribu per kilogram.

"Khusus beras mudah-mudahan saat panen raya datang harganya stabil," harapnya. trg

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU