KPK Ngelus Dada, M Adil Gadaikan Kantor Bupati ke Bank Rp 100 Miliar

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 16 Apr 2023 20:19 WIB

KPK Ngelus Dada, M Adil Gadaikan Kantor Bupati ke Bank Rp 100 Miliar

i

M Adil, Bupati Meranti yang di OTT KPK

M Adil, yang kena OTT, Selain Terima Suap Beberapa Proyek, Juga Gadaikan Kantor Bupati Meranti ke Bank Rp 100 Miliar

 

Baca Juga: Aset Sandra Dewi Bisa Disita, Penerima Pasif Kejahatan TPPU

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Bupati nonaktif Muhammad Adil, kini ketahuan saat masih menjadi Bupati, diduga menggadaikan tanah dan bangunan kantor Bupati Kepulauan Meranti, Riau, kepada Bank Riau Kepri (BRK) Syariah senilai Rp 100 miliar. KPK akan melakukan pendalaman dugaan tersebut saat proses penyidikan.

"Kami nanti coba dalami aspek hukumnya melalui pendalaman pada proses penyidikan yang sedang kami selesaikan sekarang ini," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, Sabtu (15/4/2023).

Beberapa penyidik KPK ada yang mengelus dada. Maklumi penggadaian itu merupakan fenomena menarik. Ali Fikri mengatakan hal itu pertama kali terjadi.

"Bila hal itu benar, ini fenomena menarik dan sepengetahuan kami baru kali terjadi," ujarnya.

Tanah dan bangunan kantor Bupati Kepulauan Meranti,Riau, baru diketahui digadaikan setelah Adil ditangkap KPK.

Dan digadaikannya tanah dan bangunan kantor Bupati Kepulauan Meranti itu dibenarkan Plt Bupati AKBP (Purn) Asmar. Terkait informasi itu, Asmar mengaku akan memanggil pihak BRK untuk meminta penjelasan hingga akhirnya bangunan dan tanah tersebut bisa jadi jaminan.

"Menurut informasi yang saya dapat demikian (digadaikan Rp 100 miliar). Sebab, uang itu dalam berita Rp 100 miliar," kata Asmar, Jumat (14/4).

"Kantor, ya termasuk tanah halaman (yang digadaikan)," kata Asmar.

Baca Juga: Sandra Dewi, Perjanjian Pisah Harta, Sebuah Strategi

 

Dibidik Tersangka Tiga Kasus

Tak tanggung-tanggung, Muhammad Adil ditetapkan tersangka atas 3 kasus yakni dugaan korupsi pemotongan anggaran, gratifikasi jasa travel umrah, dan suap pemeriksa keuangan.

"Pada kesempatan ini KPK telah menetapkan tiga orang tersangka yaitu pertama MA Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti periode 2021-2024, kemudian FN, ini kepala BPKAD Pemkab Kepulauan Meranti sekaligus kepala cabang PT TN, kemudian MFA auditor BPK Perwakilan Provinsi Riau," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam konferensi persnya.

Juru bicara KPK Ali Fikri lantas membeberkan 3 kasus yang melibatkan Muhammad Adil. Kasus pertama, terkait korupsi pemotongan anggaran. Kasus kedua terkait penerimaan gratifikasi dari biro perjalanan ibadah ke Tanah Suci.

Baca Juga: Rumah Mewah SYL, Disita dalam Kasus TPPU

Kasus ketiga yakni terkait suap untuk pemeriksaan keuangan Kabupaten Kepulauan Meranti. Pemeriksaan keuangan itu dilakukan tahun 2022.

"Kemudian yang ketiga, pemberian suap pengkondisian pemeriksaan keuangan tahun 2022," kata Ali.

Atas ketiga kasus itu pun, Adil dijerat Pasal 12 huruf f atau Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Sebagai pemberi, Adil juga melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 5 ayat (1) huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP. n jk/erc/pku/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU