Kuota Elpiji 3 kg Kota Probolinggo Tahun Ini Berkurang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 27 Apr 2023 10:31 WIB

Kuota Elpiji 3 kg Kota Probolinggo Tahun Ini Berkurang

i

Foto ilustrasi.

SURABAYAPAGI.COM, Probolinggo – Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo mengungkapkan bahwa kuota elpiji bersubsidi berukuran tiga kilogram yang didapatkan Kota Probolinggo tahun ini mengalami penurunan.

Kabag Perekonomian Pemkot Probolinggo Ratri Dian Sulistyawati mengatakan bahwa Kota Probolinggo hanya mendapatkan jatah 10.081 metrik ton di tahun ini. Padahal, pada tahun 2022 kemarin mendapatkan kuota sebanyak 11.123 metrik ton. Namun, hingga akhir 2022, hanya terealisasi 10.940 metrik ton.

Baca Juga: Pelajar 14 Tahun Diperkosa setelah Dibawa Lari 3 Hari

“Dibanding tahun lalu berkurang 1.042 metrik ton. Tapi, kami dapat kuota tambahan. Jadi, kalau kuota utama kurang, bisa mengambil kuota tambahan,” kata Ratri.

Ratri menuturkan bahwa kuota tambahan yang didapat kota Probolinggi yakni mencapai 673 metrik ton. Menurutnya, faktor utama penyebab berkurangnya jatah ini karena realisasinya tidak sebanyak kuota yang diberikan.

Ia menilai, hal tersebut bisa terjadi karena kemungkinan kebutuhan masyarakat juga memang berkurang lantaran tidak sering menggunakannya.

Baca Juga: Jutaan Ubur-ubur Serbu Pantai Probolinggo, Wisatawan Santuy Berenang

“Elpiji tiga kilo ini untuk masyarakat tidak mampu. Distribusinya melalui agen-agen elpiji di Kota Probolinggo. Bagi yang mampu, ya harus menggunakan elpiji 12 kilogram,” ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Wilayah Probolinggo Harto Tjahjono menyampaikan, selama Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, tidak ada kenaikan permintaan elpiji. Sama seperti bulan sebelumnya.

Baca Juga: KP3 Probolinggo Bakal Tambah Kuota Pupuk Subsidi Lebih dari 100%

Harto menyebut agen penjual hanya menghabiskan kuota harian dimana kuota di setiap agen berbeda-beda. Untuk tempatnya, kuota hariannya sebanyak 1.680 tabung. Sementara khusus di bulan April, ada alokasi tambahan 50 persen dari kuota harian.

Menurutnya, kondisi ini dimungkinkan karena pengaruh dari masyarakat mudik usai tiga tahun dibatasi, sehingga masyarakat cenderung tidak memasak untuk tradisi kupatan. Tak hanya itu, selama Ramadan, banyak yang memilih untuk membeli lauk. prb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU