Inflasi Jatim Mei 2023 Capai 0,18 Persen

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 06 Jun 2023 14:40 WIB

Inflasi Jatim Mei 2023 Capai 0,18 Persen

i

Fungsional Statistik Ahli Madya BPS Jatim, Umar Sjaifudin. Foto: BPS Jatim.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) melaporkan bahwa pada Mei 2023 inflasi month to month (MtM) gabungan delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jatim sebesar 0,18 persen.

Sementara untuk capaian inflasi year to date (YtD) tercatat 1,35 persen, dan inflasi year on year (YoY) sebesar 5,02 persen.

Baca Juga: Dipicu Harga Beras, BPS: Tren Inflasi Kota Madiun Alami Penurunan

Fungsional Statistik Ahli Madya BPS Jatim, Umar Sjaifudin mengatakan bahwa jika dibandingkan tingkat inflasi YoY pada Mei 2023 di delapan kota IHK Jatim, kota yang mengalami inflasi tertinggi yaitu Sumenep sebesar 5,44 persen.

Kemudian, disusul Surabaya sebesar 5,27 persen, Jember sebesar 4,90 persen, Kediri sebesar 4,55 persen, Banyuwangi sebesar 4,51 persen, Malang sebesar 4,22 persen, Probolinggo 4,17 persen, dan Madiun 3,85 persen.

"Untuk tingkat inflasi MtM di delapan kota IHK Jatim, Sumenep merupakan kota dengan inflasi tertinggi 0,66 persen. Sedangkan kota yang mengalami inflasi terendah adalah Madiun sebesar 0,07 persen," kata Umar dalam paparan BRS, Senin (5/6/2023).

Adapun sejumlah komoditas yang telah menyumbang inflasi Jatim pada Mei 2023 atau mengalami kenaikan harga pasar di antaranya yakni telur ayam mengalami peningkatan harga hingga 5,6 persen, disusul bawang merah naik 9,75 persen, dan bawang putih 6,92 persen.

Baca Juga: BPS: Produk China Dominasi Impor Nonmigas RI

Selanjutnya, rokok kretek filter 1 persen, daging ayam ras naik 1,12 persen, upah asisten rumah tangga 0,71 persen, anggur 6,76 persen, jus buah siap minum 1,51 persen, obat dengan resep 1,35 persen, dan bakso siap santap 1,60 persen.

Sementara komoditas yang menyumbang deflasi atau yang mengalami penurunan harga pasar di antaranya cabai rawit turun -8,14 persen, susu cair kemasan -6,36 persen, beras -0,20 persen, melon -6,52 persen, cabai merah -5,34 persen, apel -2,88 persen, jeruk -2,07 persen, daging sapi -0,46 persen, daging sapi -0,46 persen, air kemasan 0,51 persen dan angkutan antar kota 1,92 persen.

Umar menerangkan bahwa memang terjadi fenomena kenaikan harga telur ayam ras pada Mei 2023 yang disebabkan karena produksi yang menurun dan karena kenaikan harga pakan. Sedangkan kenaikan harga dagnng ayam ras karena masih ada pengaruh Lebaran ditambah adanya kenaikan biaya produksi dari faktor harga pakan ternak.

Baca Juga: BPS: Impor Beras RI per Januari – Februari 2024 Tercatat 880,82 Ribu Ton

“Sementara komoditas bawang merah dan bawang putih ini juga kenaikan harganya karena pengaruh kenaikan harga saat Lebaran mengingat stoknya menipis,” ujarnya.

Sedangkan untuk komoditas rokok kretek filter, sambungnya, terjadi kenaikan harga karena dampak kebijakan penetapan kenaikan tarif cukai rokok sebesar 10 persen, per 1 Januari 2023 yang berdampak gradual terhadap harga rokok.

“Kemudian, pasca Hari Raya Idulfitri itu juga banyak permintaan pada beberapa komoditas karena mulai banyak perayaan lainnya, dan sejak Mei juga curah hujan rendah terjadi di sebagian besar wilayah yang berpotensi menggangu produksi komoditas hortikultura,” pungkasnya. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU