Kisruh dan Miskomunikasi Masalah Sapi Kurban, Begini Kronologi Aslinya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 02 Jul 2023 11:20 WIB

Kisruh dan Miskomunikasi Masalah Sapi Kurban, Begini Kronologi Aslinya

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Baru-baru ini sejak hari raya Idul Adha, pedangdut Dewi Perssik dan seorang Ketua RT di kawasan Lebak Bulus terlibat perselisihan akibat masalah sapi kurban hingga diketahui Dewi Perssik pun mengamuk saat mediasi berlangsung. 

Namun, kejadian tersebut diakui oleh Dewi Perssik bahwa perselisihan ini terjadi akibat miskomunikasi. Saat itu, Dewi menyatakan, ia sejak awal hanya menitipkan sapi yang dibelinya dari Brebes di halaman Masjid Babul Khoirot. 

Baca Juga: Mantan Thariq Halilintar, Chandrika Chika Positif Narkoba, Sudah Konsumsi Selama Setahun Lebih

Dewi Pressik ingin sapi itu disembelih di tempat lain.  Miskomunikasi terjadi karena  pengurus masjid dan RT mengira bahwa Dewi ingin mengurbankan dan menyembelih sapinya melalui Masjid Babul Khoirot. Konflik berlanjut saat asisten Dewi Perssik hendak mengambil lagi sapi itu dari halaman masjid.

Melalui video di akun instagramnya, dikutip Minggu (02/07/2023), Dewi Perssik mengaku awalnya menitipkan sapi kurban yang ia beli di Brebes kepada seorang ustaz di lingkungan setempat. 

"Jadi aku nyuruh pak ustaz di sini untuk aku titip, karena aku beli sapinya di Brebes," kata Dewi. 

Rencananya, kata Dewi, sapi tersebut akan dikurbankan di tempat lain. Hal itu dilakukannya karena Dewi Perssik mengaku pernah menemui kejanggalan di mana warga setempat mengadu tidak mendapat sembako darinya. Padahal, setiap tahun, Dewi mengaku rutin memberikan sembako kepada warga melalui Ketua RT.

Namun, asisten rumah tangga (ART) dan petugas security Dewi justru mendapat respons yang tidak menyenangkan saat hendak mengambil sapi itu. 

"ART aku sama security aku dimarahin, pak RT-nya bilang 'kita tidak butuh daging.' Kok ngamuk," ujar Dewi. 

Tak hanya itu, saat meminta tolong untuk memindahkan sapi, Ketua RT justru meminta uang Rp 100 juta. Begitu juga seandainya Dewi meminta tolong untuk menyembelih. 

"Pak tolong dong untuk sama-sama, minta tolong sapinya naikin ke atas, jawabnya 'minta Rp 100 juta,'" kata Dewi. "Kalau mau bantuin sembelih, pak ustaz bilang bayar Rp 700.000 sampai Rp 1 juta," lanjutnya.

Baca Juga: Fokus Jalani Latihan Beladiri, Cinta Laura Ngaku Alami Cedera Telinga dan Kaki

Sementara itu, Malkan selaku Ketua RT 06 Lebak Bulus, menepis semua isu miring yang disebut pihak Dewi. Malkan menjelaskan, sejak awal dirinya tidak mengetahui sapi milik Dewi Perssik hanya dititipkan di masjid itu. Yang ia ketahui, sapi itu datang untuk disembelih di tempatnya. Bahkan dia sudah melakukan ijab kabul dengan pihak yang mewakili Dewi Perssik.

"Saya enggak pernah tahu (sapi) itu dititipkan atau tidak. Yang jelas saya menerima itu katanya dari seorang ustaz, bilangnya ibu Dewi mau kurban di masjid ini. Setelah saya terima jam 10.00 WIB, tiba-tiba jam 1 atau jam 2 siang, ART dia (Dewi Perssik) mau ambil sapi itu. Apa itu merupakan bentuk penolakan?" jelas Malkan. 

"Enggak pernah ada penolakan. Karena kami menerima kok, dari pukul 10.00 sampai 16.00 sapinya ada di area masjid," tutur Malkan. Lebih lanjut, Malkan merasa keberatan saat sapi milik Dewi Perssik yang hendak diambil itu kembali dititipkan kepadanya.

"Ketika ditanya sama ini (orang suruhan Dewi Perrsik) 'Pak kalau saya titip lagi di sini bagaimana?' Saya jawab 'saya enggak mau, akan saya lepas'. Lepas dalam pengertian lepas tanggung jawab saya," jelasnya.

Kemudian soal tuduhan pemerasan senilai Rp 100 juta, ART Dewi disinyalir salah menafsirkan perkataan itu.

Baca Juga: Congrat, Bahagia Beby Tsabina Pamer Cincin Dilamar Anggota DPR RI Rizki Natakusumah

"Saat mediasi, ART-nya mengaku kalau saya tidak minta. Saya cuma bilang gini, 'Karena Anda sudah mengganggu, emosi saya, harga diri saya, dibayar Rp 100 juta pun saya enggak mau'. Ini juga saya utarakan karena kami bukan ahlinya untuk menaikkan sapi," beber dia.

Namun, ustaz itu ternyata tak menyampaikan ke Ketua RT bahwa Dewi hanya menitipkan sapi di halaman masjid. Sehingga, pihak RT mengira Dewi akan mengurbankan sapinya melalui masjid Babul Khoirot.

"Ada miskomunikasi di sini. Pak Ustaz tidak bilang ke Pak RT bahwa sapi itu akan dikurbankan untuk warga sekitar. Jadi pak RT tidak tahu dan timbul lah masalah ini," beber dia. dsy

 

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU