Pasutri Kaya Tewas di Ruang Karaoke Tanpa Saksi, Polisi Bisa Tangkap Pelaku

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 02 Jul 2023 20:13 WIB

Pasutri Kaya Tewas di Ruang Karaoke Tanpa Saksi, Polisi Bisa Tangkap Pelaku

i

Foto pasutri Tri Suharno dan Ning Rahayu semasa hidup.

SURABAYAPAGI.COM, Tulungagung - Kasus pembunuhan pasangan suami istri (pasutri) Tri Suharno (55) dan Ning Rahayu (49), ramai di media sosial (medsos) karena melihat megahnya rumah korban. Pasutri warga Desa Ngantru, Kecamatan Ngantru, Tulungagung, tewas dengan kondisi mengenaskan, di ruang karaoke pribadinya. Kedua korban pertama ditemukan oleh anaknya berinisial NB (22), Kamis (29/06/2023), sekitar pukul 17.00 WIB.

Anaknya, NB, sebelumnya mencari di sekitar rumah pada Kamis (29/6/2023) pagi. NB juga sempat menghubungi orangtuanya melalui telepon genggam namun tidak diangkat. Lantaran tak kunjung mendapatkan kabar dan keberadaan orangtuanya, NB kembali mencarinya.

Baca Juga: Warga Bangkalan Tewas Dibacok Keponakan

Ketika NB membuka pintu ruang karaoke pribadi, betapa terkejutnya dia melihat kedua orangtuanya tergeletak di lantai dengan kondisi tak bernyawa. Diketahui, letak ruang karaoke pribadi terpisah dengan bangunan utama.

Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto mengatakan, korban pertama kali ditemukan di ruang karaoke pribadi dalam rumah oleh anak perempuanya. "Sekitar pukul 17.00 WIB, Kamis (29/06/2023) anak perempuan kembali mencari korban, dan betapa terkejutnya orangtuanya sudah tak bernyawa di ruang karaoke pribadi rumahnya," ujar AKBP Eko Hartanto, Kamis (29/6/2023).

 

Hasil Autopsi

Berdasarkan hasil autopsi diketahui korban Suharno tewas akibat pukulan benda tumpul di bagian kepala dan wajah. Sedangkan tangan dan kaki korban diikat setelah korban tewas. Untuk korban Ning Nur Rahayu tewas karena kehabisan oksigen, setelah lehernya dijerat menggunakan kabel microphone.

Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu M. Anshori saat dikonfirmasi menjelaskan,  jenazah Suharno, saat ditemukan tersumpal potongan sandal jepit dan dilakban. Pada kedua jenazah ditemukan luka akibat pukulan benda tumpul.

"Kondisinya kedua korban saat ditemukan cukup memprihatinkan, sedangkan hasil autopsi diketahui di tubuh keduanya terdapat luka akibat pukulan benda tumpul," terang Anshori.

Sementara berdasarkan hasil olah TKP dan pemeriksaan sejumlah saksi, polisi berhasil mengidentifikasi terduga pelaku dan telah mengenal kedua korban.

 

NB Beri tahu Tetangga

Setelah mengetahui kedua orang tuanya tak bernyawa, NB, anak pasutri memberi tahu tetangga dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Setelah dilakukan penyelidikan sementara dan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi, diduga korban meninggal dunia akibat dibunuh. Hal tersebut dikuatkan dengan adanya tanda-tanda kekerasan di beberapa bagian tubuh korban.

AKBP Eko menyebut, kedua leher korban kondisinya terjerat kabel microphone karaoke, serta adanya bercak darah di kepala serta tubuh kedua korban.

"Kedua leher korban dalam kondisi dijerat, tangan korban laki-laki diikat. Juga banyak bercak darah dan tanda kekerasan pada tubuh dan kepala korban," terang dia. Berdasarkan pemeriksaan kondisi tubuh jenazah, diduga korban meninggal dunia pada Kamis (29/6/2023) dini hari.

Barang berharga tidak hilang Dari hasil penyelidikan sementara, belum ditemukan adanya motif perampokan. Sebab barang berharga milik korban tidak ada yang hilang.

 

Leher Terjerat Tali Microphone

Keduanya ditemukan di ruang karaoke keluarga  di bagian belakang ruko, yang ada di area rumahnya.

Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto, mengatakan saat ditemukan pertama kali, kedua korban tergeletak di lantai dan leher kedua korban terjerat tali microphone karaoke.

Baca Juga: Kapolres Pasuruan Kota Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan hingga Curanmor di Bulan Ramadhan

Selain itu, kepala dan tubuh kedua korban juga terdapat bercak darah.

Dari hasil penyelidikan sementara, belum ditemukan adanya motif perampokan. Sebab barang berharga milik korban tidak ada yang hilang.

Kini, meski saat kejadian tanpa ada saksi, Polres Tulungagung berhasil mengamankan terduga pelaku.

Ini usai petugas kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Olah TKP ini tidak hanya satu kali. Ini bertujuan untuk memastikan keakuratan barang bukti.

Alhasil, Polres Tulungagung berhasil menangkap pelaku, dan menurut informasi terbaru terduga pernah masuk bui dalam aksi kejahatan.

Polisi membantah bahwa korban diduga disatroni perampok. "HP korban masih ada, barang berharga juga masih ada. Masih kami dalami," ujar Kapolres Tulungagung, AKBP Eko Hartanto di depan awak media  pada Kamis (29/6/2023)

Banyak warganet yang merasa kasihan dengan nasib pasutri asal Tulungagung itu. Mereka mengenal Harno dan Ning, sebagai sosok pasutri yang religius dan ahli salat jamaah.

Dari informasi yang dihimpun kontributor Surabaya Pagi di Kediri Raya-Tulungagung, dugaan pelaku mengarah pada seorang pria yang bertempat tinggal di wilayah Ngantru. Pria yang dimaksud merupakan residivis yang belum lama keluar dari lapas.

 

Jagoan Desa

Baca Juga: Dua Pelaku Pembunuhan di Pakis Berhasil Diringkus Satreskrim Polres Malang

Terduga pelaku merupakan tetangga korban di Ngantru, Tulungagung. Menurut kesaksian sejumlah warga, terduga pelaku dikenal sebagai sosok jagoan desa.

Namun, dugaan yang berkembang belum terkonfirmasi karena polisi terus melakukan penyidikan kepada orang yang telah diamankan paska kejadian ini. "Detailnya (pernah dipenjara kasus hukum) saya belum tau," ungkap Kasih Humas Polres Tulungagung, Iptu Anshori saat dihubungi, Minggu, (2/7/2023).

Press rilis bakal direncanakan pada Senin, 3 Juli 2023 hari ini. Kasus ini menjadi atensi, sejak penemuan korban pembunuhan, Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto mengawal olah TKP hingga larut malam.

"Rekan-rekan, karena waktu terlalu mepet untuk rilis dengan sangar terpaksa hari senin ya. Mohon maaf," kata Kasatreskrim Polres Tulungagung, AKP Agung Kurnia Putra dalam keterangan resminya.

Berdasarkan pemeriksaan kondisi tubuh jenazah, diduga korban meninggal dunia pada Kamis (29/6/2023) dini hari. Barang berharga tidak hilang Dari hasil penyelidikan sementara, belum ditemukan adanya motif perampokan. Sebab barang berharga milik korban tidak ada yang hilang.

 

Korban Pesan Hewan Kurban

Dalam kasus tersebut, polisi telah memeriksa para saksi baik dari keluarga dan perangkat desa setempat. Selain itu, polisi juga mengumpulkan barang bukti di ruang karaoke pribadi juga dari sekitar lokasi. Sempat pesan hewan kurban Tetangga korban, Subandri (55), mengatakan, korban sempat memesan kambing untuk kurban. Kambing itu diantarkan penjualnya pada Kamis pagi. Penjual kambing itu sempat memanggil-manggil Suharno, namun tidak ada jawaban. “Dia cukup lama di sini, tapi karena tidak bertemu Suharno dia pulang. Kambingnya dibawa lagi,” ungkap dia.

Para tetangga sebenarnya juga heran, karena Suharno tidak terlihat saat salat Idul Adha 2023. Namun tidak ada yang berusaha mencarinya di rumah.

Sementara hasil olah TKP, polisi mengamankan 18 kantong. Sejumlah benda yang diamankan antara lain, kasur lipat beserta bantal, kain dan kabel microphone. Polisi mengambil senapan angin dari dalam ruang karaoke. n can/ham/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU