Erick Thohir, tak Mau Renovasi JIS Dicampuri Politik

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 06 Jul 2023 20:51 WIB

Erick Thohir, tak Mau Renovasi JIS Dicampuri Politik

i

Erick Thohir, Ketua PSSI, saat meninjau Stadion Jakarta Internasional Stadium (JIS) di Jakarta Utara, yang disiapkan untuk veneu Piala Dunia U-17, November-Desember 2023 mendatang.

PKS Tuding Rencana Renovasi Sudutkan Bakal Capres Anies Baswedan

 

Baca Juga: Jokowi di Manado, Pesan Chicken Nugget

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Ketua Umum PSSI Erick Thohir, tak mau renovasi Jakarta International Stadium (JIS), dengan isu politik.

"Jangan niat baik semua, apalagi niat baik pecinta sepak bola ini, dirunyami karena isu politik. Ya pemilihan presiden itu jalan ada sendiri. PSSI sendiri sudah membuktikan saat pemilu sepak bola tidak berhenti musim kompetisinya. Tetapi penontonnya 50 persen karena situasi pemilu," ujar Erick saat memantau seleksi Timnas Indonesia U-17 di Stadion Madya, Jakarta, Kamis (6/7/2023).

Renovasi JIS yang akan diajukan PSSI dan pemerintah sebagai salah satu venue Piala Dunia U-17 2023. Ajuan PSSI ini menjadi polemik dan dikaitkan ke isu politik. Namun Erick memastikan rencana renovasi JIS hanya untuk kepentingan sepak bola semata.

 

Seakan-akan Politik

"Jadi saya berharap, jangan ini jadi polemik seakan-akan politik. Enggak ini, kita sedang mendorong makin banyak stadium yang standar FIFA, ketika ada pertandingan FIFA, supaya FIFA bisa memilih," ucap Erick.

Lebih lanjut Erick mengatakan FIFA memiliki standar khusus untuk bisa menggelar turnamen. Hal itu berbeda dengan standar ketika contohnya FIFA Matchday Indonesia vs Argentina.

"Standar FIFA itu lebih tinggi daripada standar internasional. Kenapa? Kalau standar internasional seperti kemarin Argentina datang, mereka [AFA] ngecek-ngecek: 'Oh oke, ini standar kita, main'. Cuma satu game. Itu standar internasional, yang berbeda," ucap Erick.

Baca Juga: Menteri BUMN Tegaskan Mundurnya Ahok dari Komisaris Tak Hambat Kinerja Pertamina

 

Jangan Klaim Standar FIFA

"Kalau standar FIFA seperti apa? Jangan semua klaim-klaim standar FIFA. Saya pun tidak bisa mengklaim. Standar FIFA itu ketika ada event FIFA, bukan Indonesia vs Argentina, itu bukan event FIFA. Memang di bawah payung FIFA Matchday. Tetapi itu pertandingan individu antar negara," ujar Erick.

Mantan Presiden Inter Milan itu mengatakan pihak FIFA menginginkan stadion dengan kualitas lapangan terbaik untuk menggelar turnamen, karena tidak hanya digunakan untuk satu pertandingan.

"Kalau kita bicara turnamen FIFA, itu kelasnya lebih tinggi. Karena kenapa? Di dalam turnamen itu dalam satu minggu pertandingannya enggak satu. Pertandingan bisa enam pertandingan. Artinya apa? Kualitas rumputnya memang bener-bener ditingkatkan," kata Erick.

Baca Juga: Timnas AMIN Sebut BUMN Diganti Koperasi, Erick Thohir: Sungguh Ironis, Picu Pengangguran Baru

"Saya dengan segala kepahaman saya di sepak bola, saya juga baru tahu. Pemilik inter Milan loh ini. Oh rumput tuh dijahit ya ternyata kalau di FIFA. Kalau di Inter Milan kemarin lawan AS Roma gak ada menjahit rumput saya, gitu. Nah ini tiba-tiba ada yang menjahit lho kenapa? Karena tadi, karena dipakai berkali-kali supaya rumputnya tidak itu," ucap Erick melanjutkan.

 

Sudutkan Bakal Capres Anies

Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Iqbal menanggapi Jakarta International Stadium (JIS) yang jadi sorotan karena rencana renovasi jelang gelaran Piala Dunia U-17. Pemerintah dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia sebelumnya menyebut JIS perlu direnovasi karena menggunakan rumput jahitan dan punya kendala lain, seperti kapasitas parkir dan akses penonton.

Menurut Iqbal, anggapan soal kelayakan JIS seakan menyudutkan bakal calon presiden Anies Baswedan. Padahal, kata dia, beberapa pemain luar negeri yang bermain di JIS memuji rumput stadion tersebut. “Terkait layak tidaknya dipakai dalam kompetisi terkesan menyudutkan Anies dan kelemahan-kelemahan JIS difestivalisasi oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang juga salah satu kandidat capres,” kata Iqbal dalam keterangannya, Kamis, (6/7/2023). n jk/erc/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU