Miliki Potensi Ekonomi Besar, Pemkot Surabaya Bentuk Bank Sampah Induk

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 11 Jul 2023 15:47 WIB

Miliki Potensi Ekonomi Besar, Pemkot Surabaya Bentuk Bank Sampah Induk

i

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Foto: Diskominfo Jatim.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) berencana segera membentuk Bank Sampah tingkat kota. Bank sampah itu akan menjadi sentra pengelola sampah skala kota serta menjadi induk dari bank-bank sampah yang ada di perkampungan.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi berharap pembentukan Bank Sampah Induk dapat menggerakkan ekonomi sirkular warga Surabaya melalui pemilahan dan pengelolaan sampah.

Baca Juga: Permintaan Tinggi, Imigrasi Kelas I Surabaya Tambah Kuota M-Paspor 200 Slot Per Hari

"Bank sampah sudah ada di tingkat kelurahan, tapi saya inginnya di tingkat kota juga ada,” kata Eri usai acara launching Lomba Kampung Surabaya Hebat (KSH) di Alun-Alun Balai Pemuda Surabaya, Senin (10/7/2023).

Cak Eri, sapaan akrabnya, menuturkan bahwa bank sampah skala kota akan menerima limpahan barang yang dikelola bank sampah di perkampungan dengan harga yang lebih mendukung ekonomi rakyat.

"Jangan sampai (bank sampah) di tingkat kelurahan bingung menjualnya dan diambil oleh tengkulak," tegasnya.

Mantan Kepala Bappeko Surabaya tersebut menjelaskan, nantinya bank sampah tingkat RW, akan mengambilnya dari rumah tangga yang sudah dipilah. Setelah dikirim ke kelurahan dan ke tingkat kota

"Jadi, bank sampah tingkat kota akan berhubungan dengan pabrik. Sehingga ini ada sirkulasi ekonominya," imbuhnya.

Menurut perhitungannya, pengelolaan sampah yang optimal akan berdampak pada lingkungan yang sehat dan peningkatan ekonomi masyarakat.

"Sebab sampah menghasilkan ekonomi yang besar. Bahkan, (sampah) sachet yang di-press sudah siap kirim ekspor," ujarnya.

Cak Eri mengatakan, di Kota Surabaya sudah terbentuk ratusan bank sampah di tingkat RW hingga kelurahan. Kendati demikian, selama ini sampah yang telah terkumpul di bank sampah itu dijual mereka secara mandiri.

Baca Juga: Gelar Kompetisi Meracik Kopi, NESC Tingkatkan Ketrampilan Barista Surabaya

Orang nomor satu di Kota Surabaya tersebut menyebut bahwa Pemkot Surabaya telah menyiapkan tempat bank sampah tingkat kota di Dinas Lingkungan Hidup.

"Cuma mereka menjual sendiri, berputar. Harusnya kan tingkat kota ada. Nanti Insyaallah tingkat kota saya akan taruh di Dinas Lingkungan Hidup, sudah siap tempatnya," jelasnya.

Sementara itu, Kepala DLH Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengungkapkan bahwa di Kota Pahlawan telah terbentuk 600 lebih bank sampah. Ratusan bank sampah ini berada di tingkat RW, kelurahan, lingkungan sekolah hingga perkantoran.

"Cuma produktivitas belum optimal. Per hari hanya bisa maksimal 2 ton dari 600 bank sampah itu. Karena mereka penghasilan bukan pemulung, kalau bank sampah kan ada edukasinya," ujar Hebi.

Maka dari itu, Hebi menyatakan perlu dibentuk bank sampah induk atau tingkat Kota Surabaya. Nantinya, Bank Sampah Induk akan memfasilitasi seluruh bank sampah yang ada di Kota Surabaya.

Baca Juga: Ajak Masyarakat Berolahraga dan Bersenang-senang, AKG Entertainment Gelar Pokemon Run 2024 di Surabaya

"Jadi bergerak mengumpulkan pemilahan plastik, botol dan sebagainya untuk dicatat administrasi. Bank Sampah Induk bertanggung jawab, dijual ke mana, dengan harga sama, tidak jatuh, tidak terlalu tinggi dan sebagainya," terangnya.

Pihaknya menyebut, rencananya bank sampah induk akan dikelola oleh pihak ketiga. Sementara Pemkot Surabaya akan memfasilitasi bank sampah induk bertemu langsung dengan perusahaan pengelola sampah.

Lebih lanjut, Hebi menambahkan, sekarang ini pihaknya masih menata terkait rencana pembentukan bank sampah tingkat kota. Ia menargetkan, bank sampah tingkat kota itu nanti mampu mengumpulkan minimal 5 ton sampah per harinya.

"Di Ngagel Timur itu Bank Sampah Induk Surabaya, cuma tempatnya tidak representatif. Jadi sekalian ditata," pungkasnya. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU