Wagub Emil Optimis Manufacturing Surabaya Mampu Genjot Perekonomian

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 13 Jul 2023 16:00 WIB

Wagub Emil Optimis Manufacturing Surabaya Mampu Genjot Perekonomian

i

Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak saat menghadiri event Manufacturing Surabaya 2023, Rabu (12/7/2023). Foto: Pamerindo Indonesia.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya – Event Manufacturing Surabaya 2023 kembali digelar di Grand City Convention and Exhibition Center pada 12-15 Juli 2023 dengan melibatkan 253 perusahaan dari berbagai negara. Mereka menghadirkan berbagai produk dan solusi dengan teknologi terkini.

Gelaran tahunan tersebut kali ini dibuka oleh Wakil Gubernur (Wagub) Jatim Emil Elestianto Dardak bersama Events Director PT Pamerindo Indonesia Meysia Stephannie.

Baca Juga: Khofifah-Emil Ingin Tanduk Pilgub Lagi

Wagub Emil mengapresiasi dan mendukung perhelatan Manufacturing Surabaya 2023 tersebut. Pasalnya, kegiatan ini akan semakin memperkokoh dan menguatkan eksistensi Jatim sebagai basis dan sentra industri manufaktur di Indonesia.

“Even (Manufacturing Surabaya 2023) diselenggarakan oleh private sektor tetapi pemerintah provinsi memberikan dukungan sebesar-besarnya karena ini bagian dari upaya membangun ekosistem. Karena kami juga berharap bahwa Indonesia termasuk Jawa Timur industrinya akan berkembang,” kata Emil saat acara Manufacturing Surabaya 2023, Rabu (12/7/2023).

Emil berharap, gelaran ini bisa memberi ruang yang cukup untuk produsen alat-alat manufaktur lokal. Pasalnya, pasar di Jatim cukup terbuka dimana porsi impor industri mesin di Jatim selalu naik tiap tahun.

Pada tahun 2022, impor mesin mencapai 1,88 miliar dolar AS. Kemudian di tahun 2022 naik menjadi 2,2 miliar dolar AS. Selanjutnya, empat bulan pertama di 2023, angkanya tercatat senilai 726 juta dolar AS.

“Dan kalau dilihat dari skala nasional, industri manufaktur Jatim ini menyumbang hampir 25 persen. Yang artinya kalau kita bicara soal manufaktur, dari 34 provinsi se Indonesia seperempatnya industri manufaktur se Indonesia itu ada di Jatim,” ungkapnya.

Orang nomor dua di Provinsi Jatim ini menuturkan bahwa Industri manufaktur Jatim tersebar di beberapa daerah. Namun yang paling banyak memang bertumpu di kawasan Surabaya Raya yaitu Kota Surabaya, Sidoarjo, dan juga Gresik. Yang kemudian juga diikuti munculnya kawasan industri di Pasuruan dan juga Mojokerto.

Mantan Bupati Trenggalek ini mengungkapkan bahwa sektor manufaktur memiliki potensi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Jatim. Setidaknya dalam lima tahun terakhir, Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatat, di 2018 industri manufaktur berkontribusi sebesar 29,75 persen. Angka itu terus meningkat hingga 2022 mencapai 30,60 persen.

"Kontribusi ekonomi dari manufaktur antara lain disokong oleh empat sektor industri pengolahan dalam lima tahun terakhir," ucapnya.

Keempat sektor industri tersebut di antaranya terdiri dari pengolahan yakni, makanan dan minuman, pengolahan tembakau, industri kimia, farmasi, jamu dan obat tradisional. Kemudian, industri kertas. Selanjutnya, disusul sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil serta kendaraan bermotor.

Berbagai kontribusi sub kategori manufaktur terbukti telah memberikan dampak luas dalam meningkatkan perekonomian secara inklusif.

Baca Juga: Ajak Masyarakat Meriahkan Jatim Fest, Emil Dardak: Tak Kenal Maka Tak Sayang

Oleh sebab itu, ia berharap Manufacturing Surabaya 2023 mampu menjadikan industri manufaktur lebih kreatif, inovatif, dan berdampak positif terhadap perekonomian dalam skala lokal maupun global.

Pada tahun 2023 ini, Pemprov Jawa Timur juga akan melakukan berbagai upaya guna mendorong ekonomi tetap tumbuh di tengah prediksi terdampak ekonomi global.

“Di tengah menurunnya impor bahan baku, industri manufaktur telah menjadi kontributor terbesar dalam capaian nilai ekspor nasional periode Januari April 2023 senilai USD 60,63 miliar,” tuturnya.

Namun, sektor manufaktur harus terus berupaya menjalankan langkah-langkah strategis untuk menjaga pasar. Serta upaya untuk mendorong peningkatan ekspor dan penguasaan pasar dalam negeri.

Dukungan tersebut mengarah pada sektor manufaktur sebagai penyumbang pertumbuhan ekonomi paling dominan di Jatim.

“Bank Indonesia Jawa Timur sendiri telah merekomendasikan bahwa Jawa Timur akan menjadi lead ekspor dari industri manufaktur,” tandasnya.

Baca Juga: Wagub Emil Sebut Sektor Manufaktur Berpotensi Dikembangkan di Jatim

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim Iwan menambahkan, Jatim tengah dalam upaya mendorong peningkatan investasi. Termasuk upaya menciptakan hilirisasi produk dari sumber daya alam.

Selain itu, Manufacturing Surabaya 2023 juga mempersiapkan Indoestri Area bekerja sama dengan Disperindag Jatim dalam rangka mendorong peningkatan kapabilitas serta potensi dari para pelaku industri lokal.

Indoestri Area sendiri merupakan zona khusus di dalam pameran ini yang berisi 10 pelaku industri manufaktur lokal Jawa Timur. 

“Saya harapkan, Indoestri Area pada acara ini mampu mendukung hal tersebut. Sehingga turut memacu produk nasional agar bisa bertemu pasar yang lebih luas dan bersaing. Serta unggul di ranah global,” harap Iwan.

Iwan mendorong komunitas manufaktur di Jatim menjadikan Jawa sebuah ekosistem yang cerdas, di mana mampu membangun masyarakat digital dan fokus mengoptimalkan teknologi untuk menjangkau kebermanfaatan lebih luas.

Dengan masyarakat digital yang terbentuk dari komunitas manufaktur ini, tak menutup kemungkinan implementasi dari green manufacturing akan semakin besar dan berdampak pada sosial dan juga lingkungan serta mendukung untuk pencapaian Sustainability Development Growth (SDGs). sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU