Anies: IKN Ada Masalah...

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 14 Jul 2023 20:47 WIB

Anies: IKN Ada Masalah...

i

Bacapres Anies Baswedan saat membahas soal IKN di sela-sela Rakernas Apeksi XVI di Makassar, Kamis (13/7/2023).

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Tiga bakal calon Presiden (Bacapres) dalam Pilpres 2024 mendatang, sama-sama menyoroti soal pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Dari Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto hingga Anies Baswedan. Hanya saja, pernyataan Anies Baswedan menyebut bahwa IKN 'ada masalah', sehingga sering dibicarakan dan digunjingkan apalagi menjelang tahun politik di Pilpres 2024 mendatang.

Pernyataan Anies ini berawal pertanyaan dari Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Bima Arya tentang perencanaan pembangunan IKN yang selama ini telah berjalan.

Baca Juga: Prabowo dan Wiranto, Hadiri Ultah Adik Bu Tien Soeharto

Hanya saja, Anies menjawab tetapi tidak membeberkan rencananya bakal melanjutkan atau menghentikan pembangunan IKN jika menjadi presiden nanti. Justru Anies mempertanyakan, kenapa kok IKN sering ditanyakan.

“Tapi bila ini (IKN) ada masalah....saya kadang-kadang heran, kenapa sering ditanyakan ya? Apa ada masalah, ya, sebetulnya? Kok saya tak ditanya bagaimana dengan pangan murah, bagaimana dengan subsidi BBM. Kok selalu IKN yang ditanyakan. Apa sesungguhnya dalam alam bawah sadar kita ada pertanyaan? Cukup sampai di situ jawaban saya,” kata Anies yang disambut tawa sejumlah pemimpin daerah di Rapar Kerja Nasional Apeksi XVI di Makassar, Sulses, Kamis (14/7/2023).

Anies kemudian menjelaskan bahwa semua kepala daerah dipilih secara politik melalui proses pilkada. Dalam mengelola sebuah program, kata dia, kepala daerah tentu merasakan bahwa sesuatu yang direncanakan dengan baik dan matang serta memiliki dasar yang kuat, maka tak perlu otot politik dalam melaksanakannya. “Dengan sendirinya akan menggelinding,” kata Anies seperti yang dipantau melalui siaran Youtube.

Sebaliknya, kalau program tersebut tak punya dasar kuat, termasuk siapa yang merasakan manfaatnya, maka wali kota akan bekerja keras memakai otot politik untuk membuat program itu berjalan. "Saya melihat, kalau ini (IKN) rencana yang baik, ya pasti jalan terus," tutur dia.

 

Masih Ada Ketimpangan

Selain itu, Anies juga kritik soal ketimpangan kota, dimana Anies Baswedan menyoroti wilayah Indonesia 'gelap' di malam hari saat dilihat dari udara. Hanya ada 2 kota yang terang benderang yaitu Jakarta dan Surabaya.

"Di potret ini adalah kota-kota di Indonesia. Ketika dilihat ini wajah ketimpangan yang ada. Jadi kalau diperhatikan lampu ini menggambarkan kota Indonesia. Di Jawa paling terang Jakarta, Surabaya. Begitu masuk Sumatera titik kecil, Kalimantan titik-titik kecil, yang ramai itu di Serawak, ini Malaysia. Sampai di kawasan timur gelap," ungkap Anies.

Menurut Anies ini adalah pertanda bahwa ketimpangan masih terjadi di Indonesia. "Saya tidak menggunakan statistik, pakai ilustrasi ini aja listrik yang nyala di malam hari. Di situ terlihat ketimpangan yang luar biasa," ujarnya.

Kondisi Indonesia berbeda dengan India bahkan Korea Selatan. Kedua negara tersebut terang-benderang dan merata saat dipotret dari udara. Artinya distribusi listrik merata.

 

Memindah Mindset IKN

Sementara, Ganjar, bahwa pembangunan IKN bukan hanya perkara pembangunan infrastruktur atau gedungnya saja. Tetapi membangun dan memindahkan mindset. "Kenapa pak presiden memindahkan ibu kotanya ke wilayah Kalimantan? Itu bukan pindahkan tempat loh. Tapi memindahkan mindset," kata Ganjar

Ganjar mengatakan pemindahan Ibu Kota ke Nusantara akan mewujudkan mimpi Indonesia di masa depan. Baginya, pemindahan ini tak sekadar memindahkan fisik, melainkan juga mengubah perilaku masyarakat Indonesia yang ke depannya.

Ia pun berharap pusat pertumbuhan Indonesia dapat terdistribusi secara merata ke berbagai wilayah.

"Nanti ada perilaku, ada cerita ekonomi hijau dan ekonomi biru itu dalam desain besar yang ada di sana. Harapannya biasanya kalau gulanya ditaruh di situ, semutnya akan datang. Maka kemudian apa yang diusulkan tadi bagaimana Kalimantan dikelola, saatnya kita berbicara," kata dia.

Baca Juga: Politisi Jalin Politik Silaturahmi

 

IKN Cerita Masa Depan

Dia memaparkan apa saja yang harus dipersiapkan dalam membangun IKN dan berjanji akan menuntaskan pembangunan tersebut. "Iya, karena ini tidak hanya membangun gedung. Tapi kita berbicara energi hijau, kita berbicara ekonomi biru dan kemudian infrastrukturnya disiapkan. Sehingga kalau orang kita berbicara IKN itu adalah cerita masa depan Indonesia," ungkap Ganjar.

Selain soal energi hijau dan ekonomi biru, Ganjar juga bicara soal teknologi transportasi hingga pengelolaan sampah. Dia juga bercita-cita agar IKN menjadi pusat pengembangan kreativitas atau creative hub.

"Dengan infrastruktur teknologi informasi yang baik, maka seluruh imajinasi dan kreasi akan berkembang di sana. Sehingga dugaan saya, dua-duanya Creative Hub yang akan muncul di sana, karena anak-anak yang punya potensi itu akan mengembangkan dan mengendalikan dari tempat-tempat itu. Sudah banyak contoh seperti Silicon Valley," jelasnya.

Ia pun berharap pusat pertumbuhan Indonesia dapat terdistribusi secara merata ke berbagai wilayah.

"Nanti ada perilaku, ada cerita ekonomi hijau dan ekonomi biru itu dalam desain besar yang ada di sana. Harapannya biasanya kalau gulanya ditaruh di situ, semutnya akan datang. Maka kemudian apa yang diusulkan tadi bagaimana Kalimantan dikelola, saatnya kita berbicara," kata dia.

 

Prabowo akan Lanjutkan

Baca Juga: Jokowi vs Mega, Prabowo vs Mega = Kekuasaan

Sedangkan, bacapres lainnya, Prabowo Subianto yang sama-sama ditanya soal IKN oleh Bima Arya, berkomitmen akan melanjutkan pembangunan IKN Nusantara bila dirinya dipercaya oleh rakyat menjadi Presiden 2024 mendatang.

"Pembangunan IKN kan sudah menjadi undang-undang, ya kita akan selesaikan," tegas Prabowo.

"Strategi pembangunan yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah di bawah kepemimpinan Pak Joko Widodo sudah benar dan saya bertekad, seandainya saya menerima mandat dari rakyat, saya akan teruskan strategi yang sudah benar ini," tegas Prabowo.

Menteri Pertahanan (Menhan) itu mengatakan pembangunan di Indonesia tak boleh terhenti di akhir masa jabatan presiden. Baginya, pembangunan yang sudah dikerjakan Presiden Joko Widodo harus dilanjutkan oleh penerusnya.

"Saudara-saudara sekalian, pembangunan bangsa bukan dilaksanakan per lima tahun, bukan dilaksanakan persepuluh tahun, nation building adalah per generasi," tuturnya.

Dalam Rakernas Apeksi XVI melahirkan sejumlah rekomendasi untuk kelanjutan pembangunan, termasuk mendukung kelanjutan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). "Ada tiga konsentrasi kami di sini, salah satunya kami tidak mau tahun politik ini pembangunan terhenti. Jadi transisi ini harus berlanjut," ujar Ketua Umum Apeksi Bima Arya di sela Rakernas tersebut di gedung Upper Hills Jalan Tanjung Bunga Makassar, Sulawesi Selatan.

Selain itu, ada beberapa rekomendasi yang diusulkan dari enam wilayah Apeksi. Seperti wilayah V merekomendasikan penataan IKN. Begitu pula rekomendasi di wilayah I yang dibacakan Wali Kota Medan Boby Nasution, mulai dari smart city, stunting, inflasi, dana kelurahan, hingga nasib dan kelanjutan tenaga honorer.

Bima Arya bersama Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto juga menyerahkan hasil rekomendasi rakernas kepada tiga bakal calon presiden, Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo usai memaparkan gagasannya masing-masing. jk/erk/cr3/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU