Kadin Ajak Dubes Ceko Berinvestasi di Jatim

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 21 Jul 2023 10:55 WIB

Kadin Ajak Dubes Ceko Berinvestasi di Jatim

i

Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto bersama Duta Besar Republik Ceko untuk Republik Indonesia Jaroslav Dolecek di Surabaya, Kamis (20/7/2023). Foto: Kadin Jatim.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur (Jatim) menerima kunjungan dari Duta Besar Republik Czechia atau Ceko untuk Republik Indonesia, H.E. Jaroslav Dolecek di Surabaya pada Kamis (20/7/2023).

Pada November 2021 sebelumnya, H.E. Jaroslav Dolecek telah berkunjung ke Kadin Jatim guna menjalin kerja sama di berbagai bidang. 

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy: Total Investasi Mencapai Rp 6,9 Trilliun dan Serap Ribuan Tenaga Kerja

Adapun pada kesempatan kali ini, kunjungan bertujuan untuk menindaklanjuti pembahasan mengenai kerja sama dan hubungan dagang Republik Czechia dengan Kadin Jatim.

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto mengajak Republik Ceko untuk menanamkan investasi di provinsi setempat.

Adik mengutarakan alasan ajakan kerjasama tersebut, karena Ceko merupakan salah satu negara Eropa yang ekonominya cukup bagus dan memiliki banyak potensi untuk dikerjasamakan dengan Jatim. Selain itu, alasan lain yakni neraca perdagangan Jatim dengan negara tersebut selalu mengalami defisit.

“Agar Defisit ini bisa ditekan, maka kami mengajak Czechia (Ceko) untuk berinvestasi di sini. Kami juga mengajak kerjasama peningkatan Sumber Daya Manusia melalui pemagangan dalam rangka mendukung program revitalisasi pendidikan vokasi di Indonesia,” kata Adik.

Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Internasional Kadin Jatim Prof. Tomy Kaihatu menyampaikan bahwa neraca perdagangan Jatim dengan Ceko selalu mengalami defisit selama lima tahun berturut-turut.

Pada tahun 2018, Devisit neraca perdagangan mencapai 9,47 juta Dolar AS. Di tahun 2019, Defisit naik menjadi 11,97 juta Dolar AS dengan perincian Ekspor Jatim mencapai 1,78 juta Dolar AS. Sementara impor jatim dari Czechia mencapai 13,76 juta Dolar AS.

Di tahun 2020, defisit Jatim kian tinggi yakni sebesar 72,22 juta Dolar AS. Kemudian, tahun 2021 defisit tercatat sebesar 16,98 juta Dolar AS dan di tahun 2022 defisit masih di kisaran angka 12,55 juta Dolar AS.

Secara rinci, komoditas ekspor non-migas Jatim ke Ceko di antaranya yakni kendaraan dan bagiannya, aluminium, alas kaki, kayu dan barang dari kayu, perangkat musik, tembakau, mainan, gula dan kembang gula, kertas dan karton serta pakaian jadi bukan rajutan.

Sementara impor Jatim dari Czechia di antaranya adalah mesin dan pesawat mekanik, bahan kimia organik, kendaraan dan bagiannya, lokomotif dan peralatan kereta api, plastik dan barang dari plastik, perkakas, perangkat potong dan lain sebagainya. 

“Karena ketika 5 tahun minus terus, maka kerja sama ini menjadi tidak seimbang dan tidak baik untuk kedepannya. Kerja sama harus saling menguntungkan. Untuk mengejar ketertinggalan, kami menyarankan agar mereka berinvestasi di Jatim untuk merebut pasar domestik,” ujar Tomy.

Baca Juga: Revisi UU KPI Larang Jurnalistik Investigasi, AJI Protes

Demikian pula dengan kerjasama industri kesehatan, lanjut Tomy, rumah sakit dan medical suplay, diarahkan untuk investasi di Jatim karena prospeknya yang sangat besar.

Selain perdagangan dan investasi, kerjasama yang dibahas yakni soal keberlanjutan proyek kereta api. Hal ini lantaran Ceko adalah salah satu negara pembuat kereta api di Eropa.

“Karena pembahasannya menyangkut tiga kementerian, Menteri Investasi, Menteri Perhubungan dan Menteri BUMN karena terkait dengan INKA,” ungkapnya.

Mengenai kerja sama di bidang tenaga kerja, Tomy menyebut bahwa tren ketenagakerjaan di dunia rata-rata mengalami kekurangan tenaga kerja. Sebaliknya di Indonesia jumlah tenaga kerja cukup banyak.

“Karena kita menjalankan projek revitalisasi pendidikan vokasi, maka kita ingin mengirimkan tenaga kerja ke sana. Selain untuk training dan magang, juga pengalaman kerja disana,” jelasnya. 

Melalui pertemuan ini, pihaknya berharap, kerja sama peningkatan tenaga kerja dengan Czechia juga akan terjalin. 

Baca Juga: Sandiaga Ajak REI Investasi di Labuan Bajo

“Kami berharap bahwa partner Indonesia representative negara yang diwakili Duta Besar juga memberikan support. Karena kami mengejar kerja sama di bidang tenaga kerja. Harapannya tidak hanya skill, tetapi juga alih teknologi,” tuturnya. 

Sementara itu, Duta Besar Republik Czechia atau Ceko untuk Republik Indonesia, H.E. Jaroslav Dolecek mengaku senang dengan adanya pertemuan ini. Pasalnya, hal ini merupakan bukti nyata komitmen bersama dalam peningkatan ekonomi kedua belah pihak. 

“Kita dapat menemukan pelajaran bersama untuk bekerja sama dan juga mendiskusikan secara terbuka, jelas, konkret untuk menemukan sesuatu yang saling menguntungkan, memiliki prospek dan bermanfaat bagi kedua negara, khususnya Jawa Timur, Surabaya dan Kadin,” ujar H.E. Jaroslav Dolecek. 

Ia berharap ekonomi dan bisnis di Indonesia, khususnya Jatim akan terus berkembang. Czechia ingin bekerja lebih keras lagi, sebagai promosi  mitra bisnis, seperti B to B. 

"Itulah alasan mengapa saya berkunjung lagi untuk kedua kalinya ke Kadin. Saya datang dengan sesuatu yang konkret. Dari pertemuan kali ini, akhirnya sekarang kami juga tahu potensi kerja sama bidang transportasi, logistik dan pertanian,” tutupnya. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU