Dinas Kehutanan Jatim Dorong Produk KTH Masuk Pasar Global

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 26 Jul 2023 16:00 WIB

Dinas Kehutanan Jatim Dorong Produk KTH Masuk Pasar Global

i

Kepala Dinas Kehutanan Jatim, Jumadi (baju biru). Foto: Diskominfo Jatim.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Dinas Kehutanan Jawa Timur (Jatim) terus berusaha mendorong produk dari Kelompok Tani Hutan (KTH) memasuki pasar global. Hal tersebut mengingat beberapa komoditas hasil produksi KTH di Jatim yang sudah diekspor ke berbagai negara.

Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Jatim, Jumadi mengatakan bahwa pihaknya tengah menyusun rencana strategis guna memusatkan komoditas ekspor dari KTH. Hal itu sesuai dengan arahan dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa agar mengidentifikasi desa-desa devisa.

Baca Juga: Berpola Pikir Simpel dan Konsisten, UMKM Bali Pure Menembus Pasar Global

”Saya sekarang sedang membuat roadmap untuk me-replanting atau mengkonsentrasikan komoditas untuk ekspor. Karena Ibu (Gubernur Khofifah) memerintahkan saya untuk coba identifikasi desa-desa devisa,” kata Jumadi, Selasa (25/7/2023).

Jumadi menuturkan, sudah ada 4 komoditas hasil produksi KTH Jatim yang mampu menembus pasar dunia sejauh ini. Salah satunya yakni kopi bermerk Javeast Coffee yang diekspor ke Mesir.

Javaest Coffee merupakan gabungan dari kopi hasil produksi KTH dari Kecamatan Silo (Jember), Kecamatan Kare (Madiun) serta Kecamatan Wonosalam (Jombang).

Baca Juga: Diskop-UKM Jatim Dorong UMKM Perluas Pasar ke Luar Negeri

”70 persen yang di Silo Jember itu kopi yang berasal dari kawasan perhutanan sosial,” ujarnya.

Kemudian, ada Pisang Kirana dari Lumajang dan rajangan daun Talas Beneng hasil produksi KTH dari Jombang yang menembus pasar Australia. Selain itu, juga ada gula aren dari KTH Pacitan yang merambah pasar Meksiko.

”Dari hutan sekarang sudah ke pasar ekspor. Jadi tidak (lagi) pandangannya hutan masih produksi primer, hutan sudah menghilirisasi,” ungkapnnya.

Baca Juga: Pemprov Jatim Dorong Produk Petani Hutan Tembus Pasar Ekspor

Guna meningkatkan komoditas tersebut, pihaknya mengaku akan terus memberikan pendampingan melalui penyuluh kehutanan yang tersebar di sejumlah wilayah di Jatim. Tentunya juga bermitra dengan dinas terkait di Kabupaten/Kota.

”Saya punya cabang dinas di 10 wilayah, mulai dari Banyuwangi sampai Pacitan dan di Sumenep, di situ ada penyuluh kehutanan,” pungkasnya. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU