Juli 2023, Nilai Tukar Nelayan Jatim Naik 1,77 Persen

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 03 Agu 2023 14:04 WIB

Juli 2023, Nilai Tukar Nelayan Jatim Naik 1,77 Persen

i

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat acara Petik Laut di Pantai Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Rabu (2/8/2023). Foto: Pemprov Jatim.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Nilai Tukar Nelayan (NTN) di Jatim pada Juli 2023 tercatat sebesar 101,88. Angka tersebut  meningkat naik 1,77 persen jika dibanding Juni 2023 yang sebesar 100,10.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim), Zulkipli mengatakan, indeks harga yang diterima nelayan pada periode tersebut disumbang oleh sejumlah komoditas perikanan di antaranya seperti ikan tongkol, ikan layang, ikan kembung, dan ikan teri.

Baca Juga: Khofifah: Alhamdulillah Program Kami Efektif

“Sedangkan, indeks harga yang harus dibayar nelayan pada Juli yakni 116,82 atau turun 0,03 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yang disumbang oleh penurunan harga komoditas bawang merah, tomat sayur, cabe rawit, dan minyak goreng. Termasuk indeks biaya produksi dan penambahan modal nelayan juga turun -0,08 persen menjadi 115,01,” terang Zulkipli, Rabu (2/8/2023).

Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebut, adanya peningkatan indikator NTN ini menunjukkan adanya kesejahteraan nelayan. Pasalnya, pendapatan yang diperoleh nelayan lebih besar dibandingkan biaya yang harus dibayarkan oleh nelayan untuk kebutuhan sehari-hari.

“Diharapkan masyarakat nelayan dapat menjaga nilai tukar yang tinggi ini, khususnya di Probolinggo yang rata-rata nilai tukarnya lebih tinggi dari rata-rata di Jatim yakni 104,9,” harap Khofifah.

Berdasarkan Data Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim, produksi perikanan tangkap di Jatim pada 2022 mampu mencapai 598.317 ton dengan komoditas unggulan ikan tongkol dengan hasil produksi 64.947,80 ton dan ikan lemuru 70.284,83 ton.

Baca Juga: Khofifah : Antusiasme Warga jadi Penentu Masa Depan Bangsa

Sementara untuk produksi perikanan budi daya mencapai 1.313.745,14 ton yang paling banyak dikontribusi oleh komoditas ikan bandeng dengan capaian produksi 170.319 ton, lele 136.435,89 ton, dan udang vannamei 103.949,74 ton.

Mantan Menteri Sosial RI ini menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berupaya memberikan dukungan terhadap sektor perikanan ini. Salah satunya dengan memberikan sejumlah bantuan untuk nelayan di Probolinggo saat momen petik laut pada Rabu (2/8/2023).

Sejumah bantuan yang diberikan kepada nelayan itu di antaranya berupa 30.000 ekor benih bandeng, 813 kg pakan ikan, dan 1 unit pompa air senilai Rp43,69 juta untuk Kelurahan Unggul Sejahtera dan Kelurahan Pilang, Kademangan Kota Probolinggo.

Baca Juga: Khofifah: Jatim Pusat Kemenangan Prabowo

Kemudian hibah rumah ikan senilai Rp199,24 juta yang diberikan kepada KUB Randu Tatah, Desa Randu Tatah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.

Di samping itu, juga ada dokumen perizinan Pas Kecil dan E-Buku Kapal perikanan kepada 5 orang penerima, hibah Geomembran untuk Kugar Sidoagung VII Desa Kebonagung, Kraksaan senilai Rp150 juta.

Selain itu, ada juga program rehabilitasi terumbu karang buatan Gili Ketapang, Desa Ketapang, Sumberasih senilai Rp191,64 jutaan, alat pasca panen 1 unit mesin sprayer dan 104 buah keranjang ikan untuk Poklahsar Makmur Jaya Desa Kalibuntu, Kraksaan. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU