Buntut Panjang, Kades Padikeh Mangkir, dan Blokir Kontak Media

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 09 Agu 2023 16:40 WIB

Buntut Panjang, Kades Padikeh Mangkir, dan Blokir Kontak Media

i

Aktivis desak BPN Sumenep, ungkap pemohon atas nama Misawa, Dusun Jateh laok Desa Padikeh Kec. Talango Kab. Sumenep. SP/Ainur Rahman

SURABAYAPAGI.COM, Sumenep - Sejumlah aktivis mendatangi Kantor Pertanahan Nasional (BPN) Kab. Sumenep, mendesak BPN untuk segera mengeluarkan sertifikat pemohon atas nama Misawa Dusun Jateh laok desa Padikeh kec. Talango Kab. Sumenep.

Desakan aktivis sumenep ini bermula dari sikap arogansi kepala Desa Padikeh yang menon-aktifkan HPnya dan memblokir nomor kontak media yang hendak melakukan klarifikasi. Kata Moh. Ali kepada reporter Surabaya pagi.

Baca Juga: Pelapor Tunggu Terlapor di Persidangan PN Sumenep, sampai 3 kali Panggilan Selalu Mangkir

"Saya sedikit jengkel dengan sikap arogansi kepala Desa yang arogan, padahal media hanya ingin melakukan klarifikasi, dan mengingatkan kesalahannya" 

Kita itu sama-sama manusia biasa, tugas kita hanya saling mengingatkan kepada kebaikan, jadi semua memiliki peran dalam pekerjaannya, apa salahnya awak media yang mengingatkan dan mengontrol kerja pemerintah, dalam hal ini pemerintahan desa. Ungkapnya

"Saya kurang paham perlakuan kepala Desa Padikeh ini, padahal dengan memblokir nomor kontak media, bisa berakibat fatal pada dirinya sendiri selaku pimpinan di pemerintahan Desa"

Diakui atau tidak kata Ali, persoalan akan semakin meruncing, karena banyaknya tekanan yang terus mengelombang, padahal sambungnya, hadapi media dan jelaskan kendalanya selesai, hal seperti itu tidak butuh waktu lama kan. Tudingnya

Jadi, dikatakan Ali, persoalan itu akan blunder jika kepala Desa Padikeh memilih bungkam dan tak merespon pemberitaan, namun pihak aktivis tidak akan diam dalam masalah ini, karena masalah pemohon penyerttifikatan itu baru awal dari pembuka persoalan.

Baca Juga: Pertahankan WTP, Inspektorat Kab Sumenep Lakukan Pengawasan Secara Intern

"Santai saja, jika persoalan itu tetap dibiarkan dan tidak ada titik temu, tunggulah akan ada persoalan yang lebih dahsyat lagi dari hanya sekedar masalah penyertifikatan rumah milik Misawa"

Dijelaskan Ali, pernyataan itu bukanlah sebuah ancaman tapi sekedar mengingatkan bahwa kita itu manusia biasa yang memiliki kelemahan dan kelebihan.

"Saya yakin media itu tidak memiliki kepentingan atas perkara yang disampaikan ke Publik, hanya sebatas menyampaikan kabar dan berita untuk sebuah perbaikan bersama"

Makanya,  saya yakin teman-teman tidak akan senang jika diperlakukan dengan cara sepihak, makanya apa yang telah diperbuat oleh Kades Padikeh akan menjadi ancaman bagi dirinya sendiri. Ungkapnya

Baca Juga: Pemkab Sumenep Serahkan 29 Unit Mobil Puskesmas Keliling

"Perbuatan apapun bentuknya akan kembali kepada pelakunya, karena itu sama dengan surat yang salah kirim, namun jika kepala Desa Padikeh tidak segera melakukan klarifikasi terhadap media,  maka tak menutup kemungkinan akan ada persoalan yang lebih dahsyat".

Dikatakan Ali, pihaknya mengaku sangat kasihan kepada pemohon sertifikat rumah, sebab mereka tidak salah dan meminta tolong kepada kades setempat, hanya karena tidak ada kepastian dengan waktu yang cukup lama, akhirnya persoalan itu diungkap ke media.

Sementara, salah satu Staf BPN, mengaku ada berkas pemohon hanya lupa tanggal dan tahunnya, biar nanti tak bantu kroscek, kalau ada tak kabari. Pungkasnya. AR

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU