SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia Lu Kang mengunjungi Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa secara langsung di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (15/8/2023).
Dalam kesempatan itu, Lu Kang menyampaikan komitmennya untuk menjalin kerja sama yang lebih erat antara Jatim dan RRT. Oleh sebab itu, dalam kesempatan tersebut, pihaknya membahas banyak hal konkret yang bisa dikaji lebih lanjut di sektor industri manufaktur dan pendidikan.
Baca Juga: Khofifah: Bentuk Super Team, Jadilah Enabler Leader dan Game Changer
Ia menekankan bahwa Jatim telah menjadi tujuan primadona investasi RRT. Selain itu, ia juga menyebut bahwa peluang beasiswa untuk para pelajar Indonesia terbuka lebar di RRT.
"Terima kasih sambutan hangat dan ramah ini dari Ibu Gubernur, tadi banyak hal konkret yang kami bahas. Meskipun ini pertama kalinya saya ke Jawa Timur, namun sudah terlihat bahwa provinsi ini adalah basis penting bagi industri Indonesia," kata Lu Kang, Selasa (15/8/2023).
Lu Kang menyatakan bahwa salah satu komitmennya adalah untuk mengembangkan industry, termasuk pengembangan di sektor hilir.
"Hubungan ini sangat kuat, terlihat dari tren investasi RRT di Jatim dan peran orang Tionghoa di sini. Saya sebagai duta besar berkomitmen untuk mendorong kerja sama yang lebih erat, baik di investasi, juga pendidikan formal dan vokasi," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Khofifah mengungkapkan bahwa industri manufaktur berkembang pesat di Jatim. Bahkan, keberadaan industri manufaktur di Jatim telah melebihi target nasional.
"Kami menyampaikan terimakasih bahwa tiga tahun terakhir investasi dari RRT telah meningkat lebih besar di Jatim. Yang bulan Juni lalu sempat groundbreaking adalah industri Smelter Tembaga di JIIPE Gresik. Mudah-mudahan akan ada hilirisasi dari smelter foil tembaga dan industri manufaktur lainnya yang akan membawa lebih banyak investor dari Tiongkok yang ke Jatim," paparnya.
Baca Juga: Khofifah: Terima Kasih Dedikasinya Membentuk Karakter Unggul Generasi Bangsa
Adapun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), investasi RRT di Jatim pada periode tahun 2010 hingga triwulan II tahun 2023, tercatat sebanyak 23 bidang usaha di 8 kabupaten/kota di Jawa Timur dengan nilai investasi sebesar US$ 490,22 juta.
Mantan Menteri Sosial RI inipun memberikan perhatian khusus terhadap produk Jatim yang dinilai berpotensi menembus pasar Tiongkok, yakni seperti olahan Porang dan Sarang Burung Walet. Ia berharap, pertemuan ini dapat membuka jalan bagi produk-produk Jatim di pasar Tiongkok.
Hal ini sejalan dengan investasi bidang usaha terbesar RRT di Jatim, di mana industri makanan menempati posisi kedua. Di antaranya yakni industri mineral non logam; industri makanan; industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya; serta perdagangan dan reparasi.
"Ada yang selalu menjadi bahasan Presiden Xi Jinping dan Presiden Jokowi. Ia mengatakan hal ini menjadi favorit masyarakat Tionghoa di Indonesia dan berpotensi masuk di pasar RRT. Jika Porang dan Sarang Burung Walet, mendapat akses lebih besar maka itu akan membantu rakyat Jawa Timur," tuturnya.
Baca Juga: Khofifah Bagi Momen Pengajian Malam Tahun Baru Islam 1446 H di RSU dr Soetomo
Selain itu, Gubernur perempuan pertama di Jatim itu juga berharap jalinan kerja sama antara Jatim dan RRT dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Seperti melalui pelatihan tenaga kerja hingga bidang pendidikan.
Tak hanya pendidikan formal dan beasiswa, Khofifah juga mendukung SDM Jatim untuk mendapatkan pelatihan vokasional di RRT. Format pelatihan ini dipercaya dapat meningkatkan skill SDM dalam dunia kerja.
"Percepatan transfer of knowledge bisa terwujud melalui format-format kerja sama antara Jatim dan RRT. Oleh smelter yang ada di JIIIPE, disampaikan akan ada training bagi para pekerja di Tiongkok selama tiga bulan. Pelatihan dan pembelajaran di bidang vokasi ini akan sangat menguntungkan bagi SDM Indonesia," pungkasnya. s-02/cha
Editor : Redaksi