Ular Piton Raksasa Berukuran 7 Meter Dieksekusi Warga di Kebun Pak Kades

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 23 Agu 2023 10:15 WIB

Ular Piton Raksasa Berukuran 7 Meter Dieksekusi Warga di Kebun Pak Kades

i

Penampakan ular piton rasaksa berukuran 7 meter gegerkan warga. SP/ BUL

SURABAYAPAGI.com, Buol - Warga Desa Monggonit, Kecamatan Tiloan, Buol, Sulawesi Tengah digegerkan adanya penampakan ular berjenis piton berukuran raksasa  yang sedang dalam posisi melilit di kebun milik warga.

Pasalnya selama ini warga belum pernah menemukan ular dengan ukuran tersebut. Ukurannya pun terbilang hampir seperti anaconda. Ular piton temuan warga tersebut diketahui berukuran 7 meter.

Baca Juga: Perkara Harta Warisan, Seorang Anak di Malang Buldozer Rumah Orang Tuanya

"Baru kali ini, makanya warga juga sangat kaget," ungkapnya, Rabu (23/08/2023).

Kepala KUA Tiloan Nurdin menjelaskan bahwa ular itu pertama kali ditemukan oleh menantu Syarifudin di kebun tebu milik Kades Monggonit, Syarifuddin. 

Menantu Syarifuddin itu bergegas pulang setelah melihat ular dengan ukuran yang cukup besar, kemudian ia langsung memberi tahu keberadaan ular itu kepada warga. 

Warga setempat yang mengetahui hal itu pun beramai-ramai menuju ke kebun untuk menangkap ular piton itu.

Baca Juga: Berseteru dengan HYPE, NewJeans dan Min Hee Jin Dirumorkan Gabung SM Entertainment

"Setelah zuhur anak menantunya Pak Kades ke kebun. Hanya berjarak sekitar satu meter dari tempat berdirinya, dia lihat ular tersebut yang sedang terlingkar membentuk tumpukan besar," jelas Nurdin.

Awalnya, ular itu ditusuk dengan kayu agar kepalanya terlihat dan badannya dapat dipanjangkan, kemudian bagian kepala ular disiram dengan bensin.

"Untuk memudahkan didapat kepala (ular), ditusuk dulu pakai kayu (badannya) agar supaya memanjang," jelasnya.

Baca Juga: Heboh! Pajero Hitam Beraksesoris Senapan Laras Panjang, Bikin Ketar-ketir

"Menurut Pak Kades yang disiram pertalite bagian kepalanya saja. Saya tidak tanya lagi (alasan kepala ular disiram pertalite)," sambungnya.

Nurdin mengira kepala ular itu disiram agar tidak memberontak ketika hendak dieksekusi. Benar saja, ular tersebut tidak melawan saat kepalanya hendak ditebas oleh warga.

"Tidak ada perlawanan (dari ular). Apalagi setelah disiram pertalite bagian kepalanya kemudian baru dibunuh dengan menebas kepala ular tersebut," ujarnya. bul-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU