Ghana Mengalami Krisis Ekonomi Terburuk

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 08 Okt 2023 15:06 WIB

Ghana Mengalami Krisis Ekonomi Terburuk

i

Unjuk rasa di Ghana yang menuntut Guberner Bank of Ghana dan Wakilnya turun jabatan.

 

SURABAYAPAGI.COM, Accra - Ghana mengalami krisis ekonomi terburuk dan menjadi negara bangkrut karena tidak mampu membayar hutang sebesar miliaran dolar kepada kreditur internasional.

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Sri Mulyani "Eman - Eman" Dana APBN

Adapun masyarakat Ghana turun ke jalan di ibu kota Accra menuntut Gubernur Bank of Ghana dan dua wakilnya turun dari jabatan karena kehilangan sekitar 60 miliar cedi Ghana atau sekitar 5,2 miliar dolar AS.

Partai oposisi Kongres Demokratik Nasional (NDC) memimpin unjuk rasa ini. Adapun Pihak oposisi mengklaim bank sentral mencetak uang secara ilegal untuk dipinjamkan kepada pemerintah, yang menyebabkan depresiasi mata uang dan melumpuhkan inflasi. 

Selain daripada itu, mereka juga mengkritik bank sentral karena menghabiskan lebih dari 762.000 dolar AS untuk perjalanan domestik dan luar negeri, meningkat 87 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dan menghabiskan 250 juta dolar AS untuk gedung perkantoran baru. Pihak oposisi mengatakan angka-angka ini dicatat dalam audit internal. 

NDC menuduh Gubernur Bank sentral Ghana, Ernest Addison melakukan kecerobohan dan salah urus. Meskipun bank ini pernah dituduh melakukan kesalahan pengelolaan di masa lalu, kerugian sebesar ini belum pernah terjadi sebelumnya. 

"Kami belum pernah melihat hal seperti ini dalam sejarah kami. Jika Bank of Ghana ingin pulih dari kerugian ini, maka hal ini akan memakan waktu lebih dari 45 tahun," ujar ekonom dari Universitas Ghana, Godfred Bokpin, Minggu (8/10/2023). 

Pihak bank sentral sendiri membantah tuduhan salah urus dan mengatakan kerugian tersebut disebabkan oleh fluktuasi nilai tukar dan karena tidak dibayarnya pinjaman oleh lembaga-lembaga negara. 

Pihak bank mengatakan bahwa keputusan pemerintah untuk meminjam 700 juta dolar AS dan tidak membayarnya kembali secara penuh telah berkontribusi terhadap krisis ini. ac

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU