Konflik Palestina dan Israel Pengaruhi Harga Minyak Dunia

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 09 Okt 2023 15:54 WIB

Konflik Palestina dan Israel Pengaruhi Harga Minyak Dunia

i

Harga minyak mentah dunia naik, imbas serangan Hamas.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Per hari ini harga minyak kembali melonjak lebih dari US$3 per barelnya. Melonjaknya harga minyak ini tidak bisa lepas dari bentrokan militer antara Israel dan Hamas.

Kenaikan harga minyak mentah Brent sebesar 3,95 persen atau naik sekitar US$3,34 menjadi US$87,92 per barel. Sedangkan pada harga minyak mentah West Texas Intermediate AS saat ini harga ada di US$86,23 per barelnya, naik sekitar US$3,44 atau 4,16 persen.

Baca Juga: Aksi Militer Israel di Gaza Sebabkan Harga Minyak Mentah Memanas

Serangan yang dilancarkan oleh Kelompok Islam Palestina Hamas  ini merupakan serangan terbesar yang dilancarkan kepada Israel. Serangan ini menewaskan ratusan warga Israel dan memicu gelombang serangan udara balasan Israel di Gaza.

Letusan kekerasan itu terancam menggagalkan upaya AS untuk menengahi pemulihan hubungan antara Arab Saudi dan Israel, di mana kerajaan tersebut akan menormalisasi hubungan dengan Israel dengan imbalan kesepakatan pertahanan antara Washington dan Riyadh.

Normalisasi hubungan Saudi-Israel kemungkinan akan membekukan langkah-langkah menuju perdamaian antara Arab Saudi dan Iran.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun Hingga 1,4 Persen!

Adapun meningkatnya resiko geopolitik Timur Tengah dinilai akan berpengaruh pada harga minyak.

"Meningkatnya risiko geopolitik di Timur Tengah akan mendukung harga minyak... volatilitas yang lebih tinggi dapat diperkirakan terjadi," kata analis dari ANZ Bank dalam catatan kliennya.

Baca Juga: Perang Israel dan Palestina Dinilai Berdampak Minim Pada Ekonomi Dunia

Perhatian pasar beralih pada kemungkinan keterlibatan Iran dalam serangan tersebut, yang telah dituduhkan oleh pihak berwenang Israel.

"Agar konflik ini memiliki dampak yang bertahan lama dan bermakna terhadap pasar minyak, harus ada pengurangan pasokan atau transportasi minyak secara berkelanjutan," ujar Analis Commonwealth Bank of Australia Vivek Dhar dalam sebuah catatan.
"Jika negara-negara Barat secara resmi menghubungkan intelijen Iran dengan serangan Hamas, maka pasokan dan ekspor minyak Iran akan menghadapi risiko penurunan," tambahnya. ac

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU