SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Perkembangan teknologi yang semakin cepat lebih mengancam bagi perusahaan menurut Direktur PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Ririek Adriansyah.
Baca Juga: Sembilan Desa di Sidoarjo Jadi Pilot Project Digitalisasi
Ririek mengatakan dibandingkan dengan kompetitor, perkembangan teknologi lebih mengancam karena kompetitor hanya berupaya mengambil pangsa pasar Telkom sedangkan teknologi dapat mengeliminasi sesuatu, contohnya pelayanan seketika.
"Di Telkom ini yang berbahaya bukan kompetitor, tapi teknologi baru. Kalau kompetitor paling mau ngambil market share sedikit demi sedikit," ujarnya, Kamis (26/10/2023).
Baca Juga: Telkom Masuk Forbes 2022 World's Best Employer, Erick Thohir Bangga
Ia memberikan contoh perkembangan teknologi yang terjadi adalah ketika munculnya layanan SMS maka layanan pager atau radio panggil hilang.
"Teknologi sangat berbeda, bisa mengeliminasi seketika. Saya lihat di sini yang umurnya di bawah 40 tahun, barangkali dulu ada namanya pager. Itu sampai tahun 90-an. Itu hilang begitu saja karena ada SMS," ujarnya.
Baca Juga: Sudah Investasi Triliunan Rupiah, Telkom (TLKM) Minta GOTO Tunjukkan Performa Positif
Selanjutnya peralihan dari komunikasi berbasis suara ke data, atau panggilan seluler ke panggilan WhatsApp. Ririek menyatakan siklus pergantian ini terjadi dengan cepat. Oleh karena itu Ririek menekankan pentingnya adaptasi untuk menyesuaikan dengan zaman.
Tantangan lain di sektor teknologi informasi dan komunikasi adalah industri yang sangat menantang. Di satu sisi harga layanan data terus menurun, sementara volume konsumsi data terus naik.
"Mungkin rata-rata sekarang beli pulsanya sebulan tidak lebih mahal daripada satu cangkir kopi Starbucks. Itulah tantangan kita, penggunaan data, harga data terus menurun, volume konsumsi naik," pungkasnya. ac
Editor : Redaksi