Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti: Pengentasan Pengangguran Berbasis Smart City

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 02 Nov 2023 17:41 WIB

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti: Pengentasan Pengangguran Berbasis Smart City

i

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti di ruang kerjanya.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Surabaya terus melakukan upaya pengentasan kemiskinan dan pengangguran dengan cara meningkatkan  Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM menjadi salah satu indikator kemajuan sebuah kota.

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti menerangkan hingga akhir tahun lalu, presentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Surabaya mencapai 7,62 persen. Menurutnya angka tersebut dapat diminimalisir dengan beberapa cara efektif. Salah satunya, pengentasan pengangguran berbasis smart city,  karena Surabaya sudah dinobatkan sebagai smart city dan sarat digitalisasi.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah Tinjau Pencairan Marbot Musala dan Penjaga Rumah Ibadah

“Digitalisasi harus dimanfaatkan benar untuk mengentaskan pengangguran. Ini jadi cara efektif, terlebih kini semua layanan di Kota Surabaya juga sudah berbasis digital,” ujar Reni saat diwawancara di Gedung DPRD Kota Surabaya kemarin (1/11).

Reni Astuti menjelaskan Pemerintah Kota Surabaya harus memulai langkah dengan membuat sebuah aplikasi. Lewat aplikasi itu, lulusan SMA/SMK atau usia produktif bisa memasukkan data dirinya. Mulai dari minat, bakat, kemampuan, ketertarikan, pengalaman organisasi, keinginan bidang pekerjaan, passion, dan lainnya.

“Masing-masing lulusan SMA/SMK harus punya akun dan membuat profil mereka di aplikasi itu. Sehingga Pemkot mengantongi data lengkap warga usia produktif,” ungkap Reni.

Baca Juga: Dewan Minta Pemkot Surabaya Serius Tangani Pengelolaan Sampah TPA Benowo 

Lewat data-data tersebut, Pemkot bisa mengarahkan mereka ke jalur yang tepat. Jika ada pelatihan, workshop, atau seminar, anak-anak bisa terinformasi sesuai minat dan bakatnya. Termasuk saat ada lowongan ataupun bursa kerja. Pemkot bisa melakukan notifikasi di masing-masing akun.

“Misalnya, jika ada perusahaan atau investor memerlukan pekerja. Pemkot bisa melihat anak yang minatnya selini dengan yang dibutuhkan perusahaan tersebut. Sebelum diterjunkan untuk bekerja, Pemkot akan lebih baik jika memberikan pelatihan sehingga saat bekerja sudah memiliki keterampilan yang maksimal,” tutur Reni.

Warga tak perlu lagi melapor ke lurah atau camat soal pengangguran di lingkungannya. Hal itu merupakan metode yang “lawas”. Adanya aplikasi dengan data yang terintegrasi bakal memudahkan Pemkot menebar lowongan dan memberikan pelatihan pada anak-anak.

Baca Juga: Atasi Banjir dari Saluran Air di Seluruh Kampung

“Dengan begitu, mereka bisa bekerja sesuai passion dan kemampuan. Pemasukan pun maksimal. Perekonomian keluarga bisa terangkat,” ujar Reni.

Adanya data itu juga memudahkan Pemkot dalam membuat program atau kebijakan untuk warga terutama usia produktif. Sehingga tenaga kerja bakal terserap maksimal. Tentu saja, semua bermuara untuk mengurangi TPT secara signifikan. Alq

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU