Gresik Luncurkan Aplikasi GUS untuk Percepatan Penurunan Stunting

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 18 Nov 2023 18:34 WIB

Gresik Luncurkan Aplikasi GUS untuk Percepatan Penurunan Stunting

i

Ratusan kader kesehatan dan tim pendamping keluarga mengikuti sosialisasi Pendampingan PMT Lokal oleh TPK melalui Aplikasi GUS.

SURABAYAPAGI.COM, Gresik - Untuk menunjang program prioritas nasional penurunan stunting, Pemkab Gresik meluncurkan sebuah aplikasi yang diberi nama GUS kepanjangan dari Gresik Urus Stunting.

Melalui aplikasi ini akan disajikan berbagai informasi secara lengkap dan komprehensif guna menunjang percepatan penurunan stunting di wilayah Kabupaten Gresik.

Baca Juga: Sodexo Benefits & Rewards Services Menjadi Pluxee

Peluncuran aplikasi GUS adalah bagian dari upaya dan kerja keras pemkab dalam menurunkan angka stunting. Pada 2021 privalensi stunting di Gresik masih cukup tinggi di angka 23 persen. Namun berkat usaha bersama angka stunting di Gresik kini turun drastis menjadi 10,7 persen.

Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mengatakan, keberhasilan itu tidak lepas dari komitmen bersama dan sinergitas antara Pemkab Gresik serta kerja sama lintas sektoral.

”Selama ini kami selalu intens dalam berkolaborasi kaitannya dengan upaya menurunkan angka stunting. Kolaborasi ini akan terus kami lakukan,” ucap Wabup wanita pertama di Gresik pada suatu kesempatan.

Sementara Sekretaris Daerah Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman pada pembukaan sosialisasi pendampingan PMT lokal melalui aplikasi GUS (9/11), mengatakan, pada tahun ini Pemkab Gresik melalui dinas kesehatan, dinas KBPPPA, dinas PMD, dan diskominfo telah mengembangkan aplikasi GUS.

"Melalui aplikasi GUS nantinya akan diimplementasikan untuk publikasi data stunting dan pendampingan intervensi spesifik. Yaitu pemberian makanan tambahan lokal (PMT Lokal) bagi balita stunting," kata Sekda Gresik.

Dijelaskan Sekda Washil, aplikasi GUS nanti akan dimanfaatkan oleh kader puskesmas dan kader TPK (Tim Pendamping Keluarga). Untuk menentukan sasaran PMT lokal dan pencatatan pelaporan hasil pendampingan. Mengutip data, Washil menjelaskan bahwa situasi penanggulangan stunting di Kabupaten Gresik cukup menggembirakan.

Karena berdasarkan data SSGI pada 2022 angka privalensi stunting Kebupaten Gresik sebesar 10,7 persen, melampaui target nasional yaitu sebesar 14 persen. "Keberhasilan ini merupakan hasil kerja dari kerja kita bersama secara terintegrasi antar-OPD dan lintas sektor di Kabupaten Gresik dalam kerangka 8 aksi konvergensi untuk penanggulangan stunting," ujarnya.

Baca Juga: Aplikasi Neo Plus dan Cara Memakainya

Dikatakan, Kabupaten Gresik sudah memiliki tim percepatan penanggulangan stunting (TPPS) mulai tingkat Kabupaten, kecamatan hingga tingkat desa. Tim inilah yang menjadi mesin penggerak untuk percepatan penurunan stunting. "Atas nama Pemkab Gresik kami mengapresiasi setinggi tingginya bagi 7.778 kader kesehatan dan 3.030 Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang ikut serta berperan aktif dalam penurunan stunting di Kabupaten Gresik," kata Washil.

Ia menambahkan, meskipun prevalensi telah menurun dibanding tahun sebelumnya. Pihaknya masih harus bekerja keras untuk mencegah kasus-kasus stunting baru. Terutama yang diakibatkan oleh pola makan maupun pola asuh yang kurang baik.

"Untuk itulah perlu terus dilakukan pendampingan, bagi remaja putri, calon pengabtin, ibu hamil dan ibu balita agar risiko stunting cepat dapat diatasi sejak dini," tandasnya. Pada kesempatan yang sama, Ketua Tim Penggerak PKK Gresik Nurul Haromaini Ali Akhmad Yani, mengatakan, program pemberian makanan tambahan (PMT) diyakini akan menurunkan angka stunting. Apalagi jika PMT tersebut berbasis bahan pangan lokal.

"Bahan pangan lokal relatif lebih mudah didapat di hampir semua daerah. Dengan demikian untuk menjalankan program ini akan lebih mudah dilaksanakan," terangnya.

Baca Juga: Perjalanan Aksi Bersama Cegah Stunting

PMT lokal yang dimaksud adalah, lanjutnya, makanan tambahan berbasis lokal secara kuantitas di daerah tersebut seperti ikan lele di Wringinanom, ikan bandeng dan udang untuk di wilayah utara Gresik.

"Kemudian kita olah menjadi makanan tambahan, tujuannya untuk meningkatkan gizi ke-3 sasaran tersebut yaitu balita stunting, balita gizi kurang dan ibu Hamil," tutur perempuan yang akrab disapa Ning Nurul dan istri Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.

Menurut dirinya, program PMT berbahan pangan lokal ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah sekaligus rangkaian dari titik krusial dalam upaya pencegahan stunting di Kabupaten Gresik.

"Peluncuran program PMT berbahan pangan lokal oleh pemerintah pusat juga dimaksudkan untuk mendorong keterlibatan berbagai pihak di tingkat kabupaten/kota. Dalam upaya penanggulangan stunting, termasuk upaya perbaikan gizi ibu dan balita," pungkasnya.grs

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU