Polemik Tekanan Kekuasaan, Jelang Pilpres 2024

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 22 Nov 2023 20:00 WIB

Polemik Tekanan Kekuasaan, Jelang Pilpres 2024

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Lemparan informasi dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang mengatakan ada tekanan kekuasaan, jelang Pilpres 2024, mendapat respon dari dua capres pesaingnya.

Hingga Rabu (22/11/2023) belum ada tanggapan dari pemerintahan Jokowi. Mengingat Menko Polhukam Mahfud Md, juga merangkap cawapres PDIP.

Baca Juga: Hakim MK Nilai Sejak Pilpres KPU tak Serius

 

Indikasi Tekanan ke PDIP

Hasto, bahkan mengklaim membangun komunikasi dengan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) terkait indikasi tekanan jelang Pilpres 2024.

Hasto Kristiyanto sebelumnya menyebut indikasi tekanan yang diterima PDIP dan Ganjar-Mahfud tak hanya dalam bentuk pencopotan baliho. Hasto mengatakan PDIP juga membangun komunikasi dengan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) terkait indikasi tekanan jelang Pilpres 2024.

 

Anies Ngaku Bertahun-tahun

Saat ditanya tanggapan perihal tekanan kekuasaan itu, Anies mengaku sudah bertahun-tahun menjalani.

Namun, Anies tak berkomentar banyak soal pernyataan Hasto.

"Kalau saya sudah bertahun-tahun jalanin itu," ungkapnya.

 

MK Saja Diintervensi

Kubu AMIN menepis adanya komunikasi dengan kubu paslon nomor urut tiga.

Hasto awalnya menyebut indikasi tekanan yang diterima PDIP dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md bukan sekadar dalam bentuk pencopotan baliho. Hasto menyinggung intervensi yang terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Ya tekanan ada, apalagi ini juga berkaitan ya. Kalau kita lihat MK saja bisa diintervensi, padahal lembaga yudikatif. Apalagi yang lain," kata Hasto kepada wartawan di Hotel Sari Pasific, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18/11/2023).

Hasto menyinggung intervensi yang terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK). "Ya tekanan ada, apalagi ini juga berkaitan ya. Kalau kita lihat MK saja bisa diintervensi, padahal lembaga yudikatif. Apalagi yang lain," kata Hasto.

Hasto lalu mencontohkan tekanan yang muncul terhadap dirinya, kader PDIP Adian Napitupulu, hingga Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya.

 

Tak Longgarkan Semangat Juang

Hasto, mengatakan tekanan itu tak akan melonggarkan semangat juang Ganjar-Mahfud.

Hasto kemudian mengaku komunikasi dengan kubu AMIN dan menyepakati soal adanya indikasi penggunaan instrumen kekuasaan. Hasto menyebut komunikasi yang dibangun dengan kubu AMIN karena sama-sama merasakan hal yang sama.

"Dalam konteks ini kami juga membangun komunikasi dengan AMIN karena merasakan hal yang sama sehingga inilah yang kemudian kami luruskan supaya demokrasi berada pada koridornya, demokrasi berada pada rakyat yang mengambil keputusan bukan pada elite dan itu harus dibangun suatu narasi bagi masa depan," kata

 

Politik Jujur dan Adil

"Jadi berbagai signal-signal itu sudah ada, tetapi bagi kami ketika politik itu digerakkan pada keyakinan untuk masa depan bangsa dan negara, dan berakar kuat pada sejarah bagaimana kekuasaan itu untuk rakyat, bagaimana reformasi itu memang untuk menggelorakan semangat antikolusi, nepotisme, dan korupsi. Ya ini menumbuhkan jati diri yang makin Kokoh. Sehingga tekanan-tekanan tidak akan melonggarkan suatu semangat juang, apalagi dengan spirit dari Mas Guntur Soekarnoputra dan kemudian kami bergerak," ujarnya.

Hasto prihatin terhadap tekanan dari luar negeri yang menyebutkan kemunduran demokrasi Indonesia.

Menurutnya, politik jujur dan adil tak bisa dibendung dengan berbagai intimidasi.

"Kita mendapatkan tekanan yang begitu kuat dari luar negeri karena Indonesia yang sebelumnya dipuji dengan track record demokrasi yang baik, tapi kemudian mundur ke belakang. Bahkan terjadi the darkness of Indonesian democracy. Ini yang kami sangat prihatin," kata Hasto.

 

Baca Juga: Ganjar tak Hadir, Sinyal Kuat PDIP Oposisi

Pasang Baliho di Rumah-rumah

"Maka masih ada waktu untuk melakukan koreksi itu agar berbagai upaya-upaya, tekanan tidak terjadi dan ketika tekanan itu makin masif, yang terjadi adalah suatu counter action berupa gerakan rakyat. Dan gerakan rakyat ini dengan memasang baliho di rumah-rumah, tempat ini silakan dipasang baliho Pak Ganjar-Prof Mahfud. Ini menunjukkan esensi bagaikan apa yang disampaikan Pak Ganjar, air kebenaran, air politik jurdil ini tidak bisa dibendung dengan berbagai intimidasi," ujarnya.

 

Anies Ungkit Tekanan Ekonomi

Anies Baswedan mengaku belum ada komunikasi. Anies mengatakan tekanan yang dialami pihaknya tidak sebanding dengan tekanan masyarakat.

"Kalau saya nggak ada ya (komunikasi)," kata Anies di Taman Ismail Marzuki, Minggu (19/11/2023).

Anies mengungkit tekanan ekonomi hingga sulitnya lapangan pekerjaan saat ini. Anies mengaku siap berjuang melawan tekanan yang ada menjelang Pilpres 2024.

"Jadi seberat-beratnya tekanan, tekanan rakyat yang lebih besar dan kita berada di sini memperjuangkan itu semua agar menjadi ringan bagi rakyat. Supaya rakyat yang merasakan tekanan hidup yang sulit, lapangan pekerjaan yang sulit jadi terbebaskan," jelasnya.

 

Pilih Gerakan Perubahan

"Dan bila harus berjuang harus mendapat tekanan ya kita hadapi, karena tekanan yang kita alami jauh lebih kecil, tidak ada apa-apanya dengan beban hidup yang dirasakan oleh rakyat. Dan mengapa kita sekarang untuk memilih untuk gerakan perubahan, karena kita ingin rakyat yang merasakan tekanan yang begitu besar selama ini terbebaskan dari tekanan itu. Karena itulah kita memilih perubahan. Jadi konsekuensi dari itu adalah berbagai macam tantangan hadapi saja itu bagian dari perjuangan," jelasnya.

Cak Imin turut membantah adanya komunikasi dengan kubuh Ganjar-Mahfud seperti yang disampaikan Hasto PDIP. Namun, Cak Imin tak menampik adanya tekanan menjelang Pilpres terhadap kubunya.

"Belum ada komunikasi, belum," kata Cak Imin di Taman Ismail Marzuki, Minggu (19/11/2023).

Cak Imin menyinggung terkait larangan Anies Baswedan menjadi pembicara di UGM. Cak Imin tak menjawab gamblang saat ditanya apakah akan ada komunikasi lanjutan bersama kubu PDIP terkait tekanan yang ada. Namun dia mengatakan silaturahmi tak boleh terputus.

"Ya (tekanan) Mas Anies di UGM kemarin nggak bisa ceramah," ujarnya.

Baca Juga: Tudingan Politisasi Bansos tak Terbukti, Jokowi Senang

"Ya pokoknya sebagai sesama jangan memutus silaturahmi kepada semua kandidat jangan memutus silaturahmi, jangan memutus tali persahabatan," jelasnya.

 

Hukum Karma akan Berjalan

Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan yang mengaku terbuka untuk menjalin komunikasi.

"Kita selalu terbuka komunikasi antarkoalisi, intinya kita saling jaga agar pemilu ini berkualitas sehingga legitimate mendapat pengakuan rakyat dan internasional, termasuk tetap menjaga kondisi kemasyarakatan teduh," kata Daniel saat dihubungi, Minggu (19/11).

Daniel mengatakan kebenaran adanya dugaan tekanan yang dialami beberapa kandidat capres-cawapres harus dihadapi dengan tegar. Ia meyakini falsafah baik dan buruk akan tampak dengan sendirinya.

"Biar masyarakat yang menyaksikan dan menilainya, kita yakin hukum karma akan berjalan, kebaikan akan berbuah baik dan sebaliknya, kita teguh saja di jalur kebaikan," ucap dia.

 

Prabowo Kerap Kali Difitnah

Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, sebelumnya juga merespons Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut adanya indikasi tekanan instrumen kekuasaan dan hukum jelang Pilpres 2024. Dahnil mengatakan bahwa Prabowo kerap kali difitnah.

"Pak Prabowo itu dan kawan-kawan sudah sering dituduh-tuduh seperti itu, dari dulu juga ketika 2019 kami dituduh-tuduh juga," kata Dahnil di Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Sabtu (18/11).

 

Silakan Hasto Melapor

Dahnil mempersilakan Hasto untuk melaporkan jika memang hal tersebut terbukti. Terlebih, kata dia, PDIP merupakan salah satu partai besar di Indonesia yang memiliki jaringan luas.

"Tapi yang jelas apa kalau ada hal-hal yang tidak sesuai, Pak Hasto silakan saja dilaporkan, dibuktikan, kan Pak Hasto PDIP juga kan partai besar ya, partai penguasa tentu punya jejaringan dan punya aparatur yang bisa diakses. Jadi silakan saja," ungkap Juru Bicara Prabowo Subianto. n jk/erc/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU