Pipa Pengeboran Minyak dan Gas di Teluk Meksiko Bocor 26.000 Barel

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 23 Nov 2023 12:51 WIB

Pipa Pengeboran Minyak dan Gas di Teluk Meksiko Bocor 26.000 Barel

i

Kobaran api di permukaan air laut yang menyerupai bentuk mata terjadi di Teluk Meksiko. SP/ MSK

SURABAYAPAGI.com, Meksiko - Baru-baru ini, pengeboran minyak dan gas di Teluk Meksiko terpaksa harus ditutup lantaran adanya kebocoran pipa hingga membuat 26.000 barel minyak menggenangi Teluk Meksiko

Bahkan, penjaga pantai di Amerika Serikat (AS), Kapten Kelly Denning masih berupaya menemukan sumber kebocoran minyak, yang cukup untuk mengisi dua kolam renang ukuran Olimpiade, ke Teluk Meksiko di lepas pantai Louisiana.

“Tim penerbangan mengamati minyak yang terlihat pada Jumat bergerak ke barat daya menjauhi pantai Louisiana,” jelasnya, Kamis (23/11/2023).

Sebagai informasi, tumpahan tersebut pertama kali dilaporkan pada Kamis (16/112023) ketika operator pipa Main Pass Oil Gathering Co (MPOG), melaporkan penurunan tekanan pipa. Turunnya tekanan pipa menjadi indikasi adanya kebocoran.  

Denning mengatakan tidak jelas apakah Main Pass adalah perusahaan yang bertanggung jawab karena ada beberapa operator pipa di daerah tersebut. Nama-nama perusahaan minyak yang terkena dampak tidak dirilis.

Penjaga pantai menuturkan bahwa tumpahan ini tidak mempengaruhi lalu lintas kapal dan minyak belum mencapai pantai.  

Menurut Link Data Services, pada Selasa (21/11/2023), minyak mentah Heavy Louisiana Sweet yang diproduksi di wilayah tersebut, yakni jenis yang sama dengan minyak yang tumpah, diperdagangkan dengan harga US$3,25 per barel di atas minyak West Texas Intermediate (WTI). Ini merupakan harga tertinggi sejak Mei 2023. 

Para pemerhati lingkungan bereaksi dengan khawatir dengan mengatakan potensi bahaya terhadap lumba-lumba, burung dan hewan. Mereka menggarisbawahi perlunya menghentikan pengeboran minyak baru di lepas pantai. 

“Pemerintahan Biden perlu sadar dan berhenti membiarkan perusahaan minyak memperluas jejak mereka di perairan pesisir kita yang sensitif,” jelas Kristen Monsell dari Center for Biological Diversity. 

Sedangkan saat ini, sebagai langkah upaya agar tidak membuat sekitar pantai dan makhluk hidup tercemar, kapal penyapu berupaya mengumpulkan minyak di permukaan. 

Belum ada laporan tentang korban atau dampak di garis pantai. Third Coast Infrastructure, yakni pemilik MPOG, pada Jumat (17/11/2023) juga menolak berkomentar dan merujuk pertanyaan ke Penjaga Pantai. msk-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU